Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Fery.WAvatar border
TS
Fery.W
Rp. 31,1 Triliun, Itulah Nilai Bisnis Prostitusi di Indonesia


Beberapa waktu lalu  ruang publik sempat diramaikan dengan tertangkapnya pesohor karena terindikasi menjadi bagian sebuah  jaringan prostitusi online.

Puteri Amelia begitu namanya, ia merupakan salah seorang finalis sebuah ajang kontes kecantikan ditangkap bersama 2 orang lain, pengguna dan perantara prostitusi online di sebuah hotel di wilayah Batu Malang, Jawa Timur.
Itulah  kali kedua Polda Jatim menguak jaringan prostitusi online yang melibatkan pesohor. Setelah sebelumnya mereka berhasil membongkar jaringan yang melibatkan Artis sinetron Vanessa Angel.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes (Pol) Frans Barung Mangera. Status PA masih saksi, yang menjadi tersangka baru Gideon dan yang masih dicari adalah Soni keduanya mucikari dalam jaringan prostitusi online ini.
Dalam perkembangan penyelidikannya Polisi menyebutkan terdapat 100 talent dengan status pesohor yang menjadi anak buah Soni dalam jaringan ini. 42 diantaranya nama-nama yang sama dalam kasus Vanessa Angel.
Polisi juga saat itu menyebutkan bahwa bayaran PA untuk sekali kencan, seperti yang terungkap dalam penangkapan tersebut sebesar Rp.40 juta untuk sekali kencan. Lebih kecil memang dari harga kencan dengan Vannesa  yang mencapai Rp.80 juta buat sekali kencan.
Melihat angka-angka nominal  yang berseliweran begitu besar, tentu saja kita bisa memperkirakan perputaran uang di bisnis prostitusi ini sangat besar. Bayangkan saja, jika dalam sebulan PA ini di booking 10 kali berarti Rp.400 juta yang dikantongi jaringan ini terlepas dari bagaimana sistem pembagian antara sang mucikari dan PA.
Secara bisnis, prostitusi itu merupakan bisnis yang menggiurkan, seperti barang dagangannya. Keuntungannya berlipat ganda, si pelaku praktek prostitusi tak perlu mengeluarkan modal besar buat men-delivered barang dagangannya.
Semuanya sudah tersedia, seperti air minum dalam kemasan. Airnya sudah tersedia tinggal sedikit diolah, namun yang paling penting adalah kemasannya. Kemasan itulah yang kemudian akan menentukan besaran nominal yang akan diraih penjaja nya.
Tentu saja dengan merk "pesohor" ditambah tampilan yang memang oke, harga jual akan melambung. Berbagai pengungkapan bisnis prostitusi online oleh polisi belakangan ini. Saya pikir merupakan puncak dari gunung es saja, yang tak terkuak masih sangat banyak di bawahnya. 
Di Indonesia prostitusi merupakan bisnis ilegal, namun seperti halnya di berbagai negara, menghilangkan bisnis ini nyaris merupakan sebuah kemustahilan.
Menurut data dari Scelles Foundation seperti yang dilansir Le Figaro surat kabar Perancis disebutkan, bahwa estimasi jumlah PSK di seluruh dunia pada tahun 2016 berada di kisaran 40-42 juta orang. 80 persen diantaranya perempuan dengan rentang usia 13 hingga 25 tahun.
90 persen dari para PSK tersebut dalam beroperasinya bergantung pada mucikari. Asal tahu saja pendapatan bisnis prostitusi di seluruh dunia, menurut sebuah situs perusahaan data pencatat pasar ilegal, Havocscope.com.
Bisnis Prostitusi mencatatkan nilai pendapatan sebesar  US$ 186 miliar per tahun atau setara dengan Rp. 2.604 triliun. Lebih besar dari APBN Indonesia 2019 yang lalu. Jumlah yang sangat fantastis.
China merupakan negara nomor 1 dalam menyumbang jumlah tersebut. US$ 73 miliar pendapatan yang diraihnya dari bisnis ini. Kegiatan prostitusi ini menurut situs prostitution.Procon.org adalah merupakan kegiatan legal di 52 negara, 12 negara menyatakan legal namun terbatas, 36 negara menyatakan ilegal, termasuk Indonesia.
 Jerman merupakan salah satu negara yang melegalkan industri esek-esek ini. Pendapatan mereka dari sini sebesar US$ 18 milyar dan berada di urutan keempat.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia ada diurutan ke 12 dengan pendapatan US$ 2,25 milyar atau setara dengan Rp. 31,1 triliun, nyaris sama dengan keuntungan yang diraih salah satu Bank terbesar di Indonesia, BRI.
Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di bawah Thailand dengan nilai US$ 6,4 miliar dan Filipina US$ 6 miliar, keduanya memang terkenal dengan wisata seks nya.
Thailand memang menjadikan seks sebagai tujuan bagi wisatawan asing, kawasan Patpong di Bangkok, Phuket, dan Pattaya merupakan salah 3 kawasan industri seks terbesar di Asia bahkan dunia.
Begitupun di Filipina daerah Angeles City, Olongapo, Legazpi City, dan Pasay merupakan kawasan yang menjadikan seks sebagai wisata. Tak sulit kita menemukan club-club striptease dan rumah bordil di sana.
Indonesia sendiri setelah kawasan Dolly yang merupakan salah satu kawasan industri seks terbesar di Asean ditutup. Operasinya menyebar ke beberapa daerah dan menggunakan teknologi sebagai medianya. Seperti kejadian penangkapan PA dan Vannesa Angel yang memakai platform teknologi dalam menjajakan jualannya.
Menurut Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia, yang juga merupakan peneliti dan pengamat isu perempuan dan keadilan jender, Prof. Sulistyowati Susilo seperti yang dilansir oleh CNNIndonesia.com
Fenomena penjaja seks kelas atas seperti yang terjadi pada kasus PA dan Vanessa Angel sudah terjadi sejak lama di Indonesia dan berbagai negara di kawasan Asia.
Mengacu pada hasil penelitian Prof Louise Brown seorang Guru Besar  Studi Asia di University of Birmingham Inggris. Sulistyowati mengatakan, terdapat 3 kategori Pekerja Seks Komersial (PSK) di kawasan ini.
Pertama, adalah kelompok perempuan cantik yang memilih untuk berprofesi dengan menjajakan dirinya dengan bayaran yang sangat tinggi.  Kelas pertamax apabila kita mau analogikan dalam klasifikasi BBM. PSK dengan kategori ini secara fisik sangat aduhai dan memiliki wajah sangat cantik, berpendidikan tinggi, biasanya mereka memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa lainnya dengan sangat fasih.
Mereka berkeliling dari satu kota besar ke kota besar lainnya di kawasan Asia, hanya hotel dan apartemen mewah tempat mereka berkencan. Biasanya bayaran mereka bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk sekali kencan, bahkan untuk beberapa special occasion dengan waktu kencan lebih panjang bayaran mereka bisa mencapai milyaran rupiah. Nah, perempuan PSK dengan kategori ini jumlahnya sangat sedikit mereka merupakan La Creame de La Creame-nya dunia prostitusi.
Alasan mereka masuk ke dunia ini sebenarnya sangat sederhana dan klasik, Kenikmatan dan gaya hidup serta tentu saja materi. Dalam waktu yang sangat singkat mereka akan mendapatkan materi yang berlimpah hanya dengan berhubungan seks, "what a wonderful world" enaknya dapat duit pun berlimpah.
Mereka ini biasanya datang dari keluarga kelas menengah dan tak menjual seks semata-mata karena kebutuhan materi, atau tak memiliki potensi untuk mendapatkan pekerjaan lain, karena secara pendidikan mereka cukup tinggi. Faktor kenyamanan hidup dan kenikmatan lah yang menjadi pemicu mereka masuk ke dunia ini.
Kedua, Kelompok PSK ini biasanya menjajakan dirinya dengan ditemani oleh perantara atau mucikari, kebanyakan mereka dikumpulkan disuatu tempat tertentu layaknya lokalisasi. Mungkin masih lekat di ingatan kita ketika Pemda DKI melakukan penggerebegan di kawasan Apartemen Kalibata City. Disana ditemukan sekumpulan PSK yang menjajakan dirinya.
Kelompok kedua ini memiliki struktur jaringan yang menjaga dan memasarkan PSK yang bersangkutan. Kelompok ini jumlahnya jauh lebih besar dari kelompok pertama tadi. Secara fisik dan pendidikan pun mereka lebih heterogen dibanding kelompok pertama tadi, atas dasar itulah klasifikasi harga ditetapkan, bisa jutaan rupiah atau bisa ratusan ribu rupiah saja.
Ketiga, Kelompok PSK dalam golongan ini berasal dari daerah-daerah pinggiran memiliki pendidikan rendah, dan nyaris tak memiliki pilihan lain selain menjajakan dirinya untuk mendapatkan uang yang layak untuk mencukupi keluarganya yang memang miskin. Secara fisik pun mereka tak terlalu menarik, ya seperti pomeo masyarakat ada uang ada barang. Bayaran mereka pun sangat rendah hanya berkisar antara puluhan ribu dan sampai tertinggi tak lebih dari kisaran ratusan ribu saja.
Biasanya mereka biasa ditemukan di pinggir-pinggir jalan, warung remang-remang, atau bahkan di beberapa daerah seringkali berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang mereka jadikan tempat mangkalnya.
Perputaran uang di 3 kelompok PSK itu dapat dipastikan sangat besar. Dengan berbagai handy cup yang mengiringinya tanpa disadari mengisi pertumbuhan ekonomi sebuah negara, termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk mengeliminir kegiatan prostitusi ini, namun terkadang usaha aparat hukum selalu selangkah di belakang para pelaku. Kramat Tunggak, Kali Jodoh, Dolly, dan Terakhir lokalisasi Sunan Kuning di Semarang sudah ditutup pemerintah. Namun tak membuat bisnis prostitusi di Indonesia juga tutup.
Para pelaku bisnis ini terus mencari celah agar kegiatan bisnisnya terus berjalan. Kemajuan teknologi dijadikan peluang oleh mereka untuk memasarkan barang dagangannya. 
Para mucikari terus menerus mencari talent-talent baru untuk mengisi pasar yang saya pikir tak akan pernah habis ini. Bahkan apabila memungkinkan, mungkin  mereka akan menternakan manusia seperti dalam film fiksi ilmiah "Elizabeth Harvest". 
Manusia dikloning dan dengan cepat tumbuh dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan sang empunya teknologi. Kemudian mereka lempar ke pasaran sebagai sebuah komoditas
Rasanya hanya keimanan yang mampu menghambat kecepatan pertumbuhan dunia prostitusi ini. Rasanya hanya keimanan yang mampu menghambat kecepatan pertumbuhan dunia prostitusi ini.

Sumber.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150511115800-12-52485/soal-prostitusi-ada-tiga-kategori-psk-di-indonesia 
https://www.havocscope.com/prostitution-statistics/
https://prostitution.procon.org/view...wer-id-014358
 
 



Diubah oleh Fery.W 19-12-2019 02:13
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TheTenantAvatar border
TheTenant
#6
di amrik aja pertontonkan video dewasa pada anak kecil bisa dipenjara....

disini malah aman2 saja.....

makanya dibuatkan aturan lah pak ..jangan ngikutin efpeiikk.....

katanya negara anti porn.... tapi video porn banyak di ponsel2....
0
Tutup