Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babygani86Avatar border
TS
babygani86
Gastronomi Molekuler, Terobosan di bidang Kuliner yang Redup di Indonesia
Kepulan asap putih keluar dari mulut Novanti saat mengunyah kue sagu. “Enak,” sahut perempuan berusia 33 tahun itu sambal terus mengunyah. Kue sagu yang disantap Novanti bukan kue sagu biasa. Kue sagu disajikan dengan nitrogen cair bersuhu minus 198 derajat celsius sehingga menimbulkan efek asap saat disantap.



Penggunaan nitrogen cair dalam proses memasak merupakan salah satu teknik gastronomi molekuler. Bahan lain yang biasa digunakan untuk eksperimen memasak ini, di antaranya biang es, agar—agar, xantham gum (zat pengental makanan), lesitin kedelai, kalsium laktat, dan natrium alginat.

Gastronomi molekuler merupakan terobosan di bidang kuliner. Tampilan makanan dibuat seunik mungkin dengan menggunakan teknik fisiokimia. Awalnya, teknik ini hanya hasil penelitian antara koki dan ilmuwan yang melihat transformasi fisika dan kimia saat proses memasak. Seiring waktu, teknik ini dipakai oleh banyak koki.

Pengalaman menikmati sajian makanan yang diolah dengan teknik gastronomi molekuler membawa sensasi berbeda bagi lidah. Selain itu, perubahan bentuk tanpa menghilangkan rasa asli dan gizi makanan menjadi hal yang layak dicoba. Gastronomi molekuler lebih kepada pcngalaman fun-nya.

Di berbagai belahan dunia, gastronomi molekuler sempat menjadi tren gaya hidup. Di Indonesia, restoran yang menyajikan makanan dengan teknik gastronomi molekuler belum terlalu banyak. Satu di antaranya Namaaz Dining, restoran yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan. Restoran yang berdiri pada 2013 ini digagas oleh Andrian Ishak. Ada belasan menu yang disajikan. Menu yang dihidangkan berganti sesuai season. Satu season menu bertahan enam sampai delapan bulan.

Pihak restoran hanya menyediakan kursi dalam jumlah terbatas, sekitar 29 kursi. Saking terbatasnya, bagi para penikmat kuliner yang ingin mencicipi makanan di Namaaz Dining perlu reservasi tempat melalui situs resminya. Harga yang harus dirogoh tamu juga lumayan mahal, Rpl,25 juta per tamu. Artinya, jika semua kursi tempat terisi, maka uang yang masuk ke kocek Namaaz Dining Rp 36,25 juta per hari.

Terhadap fenomena gastronomi molekuler di Indonesia ini patut diapresiasi. Gastronomi molekuler memperkaya Cita rasa makanan dengan bentuk yang berbeda. Apalagi proses memasak seperti di laboratorium mampu membuat orang tertarik. Namun dari sisi bisnis, makanan dengan teknik ini bukan primadona, sebab proses pembuatan makanan butuh waktu lama.

Selain itu, dibutuhkan tenaga kerja yang paham pengetahuan dasar dapur. Ini yang membuat banderol makanan dengan teknik gastronomi molekuler menjadi mahal. Restoran yang sepenuhnya menggunakan gastronomi molekuler tak akan bertahan lama. Segmen pasar makanan ini adalah orang—orang yang berani mencicipi dan membayar.



Diakui pelaku bisnis kuliner ini tak banyak. Masa tren gastronomi molekuler pun sudah redup. Fenomena ini di Eropa dan Amerika saja sudah tertinggal. Saat ini yang sedang marak adalah artisan dan creative industry. Indonesia tidak menuju pada pengembangan gastronomi molekuler karena aset Indonesia ada pada budaya dan kekayaan resep warisan serta keberagaman produk lokal. Gastronomi molekuler hanyalah sebuah pengembangan kreasi para koki yang memang memiliki kreativitas dan imajinasi tinggi.


Spoiler for Referensi:


ceuhetty
nurulnadlifa
nona212
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
8.4K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sidewinder11Avatar border
sidewinder11
#23
molecular gastro memang keren....tapi memang tidak bisa bertahan lama krn harga dan tuntutan perah otak nya gak sebanding.....cape2 mikir bentuk makanan dan dijual dengan harga selangit hanya utk memuaskan rasa ingin tahu segelintir kaum the have......bukan menjual kualitas daging dan anggur spt wine reserve atau marbling.

lebih ke arah show gastronomi. menurut saya....alangkah baiknya pelaku2 molecular gastro ini menciptakan WADAH EKSKLUSIF tempat merekaJOIN dan BERTUKAR teknik dan model2 makanan terbaru. saya jamin akan sangat2 meningkatkan kualitas dan ragam menu gastro yg bisa disajikan. krn pelaku2 nya masi sangat jarang jadi menurut saya peluang collab nya sangat2 tinggi.

misal : si A di indo , si B di paris. si C newyork. si D di shanghai. si E di singapore. si F di london. si G di melbourne. sepakat untuk membuat asosiasi. jika tiap food artist ini tiap 1 bulan bisa menemukan 1 menu baru. maka si A di indo tiap 6 bulan akan menelurkan 1 set menu baru. si B juga. tapi jika mereka ber serikat. maka tiap 6 bulan mereka akan bisa menelurkan 30 - 42 menu baru. krn ada 7 artis x 1menu x 6 bulan (dikurangi beberapa menu yg mirip dan di join). atau ga perlu tiap artis bikin 6 cukup mereka bikin 4 aja jadi total 24-28 menu baru. lebih santai di mereka dan lebih thourough utk researchnya.
selain itu collab akan menelurkan ide2 makanan baru. dan makanan itu bisa dijual CERITA nya. ini penciptanya dari si G di melbourne.. bahannya dari aussie...kenapa bikin nya begini. trust me it SELLS!!!! sekaligus priomote restoran2 si B C D E F Gpada pelanggan resto A. ( eh kapan2 kita main2 ke resto yg di singapore yyuk...dst dst)

dengan collab ini...kerjaan tiap artist akan lebih ringan.
dan menurunkan biaya creation.
jadi makanan bisa dijual lebih MURAH.
lebih MURAH ---> segmentasi LEBIH LUAS. more people can afford
more people can access ---> WIDER COVERAGE / WIDER multiplier
kalo dulu cuma 10-20 orang aja instastory di sini...skg setelah harga jadi terjangkau (misal dari 1200 jadi 500 lah) maka jadi 100-200 orang insta story an di sini.efekny...WOW.

bisa juga dijadi kan destinasi wajib CULINARY EXPERIENCE MUST EAT.

gitu si menurut saya.
Mandalorian
ntah.hapa2
gembelngehe
gembelngehe dan 2 lainnya memberi reputasi
3