Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

multicopterAvatar border
TS
multicopter
Multirotor Copter: Quadcopter - Part 1
Mukadimah
Multicopter / Multirotor RC adalah salah satu hobby RC yang sedang "in" saat ini. Dan Thread ini di remake ulang sesuai untuk memerikan beberapa update..

PENGERTIAN
Sederhananya Multicopter / Multirotor RC merupakan Wahana Aero RC yang menggunakan motor lebih dari satu.
Adapun Jenis2nya antaralain Tricopter, Quadcopter, HexaCopter, OctoCopter.

Multicopter lebih di sukai karena dapat mengangkat beban lebih berat dan lebih mudah dikendalikan dibanding Single Rotor ataupun Fixwing Plane
Oleh karena itu Multicopter tidak hanya sekedar hobby, namun dapat juga dipergunakan untuk pengaplikasian lain seperti Aerial Photograhy, Video, Mapping, dll

Komponen Dasar :

Sebelum nya mari kita kenal Komponen dasar dari Multicopter :

FRAME



Frame penting karena merupakan tempat untuk meletakkan Komponen Lain dari Multicopter. Ibarat Mobil, Frame merupakan Body dari Multicopter.
Jenis frame disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk bahan nya sendiri ada berbagai macam seperti PCB Fiber, Alumunium, Fiber Glass, Carbon, bahkan ada yang terbuat dari kayu.

FLIGHT CONTROLLER ( FC )



Merupakan Otak dari Multicopter. Merupakan Komponen penting Multicopter dan menentukan apa saja fitur dari multicopter tersebut.
Ada berbagai macam Macam Flight Controller. Yang dikenal antara lain
KK board
Multiwii
APM
Pixhawk
Dji

MOTOR



Motor merupakan penggerak dari Multicopter. Pemilihan Motor disesuaikan dengan Kebutuhan
Adapun yang digunakan merupakan motor brusless / outrunner type motor ( yang berputar bagian luar )
Biasanya motor menggunakan ukuran KV = Kilo Volt dimana ukuran KV berbanding lurus dengan kecepatan putar motor (rpm)
Nilai kV yang rendah menunjukkan RPM yang rendah dah Torsi ( daya angkat ) yang besar, Namun kecepatan terbangnya rendah ( dikarenakan RPM yang rendah )
Nikai kV yang tinggi menunjukkan RPM yang tinggi dan torsi ( daya angkat ) yang rendah, Namun kecepatan terbangnya tinggi ( dikarenakan RPM yang tinggi )
Jumlah ikatan lilitan pada rotor sendiri berpengaruh pada besar Torsi yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah ikatan nya semakin Besar Torsinya dan berlaku sebaliknya.
Itulah penyebab mengapa motor dengan ukuran kecil cenderung mempunyai nilai kV yang lebih besar ketimbang motor dengan ukuran besar.
Seri pada motor sendiri merupakan besar ukuran sebuah motor.
Motor dengan ukuran 2212 berarti memiliki tinggi 22 mm dan lebar 12 mm

ESC



singkatan dari Electronic Speed Controller yang berfungsi sebagai pengendali putaran dan arah putaran motor.
Karena MultiCopter menggunakan Motor Brushless maka yang akan di bahas adalah ESC untuk motor Brushless saja.
Ada 2 jenis yaitu ESC untuk Motor Brushless yaiktu ESC dengan BEC dan ESC tanpa BEC atau yang biasa diseput ESC OPTO ( opto sendiri berarti optional )
Ukurannya dihitung dengan Ampere ( 10A, 15A, 20A, 25A, dst ) dimana ukuran tersebut terkait dengan kebutuhan motor

PROPELLER ( BALING BALING )



Propeller adalah pasangan untuk motor. Untuk MultiCopter Propeller yang digunakan ada dua jenis yaitu Clock Wise (CW) / Searah jarum jam dan Counter Clock Wise (CCW) / Berlawanan Arah Jarum Jam.
Ukurannya pun ada beragam biasanya dituliskan dengan format XXYY misalnya 1045, 1150, 1355, dll dimana nilai XX menunjukkan Panjang Propeller dan nilai YY menunjukkan Nilai Pitch dari Propeller ( dalam satuan Inch )
Memilih Propeller sendiri di sesuaikan dengan Motor yang digunakan.

RADIO & RECIEVER



Digunakan Sebagai Alat pengendali Wahana jarak Jauh.
Umumnya MultiCopter sederhana menggunakan 4 channel utama yaitu Throttle, Elevator, Aileron dan Rudder. Sedangkan bila ada tambahan channel bisa dimanfaatkan untuk fungsi lainnya.

LIPO ( Lithiium Polymer )



Adalah sumber daya yang biasa digunakan untuk MultiCopter.
Ukurannya sendiri beragam namun biasanya menggunakan ukuran Lipo 3s, 4s dan 6s





INDEX OF THREAD :

- Panduan Harga Part untuk Rakit Quad murah
- DJI Naza M Lite Upgrade to Naza v2 Firmware


Quote:






nb:
- JIKA ADA INFORMASI YANG PERLU DI LETAKKAN DI PAGE 1, HARAP PM SESEGERA MUNGKIN
telahmemblok
anon009
anon009 dan telahmemblok memberi reputasi
0
1.5K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
carakamudaAvatar border
carakamuda
#2
Review Gaui 330XS
Nah, berikut ini review saya terhadap salah satu quad entry level: Gaui 330X-S.

Perangkat yang digunakan:

Gaui 330X-S kit
Termiator 450 frame (bukan terminator(!))+ satu set 10 inch Gaui quad propeller
Vic-20 (Hoverthings) upgrade to 330X-S Frame + satu set 10 inch Gaui props
Spektrum AR6200 receiver
Spektrum DX6i transmitter

Perakitan:

Relatif mudah, manual memadai untuk merakit frame kit. Perlu kesabaran dan ketelitian dengan mengikuti seluruh langkah-langkah perakitan terutama ketika hendak setup ESC dan Gyro. Penting untuk memberikan Loctite secukupnya pada setiap baut dan penutup baling-baling. Tapi jangan terlampau banyak Loctite sehingga menyulitkan bila harus mengganti bagian yang rusak.

Kualitas Kit:

Solid, bahan-bahan yang digunakan cukup kokoh. Meski ada keluhan dari beberapa user tentang motor dan ESC tapi biasanya tidak bermasalah. Saya sendiri mendapatkan satu ESC yang rusak setelah test flight tapi diluar daripada itu nggak ada masalah. Gaui menyediakan garansi tiga bulan jadi bila ada parts yang rusak, bisa minta perbaikan atau penggantian.

Setup dan terbang perdana:

Setup relatif mudah asalkan teliti dalam mengikuti langkah-langkah kalibrasi ESC. Penting untuk memahami buku manual dan membaca keseluruhan setelah selesai merakit, agar proses kalibrasi ESC dijalankan secara teliti.

Bagi yang sudah punya pengalaman menerbangkan heli atau pesawat RC, trimming terbang perdana akan relatif tidak bermasalah. Kuncinya ada pada mencoba gyro gain yang cocok sehingga wahana sedapat mungkin terbang stabil tidak terlalu banyak bergeser posisi sendiri. Baru kemudian terapkan trimming, bila wahana geser ke kiri maka trim ke kanan, bila gerak ke depan maka trim ke belakang dst.

Terbang di lapangan:

Sangat menyenangkan. Performa gyro dengan cruise mode juga cukup baik. Relatif mudah untuk hovering asal sudah familiar dengan kontrol throttle dan sudah trimmed + menyesuaikan gyro gain. Tapi harus memperhatikan kondisi angin. Bila banyak angin atau ada hembusan kencang, wahana dengan frame stock akan terpengaruh terbang mengikuti hembusan angin. Untuk pemula, sangat dianjurkan untuk terbang perdana di tempat tertutup dan selesai melakukan trimming.

Lama terbang tanpa bobot perangkat tambahan saya set sekitar 5 menit agar batere lipo tetap awet. Dengan bobot seperti ini semestinya bisa mencapai lebih dari 7 menit. Tapi istirahat setiap 5 menit juga baik agar konsentrasi tetap optimal ketika bermanuver dan harus melawan angin.

Wahana memang stabil dan tahan angin tapi bila ada hembusan diatas 10km/jam maka siap-siap bereaksi seperlunya di remote. Karena di tempat saya tinggal hembusan angin sedang cukup kencang bisa mencapai lebih dari 30 km/jam, frame harus saya upgrade ke ukuran kelas 450 dan baling-baling menjadi 10 inchi dari sebelumnya stock 8 inchi. Tidak perlu mengganti ESC dan motor bila upgrade frame ke kelas 450 dengan baling-baling 10 inch. Kalau mau menggunakan baling-baling 12 inch, harus ganti motor dan ESC.

Dengan frame stock kelas 330, terbang di angin yang mencapai lebih dari 30 km/jam nggak fun karena repot melawan angin. Quad saya juga berkali-kali jatuh karena terbang rendah sekitar 15 meter di atas rumput dan sulit dikendalikan melawan angin, patah satu tangan frame dan bengkok 3 baling-baling. Kualitas frame stock sudah cukup baik dan kokoh, kerusakan cukup wajar dan bukan total loss.

Mungkin toleransi hembusan angin untuk stock frame sekitar 10-20km/jam. Di luar dari ini siap-siap untuk lebih repot melawan angin. Bila belum terbiasa melawan angin, sebaiknya jangan terbang dulu karena meskipun kokoh, paling minim baling-baling akan bengkok bila mencium bumi.

Performa terbang dengan frame kayu kelas 450 (termiator) dan baling-baling 10 inch meningkat cukup signifikan ketika melawan angin kencang. Sudah dicoba melawan angin yang sekitar 20km/jam dan memang jadi lebih mudah melawannya dibandingkan dengan menggunakan stock frame. Tapi tetap memerlukan konsentrasi untuk menjaga stabilitas terbang. Throttle memang wajar jadi terasa lebih berat.

Performa terbang dengan frame G-10 kelas 450 (Vic-20/ Hoverthings) lebih baik dari frame kayu. Terbang lebih mudah dikendalikan karena bobot yang sedikit lebih berat. Ini frame yang recommended untuk Gaui 330X-S.

Wahana quad memang lebih mudah dikendalikan dengan frame dan baling-baling yang lebih besar meski bila ada hembusan kencang akan tetap terbawa mengikuti angin. Kelas 650 semestinya lebih baik lagi performanya dalam melawan angin.

Simpulan:

Gaui 330X-S menyenangkan. Karakteristik terbang yang stabil dan ukuran yang relatif tidak besar membuat gaui cukup menyenangkan untuk diterbangkan di ruangan tertutup (di ruang tamu juga bisa loh asal sudah terlatih, konsentrasi dan disetup dengan bener), halaman rumah atau di lapangan terbuka asalkan angin tidak berhembus terlalu kenceng.

Untuk terbang di luar lapangan, stock frame juga sebenernya udah cukup stabil dan mampu melawan angin. Tapi sangat dianjurkan untuk upgrade frame ke kelas 450 bila akan digunakan di daerah yang banyak dan kenceng anginnya. Nah kalau memang faktor angin jadi pertimbangan ketika akan menerbangkan wahana quad, memang lebih baik sedari awal membeli quad minimum kelas 450.

Bila tertarik memasuki dunia multi rotor dan aerial photography bukan prioritas, coba ajah quad kelas 330 atau 450.

Nah, karena quadcopter merupakan salah satu hobi RC yang lagi naik daun, ada baiknya bila ada pembaca thread ini yang tergerak menjadi berminat mengembangkan wahana RC multirotor made in Indonesia, minimal memproduksi frame buatan orang Indonesia, syukur-syukur bila bisa mengembangkan system quad sendiri mulai dari flight controller sampe ke paket komplet quad. Jual online ke forum-forum RC di internet, saya yakin demandnya tinggi asal produk yang dijual berkualitas.

Sudah ada sih kampus di Indonesia yang menguasai teknologi ini tapi sayang nggak dikomersialkan mungkin belum link and match ke industri. XAircraft yang buatan China menggandeng kampus-kampus untuk R&D mereka. Setahu saya, produk-produk quad yang berkualitas baik cukup laris diterima pasar. Apalagi multirotor sudah jadi wahana yang lazim digunakan untuk AP dan FPV bukan hanya sekedar main RC aja.

Nah berikutnya nanti saya review Xaircraft X450.
0