Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alifahmaudyaAvatar border
TS
alifahmaudya
freesex before married
so have fun, after married itu kek udah jadi hal yang biasa zaman sekarang , menurut tanggapan agan agan soal fenomena ini tuh apa nih? 
lina.wh
NadarNadz
nona212
nona212 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.3K
53
Thread Digembok
Tampilkan semua post
auditor.kaskusAvatar border
auditor.kaskus
#30
@alifahmaudya
Freesex memang hal biasa, buat mereka yang orang tuanya tidak mendidik anaknya dengan baik atau tidak menjaga pergaulan anaknya. Nilai-nilai moral mengenai kesucian tubuh, kesakralan hubungan intim dalam ikatan pernikahan di hadapan Allah itu tidak tertanam dalam pikiran dan hati mereka. Anak-anak yang dididik dari hasil bad parenting, kemudian berkeluarga dan menurunkan nilai-nilai yang sama ke anak cucunya, maka semakin banyak orang yang menganggap freesex sebagai hal yang biasa.

Ketiadaan nilai semacam itu menghasilkan pria-pria yang berkelakuan brengsek yang menganggap perempuan sebagai obyek seksual semata. Perilaku brengsek pria-pria itu kemudian berimbas pada lahirnya feminisme modern (perempuan-perempuan sakit hati/kepahitan) yang menekankan superioritas perempuan atas laki-laki dengan BERBAGAI CARA seperti tuntutan dilegalkannya aturan pro-aborsi tanpa harus meminta persetujuan laki-laki, kewajiban laki-laki untuk membiayai dan membagi harta dengan mantan istri dalam jumlah yang lebih banyak dengan ancaman pidana penjara (unequal marriage settlement), dll. Feminisme modern berdampak pada meningkatnya tingkat bunuh diri pria, kriminalisasi terhadap pria dengan tuduhan pemerkosaan yang tidak benar/palsu, kekerasan fisik dan mental yg dilakukan wanita terhadap pria dan melahirkan gerakan pria-pria baik yang sakit hati (red pill rage) sehingga tidak mau menikah dengan wanita, hidup membujang dan hanya memanfaatkan wanita kembali semata-mata untuk kebutuhan sex saja (MGTOW: Men Going Their Own Way).

Semua ini berakhir pada pembunuhan jiwa-jiwa janin yang diaborsi, hancurnya nilai-nilai keluarga dan runtuhnya rumah tangga, dan tinggal menunggu hancurnya tatanan masyarakat dan negara.
Diubah oleh auditor.kaskus 06-01-2020 14:21
alifahmaudya
dbaa6pointy
lurahgundul
lurahgundul dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup