megautAvatar border
TS
megaut
Ratni Ke(m)Bali
Gans..
Kalo elu baca anggap aja ini buku harian yang ga sengaja lu temuin di pinggir jalan atau di mana aja yang jelas elu ga tau siapa yang punya. Gue merasa perlu nulis cerita ini karena gue berharap satu orang di dalam cerita ini akan membacanya suatu saat nanti. So, mudah-mudahan thread ini ga didelete oleh yang berwenang dan suka ga sukanya kalian terhadap thread ini gue ga peduli karena gue tau sudah pasti ada satu orang yang sangat menyukai thread ini, yaitu gue.

Happy Reading

💖-------------------------💖


Ratni Ke(m)Bali


Quote:
Diubah oleh megaut 26-03-2020 14:12
biansyy
someshitness
NadarNadz
NadarNadz dan 23 lainnya memberi reputasi
24
17.1K
218
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
megautAvatar border
TS
megaut
#137
Bagian 25


Keramaian di rumah wicak membuat gue gugup awalnya tapi sikap bapak yang kocak mengenalkan gue pada mereka dan juga orang orang di sana yang nampaknya welcome membuat gue bisa agak sedikit rileks. Wicak tak nampak di halaman rumahnya, kata bapak mungkin dia sedang mengerjakan sesuatu di sisi lain rumahnya itu yang memang gue tau areanya lumayan luas.

Ibu yang tau kedatangan gue nampak berjalan dari arah dapur menuju ke tempat gue berdiri sama bapak. Senyumnya sudah terlihat dari jauh dan saat sudah berhadapan hendak gue salamin tapi beliau malah meluk dan cipika cipiki, hehe..

"Ratni kamu siapa ke sininya?"

"Aku sendiri buk, oiya itu di motor aku bawa beras buat ibu tapi gak bisa ngangkat kesini, diluar rame, hehe."

"Wah terimakasih ratni, kamu harusnya ga usah repot gitu."

"Hehe ga apa buk, aku ga repot kok."

"Hm..hehe ya sudah biar bapak nanti yang ambilkan sekalian panggilkan wicak. Sekarang kamu ayo ikut ibu dulu."

Tanpa menunggu jawaban, ibu menggandeng tangan gue menuju kamar di sebelah kamarnya wicak. Itu adalah kamar Novi, adiknya Wicak. Kami sama sekali belum pernah ketemu karena waktu dulu gue nginep di sini dia sedang training kerja di DC Aplamaret. Novi sama seperti gue selepas SMA tidak melanjutkan kuliah tapi memilih langsung bekerja, hanya saja alasan kami tentu berbeda. Saat ini kebetulan dia ada di kamar sedang merapikan sesuatu, ibuk pun langsung mengenalkan kami. Tanpa jabat tangan kami saling memperkenalkan diri menyebut nama masing masing.

"Pacarnya Wicak ya mbak?"

"Iya ini pacar kakakmu" ibuk maen serobot menjawab pertanyaan dari Novi tersebut, gue cuman nyengir. Ibu menjelaskan kalau saat ini ramai karena para tetangga lagi rewang disini untuk hajatan nanti sore. Sebenarnya acaranya sudah kemaren kata ibuk yaitu acara potong gigi tapi karena undangannya banyak jadi acara makan makan untuk tamu undangannya di bagi 2 hari. Kemaren dan hari ini. Setelah menjelaskan itu, ibu pergi meninggalkan kami karena sepertinya ada yang membutuhkan beliau di dapur.

"Eh mbak ternyata bener yang di ceritain Wicak."

"Cerita apa?"

"Katanya mbak cantik."

"Haha, eh jangan panggik mbak donk, kita keknya seumuran nih."

"Haha iya Rat, cuman kalo jadi sama wicak elu kan jadi kakak ipar gue, hehe.."

"Hehe amin Nov, itu rame di luar gue ga enak di sini nov, di luar juga grogi. Hehe.."

"Hm..ya ya gue ngerti, sini Rat buka celana lu."

Beruntung ukuran badan kami sama, novi meminjamkan celana pendeknya dan memakaikan gue kain untuk bawahan. Lalu dia juga mengikatkan selendang di pinggang gue.

"Nah pas, cantik lu Rat. Hehe sekarang lu ikut gue aja ya nanti gue kenalin ke temen temen."

"Eh iya iya Nov, keren undangannya bisa sampe 2 hari gitu saking banyaknya ya Nov."

"Haha enggak gitu banget kok Rat, jadi gini yang potong gigi kemaren itu ada 14 orang, nah masing masing punya tamu undangannya sendiri makanya itu di bagi supaya enak."

"Oh...ya paham paham..hm."

"Haha udah ah ayo keluar"

Baru akan bangun dari kasur sekilas gue lihat ada krim wajah dari salon tempat kerja gue di meja rias Novi, perasaan gue memang pernah lihat Novi sebelumnya tapi lupa.

"Nov elu perawatan di salon gue ya?"

"Eh itu ya, haha iya tapi baru sekali beberapa hari yang lalu itupun karena Wicak yang traktir haha."

"Owh pantes gue kek pernah liat elu, yaya sekarang gue inget kemaren dulu gue lihat lu di salon."

"Masak sih? Kata mbak yang handle gue waktu gue tanyain elu dia bilang elu nya kerja sore."

"Mbak siapa? Mungkin dia lupa Nov, biasalah tamu rame."

"Oh ya ya bisa jadi, Candra namanya kalo ga salah. Karena lu ga ada gue minta no telpon elu ke mbak itu."

"Lho buat apa to?"

"Ya buat wicak lah, hp dia kan hilang, entah bener ilang atau di jual haha. Tapi sayangnya ya itu no hp elu gak aktif Rat." 

"Hah? Aktif terus kok, mana sini no ho lu nov, gue miskol ya."

No hp gue jelas aktif dan setelah kami cocokan dengan nomor pemberian Candra ternyata angka paling belakang berbeda. Hm.. mungkin dia salah sebut....
ariid
oceu
alizazet
alizazet dan 4 lainnya memberi reputasi
5