Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3
Selamat Datang di Thread Gue 
(私のスレッドへようこそ)




TERIMA KASIH BANYAK ATAS ATENSI DAN APRESIASI YANG TELAH GANSIS READERBERIKAN DI DUA TRIT GUE SEBELUMNYA. SEMOGA DI TRIT SELANJUTNYA INI, GUE DAPAT MENUNJUKKAN PERFORMA TERBAIK GUE DALAM PENULISAN DAN PACKAGING CERITA AGAR SEMUA READER YANG BERKUNJUNG DISINI SELALU HAPPY DAN TERHIBUR

Spoiler for Season 1 dan Season 2:


Last Season, on Muara Sebuah Pencarian - Season 2 :
Quote:




INFORMASI TERKAIT UPDATE TRIT ATAU KEMUNGKINAN KARYA LAINNYA BISA JUGA DI CEK DI IG: @yanagi92055 SEBAGAI ALTERNATIF JIKA NOTIF KASKUS BERMASALAH


Spoiler for INDEX SEASON 3:


Spoiler for LINK BARU PERATURAN & MULUSTRASI SEASON 3:



Quote:


Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 83 suara
Perlukah Seri ini dilanjutkan?
Perlu
99%
Tidak Perlu
1%
Diubah oleh yanagi92055 08-09-2020 03:25
sehat.selamat.
JabLai cOY
al.galauwi
al.galauwi dan 142 lainnya memberi reputasi
133
331.9K
4.9K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#1029
Tes Kecerdasan dan Kemandirian
Gue pulang dari kostan Emi siang keesokan harinya. Beberapa notifikasi di HP gue pun gue baca. Ada Misscall dari Dewi, dan ada juga chat dari Nindy. Dewi hanya dua kali misscalldan nggak bakal gue telpon balik. Buat apaan. Sementara Nindy hanya menanyakan apa gue udah tidur atau belum. Yang gue curiganya, kok dua anak ini bisa hampir bersamaan menelpon dan chat gue. Berarti yang gue liat semalam itu benar Dewi.

Gue nggak ambil pusing, gue nggak nanggepin si Dewi, dan gue balas chat Nindy dengan bilang udah tidur, karena sakit. Pas perjalanan pulang pun sepertinya ada beberapa chat atau telpon masuk lagi tapi nggak gue angkat, kan gue lagi berkendara.

Sesampainya di rumah, gue langsung istirahat lagi dan meneruskan tidur gue. gue nggak mau Mama banyak nanyain. Apalagi dengan kondisi gue yang kurang sehat ini. Walaupun masih siang dan nggak terlalu panas badan gue, tapi gue ngerasa nyokap gue bakalan tau kalau anaknya lagi nggak dalam kondisi prima.

--

Di masa ini pula gue mengurangi intensitas bermain twitter dan facebook. Bukan karena malas bersosmed, tapi gue berkenalan dengan sosmed yang baru gue tau yaitu instagram. Seru juga berbagi foto dan pengalaman disosmed ini. Awalnya mungkin sosmed ini hanya diperuntukkan bagi para penggemar fotografi ataupun orang-orang yang senang mengabadikan momen.

Tapi pada perkembangannya, instagram ini fungsinya jadi beragam. Dari mulai update aktivitas, sampai berujung kepada pamer harta. Alasan gue pindah dari twitter karena banyak sekali orang yang toxic disana. Eh, ternyata orang-orang toxic tapi sok update sama teknologi dan biar dikata kekinian, jadi migrasi ke instagram.

Instagram makin kesini jadinya ya sama kayak twitter dulu, banyak alay yang nyampah. Apalagi belakangan populer orang-orang kreatif yang mengunggah video-video kreatifnya di instagram. Yang kreatif harus gue apresiasi tinggi karena membuat konten kreatif itu nggak gampang. Sama halnya dengan menulis. Butuh waktu, kesabaran, dan juga imajinasi yang diluar pikiran orang banyak untuk mendapatkan sebuah pengakuan.

Kadangkala orang-orang yang asli kreatif ituu nggak terlalu ingin pengakuan. Mereka cuma butuh diapresiasi bukan diakui eksistensinya. Karena penghargaan itu sendiri nantinya akan menjurus kepada pengakuan tanpa harus ngemis. Tapi banyak juga yang hanya bermodalkan fisik bagus, baik cowok maupun cewek, tanpa bakat kreatif, yang ingin mendapatkan pengakuan.

Ini yang kemudian jadi fenomena yang disebut selebgram. Selebgram itu kalau konten IG nya keren, kreatif dan inspiratif okelah ya. tapi belakangan banyak sekali muncul selebgram dadakan dan biasanya tanpa bakat apapun cuma menang ganteng cantik yang mendadak banyak dapat apresiasi. Gue nggak iri sama sekali, tapi disini terlihat bahwa masyarakat kita masih butuh tipuan visual untuk asupan energi di kepala mereka.

Foto yang jumlahnya ratusan, bahkan ribuan, diposting perhari dengan gaya yang sama itu menurut gue buat apaan? Menghabiskan memori sampai bergiga-giga untuk satu angle foto bagus yang sama itu menurut gue percuma banget. Gilanya, banyak selebgram yang membosankan ini setiap posting yang like itu bisa ribuan, padahal cuma nyengir dan bergaya dengan pose sama persis seperti postingan sebelumnya, dan utamanya, tanpa kreativitas dan bakat apapun, murni memperlihatkan fisik doang.

Akhirnya yang tersingkir siapa? Ya konten kreator yang sangat edukatif, kreatif tapi ngggak memiliki fisik bagus. Nggak perlu mutar otak asal lo cakep pasti followers lo banyak dan like lo bakal ribuan. Ntar tinggal tunggu endorsean aja deh. Suara-suara seperti itu pun mulai terdengar dari dan untuk para pengguna instagram.

Drama ya? ya drama emang. Namanya juga alay. Haha. Tapi gue senang aja banyak orang yang mempertontonkan kekurangannya secara sukarela didepan banyak orang. Lumayan untuk hiburan. Gue kan suka ngeledekin orang. Hehe. Itu dulu, sekarang gimana instagram? Waduh awur-awuran banget deh menurut gue. Tapi karena gue nggak mengikuti akun atau drama di instagram dan fokus buat memanfaatkan fitur-fitur yang ada ddengan baik, jadinya yaudah gue cuek aja dengan kealayan para penduduk instagram.

Gue memakai instagram ini murni karena gue mau mengabadikan momen-momen. Gue bukan jagoan fotografi seperti Papa. Tapi gue senang untuk mengabadikan momen walaupun itu hanya dari sebuah kamera ponsel. Dan gue senang dengan adanya instagram ini momen-momen berharga gue bisa terekam dengan baik.

Hari-hari gue diisi dengan banyak kegiatan memfoto. Selain itu juga gue mulai ada beberapa kali bikin trit di kaskus. Menulis blog pun terus gue lanjutkan. Isu-isu yang gue omongin ya biasanya tentang apa-apa yang janggal tapi terus terjadi dikehidupan sehari-hari. Saat itu juga gue sempat diajak untuk ikutan lomba-lomba stand up comedy tapi nggak gue lanjutkan karena gue merasa gue nggak selucu itu.

--

Pada satu momen, ada waktu dimana Mama dan Dania ada rencana keluar kota. Mama ke Sukabumi sementara Dania ke Lombok. Maka rumah gue pun kosong selama tiga hari. Dari jumat sampai minggu. Wah gue langsung muncul ide untuk ngajak Emi nginep dirumah gue. daripada gue sendirian pas malam minggu, kan enakan ditemenin pacar. Hehehe.

Emi mengiyakan untuk menginap selama tiga hari itu dirumah gue. Pada hari jumat gue berencana mengetes Emi dan logikanya. Gue meminta dia datang ke kantor gue. gue hanya memberi beberapa patokan tempat untuk sampai ke kantor gue. gue jelaskan segamblang mungkin. Harusnya, dengan kecerdasannya, dia pasti bisa sampai dikantor gue.

Gue bilang ke Emi kalau gue Meeting sampai sore, jadi nggak usah khawatir bakalan gue tinggal. Gue pasti nungguin kok. gila aja pacar udah jauh-jauh dateng, masa di tinggal pulang? Haha. Gue juga sengaja nggak mengabari Emi sama sekali. Gue mau tau seberapa kuat insting dia.

Awalnya gue agak khawatir juga dengan keselamatan Emi. Tapi gue tetap harus tega. Karena gue mau tau sejauh mana kemampuan pacar gue ini mengatasi situasi yang sedang dihadapinya.

Setelah beberapa jam gue menunggu sambil ngaskus dan juga buka-buka instagram, gue melihat ada Emi disebrang kantor gue. Gue pun keluar dari dalam ruangan ke teras.

“Emi, sini masuk!” teriak gue dari seberang.

Emi tersenyum melihat gue. Ya, gue selalu percaya kemampuannya ini. Kemampuan logikanya yang kayak cowok ini membuat gue selalu nyaman dan percaya dia pasti nggak akan banyak melakukan kesalahan.

Kemudian gue mengajaknya masuk dan memperkenalkan ke beberapa kawan kantor yang kebetulan belum pulang. Gue langsung menuju ke ruangan gue. Didalam ruangan Emi terlihat agak sedikit takjub melihat koleksi buku-buku yang tersusun rapi di rak buku koleksi gue. sebagian ada warisan buku Papa, tapi banyakan sih buku-buku yang gue beli sendiri, baik itu beli baru di toko buku, atau nyari di toko buku bekas kayak di daerah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

“Banyak juga koleksi buku kamu.” Kata Emi.

“Haha, lumayan lah buat ngisi waktu luang kalau lagi nggak ada kerjaan.” Kata gue.

“Minat kamu kemana sebenernya? Ini buku banyak banget bidangnya loh. Ada bisnis, ekonomi, lingkungan, hukum, bahkan ada tentang teknik sipil segala. Haha.”

“Ya itu kan buat mendukung pekerjaan aku juga. Aku kan ketemu banyak orang dari berbagai latar belakang pendidikan, jadi minimal tau kulitnya aja biar diajak ngomong nggak bego-bego amat. Haha.”

“Oh ya ya. tapi ini banyakan buku tentang bisnis ya?”

“Iya, namanya cita-cita. Mau kayak Papa dulu jadi pengusaha sukses. Tapi aku mau usaha dari nol walaupun itu sulit.”

“Yah seenggaknya kamu mau ada usaha yank. Jadi kehidupan kamu arahnya jelas.”

“Iya Mi. mudah-mudahan aja bisa. Apalagi didampingin kamu, pasti bisa aku. Aku udah ngerasa lengkap aja sejak ada kamu.”

“Ah elah, terlalu melebihkan banget sih lo kang cendol.”

“Yee, a*u. beneran ini gue. dikasih compliment bukannya makasih malah ngatain lo sempak.”

“Iyeee. Yaudah sekarang mau kemana dulu kita?”

“Ke kamar mandi dulu ikut gue ya.”

“Mau ngapain ke kamar mandi?”

“Ya nyol*in gue lah, mau ngapain lagi? Haha.”

“Dih sianj*ng. ogah amat anjir jauh-jauh dateng bukannya disuguhin minum malah suruh nyol*in.”

“Haha becanda Mi buset.”

Setelah gue buang air kecil, gue mengajak Emi berkeliling disekitar kantor untuk mencari makan. Gue juga mewanti-wanti supaya jalannya agak kepinggir karena banyak kendaraan yang seliweran. Apalagi jalanannya juga nggak terlalu gede.

Sepanjang perjalanan gue ngobrol ringan dengan Emi diselingi banyak kata mutiara yang seru banget. haha. Gue merasa sangat klop dengan Emi saat itu. Banyak sekali kesamaan yang kami temukan semakin hari. Selalu aja ada bahasan yang bisa kami jadikan bahan obrolan. Gue juga meperlihatkan hasil jepretan gue yang di posting di instagram gue. Gue menghabiskan waktu bersama Emi sampai malam.

Sengaja gue pulang agak malam kerumah biar kondisi komplek udah rada sepi. Sesampainya gue dirumah, gue langsung berganti pakaian dan Emi pun sama. nggak lupa gue juga mengabarkan sudah sampai dirumah ke Mama.

Gue meminta Emi untuk menyalakan AC kamar gue sementara gue ke kamar mandi dulu. Setelah gue dan Emi selesai bersih-bersih dan berganti baju, kami sempat menonton film sebentar. Tapi baru sebentar gue nonton, eh udah mulai ngantuk.

Emi kemudian melihat ada es krim walls dan karena becanda, es krim tersebut malah jatuh ke celana gue sebagian. Gue pun mencopot celana gue dan tinggal celana dalam aja. biarin aja udah, kan Emi udah pernah liat ini. Hehe. alih-alih mau pakai celana, gue memerosotkan sekalian celana dalam gue. terlihatlah rocky yang udah lama banget nggak ngapa-ngapain selain buang air kecil. Haha.

Entah bagaimana ceritanya Emi jadi muncul ide dengan es krim cup di tangannya itu. Ini sih namanya kesempatan besar ya kan. Hehe. nggak butuh waktu lama, Emi langsung menarik rocky yang mulai menjulang ke atas, lalu melumurinya dengan es krim coklat itu. Rasanya? Ngilu-ngilu dingin gitu deh. Hehe.

Emi membuka seluruh bajunya. Sensasinya berasa karena dia bukanya pelan-pelan banget. sengaja banget mau godain si rocky ini sih. Setelah terbuka sempurna, rocky yang udah menjulang tapi belum tegang sempurna pun dilahap sama Emi. Luar biasa sensasinya. Hangat campur dingin.

Hangat karena mulutnya, dingin karena es krimnya. Telaten banget Emi menaikturunkan mulutnya di tubuh rocky. Nggak lupa dia juga melakukan treatment di sisi kanan kiri tubuh rocky. Menjilat es krim coklat yang udah mulai mengalir turun ke pabrik produsen penerus bangsa membuat gue agak geli tapi enak kok kerasanya.

Lalu Emi kembali beraksi. Kali ini dia melumuri bagian dada gue dengan Es krim tersebut. Dia kemudian menjilati seluruh es krim tersebut, nggak lupa agak sedikit mengulum dibagian puting gue. hehe. wah ini enak banget asli. Setelah selesai urusan jilat menjilat dada, Emi naik ke perut gue dan mulai menciumi bibir gue. french kiss itu udah pasti saat itu.

Es krim masih ada sisa, lalu Emi memasukkan es krim itu ke mulutnya. Tapi nggak di telan sama dia. Dia malah mengulum rocky. Ini baru sensasi lain lagi. Gila ni anak kreatif amat ya. hahaha. Gue belum pernah ngerasain main-main sama es krim kayak gini. Biar lengket asal asoy dan ini ada pengalaman pertama gue.

Dia duduk lagi di perut gue. lalu mengarahkan tangan gue untuk memegangi dadanya dia. Dadanya yang lebih besar dari genggaman tangan gue itu udah cukup sekel untuk dipegang. Gue masih takjub anak kecil dan pendek ini ukuran dadanya lebih gede dari perkiraan. Haha. Kemudian dia membantu untuk mengocok si rocky naik turun dengan telaten, mengulumnya lagi sampai akhirnya keluar.

Gue mengeluarkan di mulut Emi. Sesuatu yang udah lama banget nggak gue keluarin. Dia lalu naik ke dekat muka gue, dan mencium gue lagi. Gue nggak sadar kalau dia masih mengulum cairan penerus bangsa tersebut. Dia lalu membagi cairan tersebut di mulut gue.

“Bangs*t nih!” gue baru sadar.

“Manis, asin apa pait?” kata Emi sambil cengar cengir.

“Ada sensasi rasa coklat. Haha. Bangkek lo emang Mi.”

Begitulah akhirnya kami nggak jadi melanjutkan karena udah keburu capek. Udah malam juga waktu itu. Akhirnya gue bersih-bersih dulu. Kan nggak enak kalau tau-tau disemutin karena bekas es krim.


adorazoelev
singgihwahyu
khodzimzz
khodzimzz dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Tutup