Selamat malam kaskuser dan pembaca setia akun Katakhoi. Semoga kebahagiaan tidak pernah henti-hentinya mendatangi kita dan semoga ucap syukur tidak pernah luput dari mulut dan hati kita.

Tidak hanya hari ini, jauh sebelum hari ini kebiasaan buruk membicarakan keburukan orang lain seperti sudah menjadi darah daging bagi manusia. Banyak di antara mereka seperti lebih senang membicarakan keburukan orang lain daripada memperbaiki diri sendiri. Alih-alih memperbaiki diri sendiri, untuk sekumpulan orang lebih memilih menghabiskan waktu dan kesehariannya hanya untuk membicarakan keburukan orang lain.

Tahukah kamu, saat dirimu membicarakan keburukan orang lain saat itu juga sebenarnya kamu sudah merepotkan dirimu sendiri. Orang-orang di luar sana memanfaatkan waktunya dengan kegiatan-kegiatan positif, lalu kamu masih mengisi waktumu dengan hanya membicarakan keburukan orang lain? Duh, sepertinya kamu mainnya kurang jauh.

Saat kamu membicarakan keburukan orang lain kepada teman-temanmu ataupun orang-orang terdekatmu, ketahuilah, itu tidak membuatmu terlihat istimewa atau bahkan terlihat seperti orang yang paling baik di mata orang lain. Dengan kamu membicarakan keburukan orang lain itu sudah menunjukkan bahwa secara tidak langsung kamu merasa iri akan kehidupan orang lain.

Kamu boleh saja menyebut itu sebagai hal yang wajar, tapi saat kamu menyebut itu sebagai hal yang wajar, saat itu juga kamu dengan terang-terangan memperlihatkan kepada orang lain bahwa ternyata kamu jauh lebih rendah dari orang yang sedang kamu bicarakan keburukannya. Jadi, yuk berhenti membicarakan keburukan orang lain karena itu hanya merepotkan dirimu sendiri.

Ketika kamu membicarakan keburukan orang lain apakah kamu pernah berpikir bahwa jika seandainya keburukan itu adalah keburukanmu sendiri? Bukankah sesuatu yang tidak baik pasti akan kembali tidak baik juga. Bagaimana jika suatu saat yang kamu lakukan hari ini adalah yang orang lain lakukan terhadapmu?

Menjadi seseorang yang dibicarakan keburukannya kepada orang lain adalah salah satu penyebab mengapa seseorang memilih untuk menutup diri dan tidak bersosialisasi. Bayangkan jika itu terjadi kepadamu! Sakit yang orang lain rasakan saat keburukannya dibicarakan, suatu saat mungkin akan terjadi kepadamu juga.

Sekali lagi, coba kamu pikirkan baik-baik! Apa keuntungan dari membicarakan keburukan orang lain? Apa kamu menjadi bahagia saat membicarakan keburukan orang lain? Jika seperti itu yang kamu rasakan, ketahuilah hati nuranimu sepertinya sudah membeku dan mengeras seperti batu. Membicarakan keburukan orang lain hanya membuang waktumu saja. Dan jika ditelaah lebih dalam memang tidak ada kebaikannya sama sekali saat seseorang membicarakan keburukan orang lain.

Salah satu cara terampuh untuk menghindari agar tidak membicarakan keburukan orang lain adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, atau bisa juga dengan menyibukkan diri terhadap pekerjaanmu. Ketahuilah, hati yang bersih terlihat dari apa yang diucapkan oleh seseorang. Saat yang kamu ucapkan adalah keburukan orang lain, saat itu juga di dalam hatimu ada kekeliruan yang harus benar-benar dibersihkan.

Tidak bosan-bosannya mengingatkan untuk lebih mencintai diri sendiri dengan memperbaiki diri, membatasi diri sendiri agar tidak menambah masalah dalam hidup, dan masih banyak yang lainnya. Saat kamu lebih memilih menghabiskan waktumu dengan membicarakan keburukan orang lain, saat itu juga sampai kapan pun tidak akan ada waktu untukmu memperbaiki dirimu sendiri.

Padahal yang paling penting dalam hidup ini adalah diri sendiri. Dari, untuk, oleh diri sendiri. Jika kamu belum bisa membantu meringankan beban seseorang, jangan menambah mereka dengan membicarakan keburukannya. Dan jangan menambah beban hidupmu dengan membicarakan keburukan orang lain.

Nah, itulah 5 cara tentang bagaimana berhenti merepotkan diri sendiri dengan tidak membicarakan keburukan orang lain. Semoga kita terhindar dari hal yang tidak baik yang hanya bisa merugikan diri kita sendiri.