Biasanya CS cuma dikasih pembekalan (prosedur tetap/protap alias SOP) kayak gitu sih. Makanya wajar kalo mereka cuma jawabannya standar "bantu restart ONT", "kami bantu refresh jaringan", dsb. Kalo mereka gak ikuti SOP, malah dianggap gak ikuti aturan perusahaan. Di kasus tertentu, restart ONT kadang bisa menyelesaikan problem. Tapi lebih sering gak selesai masalahnya. Karena masalah koneksi Internet itu kompleks, banyak faktor yang terlibat di dalamnya, misalnya koneksi fisik (kabel serat optik putus/lepas), non fisik/logic (maintenance di OLT, masalah jaringan IP, masalah DNS, setting profil koneksi, masalah koneksi ke metro-e, dsb).

Parahnya lagi, teknisi lapangan yang dateng biasanya cuma foto nomor seri (serial number) ONT untuk dikirim ke GPON Departement. Mereka gak dibekali metode pencarian kesalahan mendasar (basic troubleshooting). Mereka cuma komunikasi via WhatsApp untuk kirim ke bagian GPON Departement. Nanti bagian GPON Departement yang sibuk remote ONT untuk troubleshooting koneksi Internet. Teknisi lapangan ini paling diminta cek lampu apa yang hidup di ONT, cabut pasang patch cord, matikan hidupkan ONT dsb. Ujung-ujungnya setting ONT malah dihapus secara remote dan setting ulang profil koneksi via OMCI & TR069. Mentok-mentok ganti ONT kalo masalah gak rampung (solved)



Kalo jaman Speedy ADSL, malah di sini gak pernah pake modem router gratisan dari Telkom tapi pake modem router sendiri. Malah jarang gangguan. Gangguan biasanya malah ke masalah perkabelan (cabling/wiring) di luar rumah dan biasanya bisa beres setelah lapor karena emang tanggung jawab Telkom sebagai pemilik jaringan.