Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
Pempek Palembang Si Unik Menggelitik

sumber ilustrasi

Mungkin pempek Palembang bagi kamu yang newbie, merasa asing dan tak suka. Pada mulanya, aku juga seperti kamu. Tapi seperti filosofi cuko pempek (ini versi aku), teksturnya yang agak lengket seakan menyatakan bahwa sekali-sekali makan pempek akhirnya keterusan dan menjadi hobi.

Namun rasanya tak asyik jika kamu hanya tahu nikmat pempek, tanpa tahu keunikannya. Di sini aku ingin mengulik sedikit tentang keunikan pempek.


sumber ilustrasi

1. Asal-usul

Asal-usul pempek---meski pada awalnya bukan itu namanya---adalah proses akulturasi kuliner yang dibawa oleh pendatang China ke Palembang. Kuliner berupa bakso itu ternyata memakai campuran dari bahan yang tidak halal.

Berhubung masyarakat Palembang mayoritas muslim, maka para pendahulu mengadopsi makanan tersebut dengan campuran sagu dan ikan. Selain bahan bakunya halal, daerah Palembang juga penghasil kedua bahan baku itu.
Kuliner ini kemudian disebut "kelesan", yang dijajakan orang Palembang dan keturunan China. Nah, berhubung keturunan China yang sudah berumur dipanggil "Apek", maka saat ingin membeli kelesan yang biasanya dijajakan keliling kota, pembeli cuma meneriakkan "pek-pek-pek". Mungkin karena terbiasa meneriakan itu, akhirnya sekitar tahun 1920, perlahan nama kelesan berganti menjadi pempek.


sumber ilustrasi

2. Cuko

Seperti prinsip pecel lele, bila sambalnya berasa sedap, maka pecel lele menjadi enak. Begitu pula dengan pempek, bila cukonya sedap, yakinlah pempeknya akan terasa nikmat.

Tapi untuk membuat cuko yang bahannya dari perpaduan gula merah, bawang putih, cabe rawit, garam dan air, ternyata tidak boleh asal-asalan. Gula merahnya harus gula batok atau gula aren. Bukan gula kelapa, apalagi gula tebu. Sementara untuk cabe rawit juga harus mempergunakan cabe rawit khusus. Kalau kamu ke pasar di Palembang, biasanya cabe rawit itu ada dua jenis. Pedagang sering bertanya---kalau kamu cuma mengatakan mau beli cabe rawit---apakah kamu mau beli cabe rawit biasa atau untuk cuko? Apa sih beda antara keduanya. Cabe rawit biasa berukuran lebih besar, berwarna hijau terang. Sedangkan cabe rawit untuk cuko berukuran lebih kecil, berwarna hijau gelap.

Mudah kan membuat cuko? Eits, jangan salah dulu. Mungkin kamu pernah berpikir kenapa ketika kamu makan pempek di restoran mewah semisal di Jakarta, tapi rasanya tetap lebih enak makan pempek di Palembang meski itu di pinggir jalan.

Rahasianya tentulah dari cuko. Dan lebih rahasia lagi, bahan baku cabe rawit harus berasal dari Palembang. Entah kenapa kalau bukan memakai cabe rawit dari Palembang, maka rasa cukonya kurang nikmat. Hal ini menjadi rahasia umum pedagang pempek di luar wilayah Palembang. Note, Palembang yang aku maksud di sini adalah Sumatera Selatan.


sumber ilustrasi

3. Varian

Varian pempek sangat beragam. Selain ada nama unik, sehingga orang Palembang terkenal kuat karena bisa makan kapal selam alias pempek kapal, ada pula pempek lenjer. Bentuknya bulat lonjong. Juga ada pempek telok. Pempek telok sama halnya pempek kapal selam, berisi telor. Hanya saja pempek telok ukurannya lebih kecil kurang lebih seukuran onde-onde. Pempek kates berisi pepaya muda yang diserut halus. Pempek keriting karena bentuknya keriting. Pempek kulit yang terbuat dari kulit ikan. Pempek ada'an mungkin karena tak ada isi.

Ada juga pempek yang dimodifikasi seperti bakso dengan nama tekwan (mungkin assimilasi dari bahasa Inggris alias take one, hehe hanya intermeso) berbentuk kecil tak beraturan. Model ikan berisi tahu, sebesar bola kasti. Tapi saat dihidangkan sudah dicacah-cacah agar lebih mudah dikonsumsi.

Ada juga dicampur telur dan dibakar bernama lenggang. Ada yang dibuat seperti kue lepat, dibungkus daun pisang disebut otak-otak. Pun yang murah-meriah tanpa campuran ikan disebut godo-godo (bukan gado-gado).

Selainnya dijadikan kerupuk goreng. Ketika dijadikan kerupuk bakar, namanya berganti kemplang. Saat bahan baku kerupuknya rata-rata dari udang dan kerupuknya mirip telur sebesar keleren disebut getas. Pokoknya variannya beragam, dan seperti biasa selalu ngangeni.

Begitulah sekelimut kisah pempek. Apakah di cuaca mendung ini kamu ingin makan yang hangat-hangat, pempeklah pilihannya. Mari...

-----

sumber tulisan dan opini pribadi
nurulnadlifa
nona212
askam100
askam100 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.7K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
#2
Quote:


Asyik, Gan. Hujan2 begini sedang pesta pempek di rumah. Cuma bisa ngasih tahu aja.emoticon-Ngakak
0
Tutup