cimutcemotAvatar border
TS
cimutcemot
ANOTHER CREEPY STORIES
CREEPY STORIES MY DAYS

Quote:

Special for this week
Quote:




cuman selentingan cerita aneh yg pernah aku alamin di buat singkat, dan ada beberapa short stories juga. silahkan di baca. dan gak boleh kepo berlebihan yah kak.

makasih buat yang mau baca, atau berbagi pengalaman di thread ini silahkan.dengan senang hati


Quote:
Diubah oleh cimutcemot 03-02-2020 07:53
yuuck69
romeosay
aan1984
aan1984 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.4K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cimutcemotAvatar border
TS
cimutcemot
#27
JIWA MENARI NARI (LAST PART)


Sebentar lagi jam pulang sekolah, namun kondisi ida kembali lagi seperti semula.

Abang abangnya masih dengan wajah bingung...

TOKOH AGAMA KEMBALI MASUK DAN MELIHAT KONDISI IDA.

pak... Bantu pak... Saya sudah tadi...

Ia pun menjawab "sudah berhenti jadi dukun". Dengan tersenyum lalu ia pergi dan berbicara dengan abang ida.

Aku hanya bisa menghela nafas, semoga kami tidak sampai muntah darah.

Put, ayo sekali lagi.

Aku pun memulainya dengan syahadat, dan beberapa bacaan lainnya.

Tembus, iyah...

Masih ku lihat ida menari. Ia tak kelelahan.
Dan masih kulihat kembali dia dengan baju putihnya di pojokan kelas. Memandang ida fokus. Aku tak mengerti hubungan nya apa dengan makhluk ini. Kurasa ia hanya melihat mengamati jiwa yang lepas. Tak ada menyakiti sedikitpun.

Wajar saja jika tokoh agama itu meruqiyah ida, tapi siswa lain yang terkena. Toh, ida ini tidak ada yang mengganggu. Hanya jiwa yang terlepas.


Ia masih menari nari, dan tak menghiraukan baik aku atau makhluk putih dengan muka datar. Pucat pasi taring, rambut hitam bergerai. Ia tidak duduk tidak berdiri hanya nempel di dinding pojokan, layaknya cicak. Diem. Tidak mengganggu, bahkan tidak memberikan wajah yang seram.


Entah kekuatan dari mana, aku bisa menarik ida. Dimensi ini beda, jarak kelas dan uks sekitar 40 meter. Tapi berat sekali membawa jiwa ini. Seperti ia terbaw suasana bahagia menari dan lepas. Benar kasus pertama yang aku tangani. Bahkan tidak ada makhluk yang mengganggunya atau ingin membawanya pergi.


Aku tidak terpejam... Ini bagaikan film dan bayangan kejadian nyata.
Kulihat putra mulai kelelahan...

Ambil plastik yang tadi buruan...

Segera mereka mengambilnya, dan kusuruh mengarahkan ke mulut ida.

Ayo muntahkan...
Huekkkk... Huekkk... Angin dan huekkk keluar.

Ia sadar tapi hanya diam.

Alhamdulillah... Tugasku mengembalikan jiwa ida berakhir.

Dan mobil sudah datang... Ia pun di antar pulang oleh abang abangnya.

Namun ada satu yang harus kami selesaikan sebelum kami pulang kerumah masing masing....


Put, mad jangan pulang dulu. Ikut saya ke kelas. Bawa air ma garam nya.


Ahmad mengikutiku, sedangkan putra kabur... Oh feeling dia...


Yes... Bener sekali feeling anak anak seperti kami memang lah kuat, walau kadang aku seolah olah tak pernah percaya.

Mad... Neh tolong siram semuanya.

Iyah buk...

Garam dan air bercampur, ahmadpun menyirami.

Sayang sangat malang nasib ahmad.

BRAKKKKKKKKKKK....
KAKI AHMAD TERTENDANG....

IA MERINGIS KESAKITAN...

Duh buk, ya udah ayo gak suka dia kita sterilkan. Padahal, ini biar ida gak balik jiwanya ke kelas ini lagi. Namun, si mbak mbak mulai gak suka. Ini yang aku sebut feeling putra bagus. Dia tahu.

Oh ya... Sebelum aku pergi ke kelas tersebut, aku ketemu didi...

Didi yang kesurupan dajjal.

Di...

Sini...
Aku menepuk pundaknya...

Oh gak papa, kosong.

Kenapa buk...
Gak papa, geh balik aja kamu.
Iyah buk.

Didi pergi kekelasnya dan aku beserta ahmad juga bersiap untuk pulang.

Quote:
Diubah oleh cimutcemot 25-11-2019 10:19
safefem
safefem memberi reputasi
1