tatikartiniAvatar border
TS
tatikartini
Gadis Kecil Bergigi Hitam

Gigi hitam jg kalau bersih tetep indah lho, apalagi gigi si buah hati

Gadis Kecil Bergigi Hitam


Seperti biasa di pagi hari aku membuka jendela

Segar rasanya mengendus udara pagi 

Tercium harum bunga melati yang menjalar di tepi pagar, di halaman rumahku.

Terkejut kulihat gagang sapu bergerak sendiri

Hampir mengenai wajahku yang tengah terpaku memandangi melati. 

Hap!  reflek tanganku menangkap gagang sapu yang melaju, lalu kutarik sedikit kuat. 

Terdengar teriakan si gadis kecil bergigi hitam

"Aduh! Ampun Nek, jangan di tarik sapunya"

"Awas ya sekali lagi ganggu nenek ga nenek belikan lagi coklat ya."

"Ampun nek, aku mau coklat, hayu Nek cepetan kita beli ke apamayat."

"Apa? Kemana?"Ujarku

"Ke apamayat Nek."

"Ke Rumah Mayat?, ih … gak mau ah serem.Nenek takut neng."

Aku pura-pura tak paham maksudnya. 

"Itu Nek, toko yang di belakang rumah."rengeknya, manja. 

"Oh … Toko Maret."Ucapku menjelaskan maksudnya. 

"Iya nek, aku mau dua coklatnya ya."

"Iya sayang sebentar ya nenek pake kerudung dulu, kamu juga ya cantik, pakailah jilbabnya."

Kataku mengingatkannya. 

"Memang nya kenapa kalau gak pake jilbab nek?"

Gadis kecilku bertanya sambil bergelayut manja. 

"Sayang, kamu kan suka coklat, kalau beli coklat yang sudah terbuka tak ada bungkusnya lagi, kamu mau gak sayang?"

Spontan gadis kecilku menjawab

"Ih nenek jorok, aku gak mau yang terbuka jijik."jawabnya. 

"Nah begitu pula kamu nak,  kalau tidak tertutup nanti ada lalat nempel di rambutmu, ih… jijik."

Kujelaskan semampu aku, agar cucuku bisa mengerti.

" Iya nek, jijik ya nanti lalatnya bertelur di rambut aku." Jawabnya. 

"pinter cucu nenek."Kupeluk dan kuciumi wajahnya sambil kurapihkan jilbabnya. 

"Yuuk berangkat, sekarang kamu kelihatan sangat cantik dengan jilbabmu."Aku memujinya, cucuku tersenyum.

Senyuman terindah di dunia, dengan gigi hitamnya yang berkilau indah,  sangat indah. 

Karunia Allah yang tak terhingga, tiada tara. 

Alhamdulillah terimakasih ya Allah kau kirim dia untukku Si Gadis Kecil bergigi Hitam yang cantik luar biasa, kesayanganku, penyemangat hidup. 


~End
Diubah oleh tatikartini 16-02-2020 23:07
NadarNadz
nona212
indrag057
indrag057 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
3.2K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tatikartiniAvatar border
TS
tatikartini
#29
Salah Jalan
#Part 1


 Salah Jalan


Pict by : Google

Kali ini ane suguhkan cerita remaja part 1, tolong di kasih tanggapan ya gansit, sekiranya suka insyaaAlloh lanjut part 2 dst ... hatur terimakasih sebelumnya kepada semua sahabat ane yang berkunjung ke thread ane dan mendukung untuk lanjutkan ceritanya.

"Kisah Remaja Dikala Masih SMA."

Tibalah jam istirahat sekolah, aku terduduk lemas di pilar, depan pintu kelas.

Termenung mengingat kejadian kemarin sepulang sekolah, suhu tubuh ku sepertinya diatas normal, aku agak demam. 


"Tin, kamu kenapa, sakit ya?"


Dedi menyapa, mengejutkan aku, wajahnya tepat di depan wajahku, sangat dekat bahkan hampir menyentuh wajahku. 

Ya, Dia kekasihku kakak kelas ku. 


"Kamu sakit? Yuk, kamu aku antar pulang."


Dia terus bicara dengan wajah cemas. Mungkinkah dia merasakan apa yang aku rasa? 

Setelah kejadian kemarin sepulang sekolah, aku merasa berbeda.

Entah apa yang aku fikirkan, begitu banyak berseliweran di kepalaku. 


Usiaku 17 tahun, aku baru kelas 2 SMA dan Dedi kelas 3.

Kemarin semua yang belum semestinya di laku kan, Dedi melakukannya kepadaku dengan sedikit memaksakan, sepertinya dia tidak sanggup lagi menahan.

Dalam suasan sepi, dimana rumahku kosong hanya ada aku dan Dedi. 


"Sayang, maafin, aku khilaf." ucapnya. 


Aku hanya bisa terdiam berurai air mata, menahan rasa sakit yang baru kali ini kualami. 


Kupandangi bercak darah diatas tempat tidurku, air mataku semakin deras mengalir. 


"Sayang, aku akan menikahimu selepas ujian nanti, aku akan bertanggung jawab, percayalah."


Dedi terus membujukku, lagi-lagi aku hanya diam. 


Aku tersadar dalam ketidakberdayaan dan aku hanya bisa pasrah.

Entah perasaan seperti apa ini, aku pun belum begitu paham tentang arti cinta. 


Yang aku tahu, ibuku menitipkan aku padanya karena tak ada teman satu sekolah selain Dedi, sementara aku ambil kelas siang sehingga setiap hari pulang sekitar jam 7 malam, dengan alasan itu ibuku menitipkan aku padanya. 

Kebetulan Dedi teman satu komplek anak seorang perwira, tak ada alasan untuk tidak mempercayainya. 


Beberapa hari setelah kejadian itu, keluarga Dedi mendatangi ayah ibuku, melamarku. 

Rupanya Dedi merajuk kepada ayah ibunya, memohon untuk melamar aku. 

Ayah ibuku menerima lamarannya. 


Tibalah hari kelulusan, dengan percaya dirinya Dedi mengatakan.


"Sayang, kita akan menikah sebelum aku melanjutkan kuliah ke jogya, aku akan penuhi janjiku untuk menikahimu."


Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan. 


Hingga tiba waktunya yang dijanjikan, ayah ibuku mendatangi keluarga Dedi. 

Menanyakan tentang hari pernikahan yang disampaikan Dedi kepada kedua orang tuaku.


"Lho, Dedi kan belum kerja, masih mau kuliah, kenapa kok tiba-tiba saja memajukan hari pernikahan?"


Sebuah jawaban yang mengejutkan, hingga kedua orang tuaku memutuskan untuk mengahiri hubunganku dengan Dedi.


Dengan rasa malu dan sakit hati, ayah ibuku memilih pulang, tak ingin berdebat.


Dedi, berlari ke rumahku, menyusul kedua orang tuaku.

Jarak rumah kami hanya beberapa meter. 


"Ibu, Ayah … maafin Dedi, aku ingin bertanggung jawab, tolong nikah kan aku Pak, Bu." ucap Dedi terbata-bata, menahan sedih dan malu. 


"Gak bisa, pergilah! Orang tuamu tak mengizinkan."


Dedi memandangku, bimbang dengan keputusan orang tua yang sepihak tidak memikirkan keadaan anaknya. 


Bersamaan dengan itu datang pula adik Dedi menjemput ke rumahku dan dengan tegas berkata. 


"Ini karcis keretanya, cepat mas berangkat sebelum ibu marah." ujar adik Dedi. 


Aku dan Dedi bertangisan, tak tahu harus  berbuat apa. 


Sebagai remaja, aku telah  salah memilih jalan hidup.

Membiarkan diri terlarut dalam ketidak mengertian. 


~~~Bersambung

["Masa remaja, masa penuh gejolak keingin tahuan, Berhati-hatilah."]
Diubah oleh tatikartini 12-02-2020 23:02
NovellaHikmiHas
Khadafi05
Tetysheba
Tetysheba dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup