Sering Corat-coret Di Kelas, Bocah 9 Tahun Ini dapat Job Dekor Restaurant Loh

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Sering Corat-coret Di Kelas, Bocah 9 Tahun Ini dapat Job Dekor Restaurant Loh

o.best

04-11-2019 18:32

Sering Corat-coret Di Kelas, Bocah 9 Tahun Ini dapat Job Dekor Restaurant Loh

Selamat Datang
di
Panggung

GEAL - GEOL

| Corat-coretSelama Pelajaran |
Bocah ini
Dapat Job, Melukis Tembok Restaurant
emoticon-Wow

kaskus in your heart
o.best for you

Quote:

Mulustrasi

Sekilas melihat gambar diatas pasti kita sudah paham siapa yang membuatnya kan?

Sebagian orang tua mungkin akan risih dan kesal bilamana melihat tembok rumahnya terdapat banyak coretan tersebut kan?

Ingat Gan-Sist "creativity is just connecting things, when you ask creative people how they did something they feel a little guilty because they didn't really do it, they just saw something. it seemed obvious to them after a while"- Steve jobs

Menurut Steve Jobs Orang yang punya ide keren bisa menghubungkan sesuatu yang mereka pikirkan. Bahkan mereka juga menghubungkan hal-hal yang aneh dan lucu.

Begitu pula dengan anak-anak ketika ia sedang mencorat-coret tembok merupakan sebuah pengungkapan perasaan maupun pikiran serta imajinasi dari anak tersebut.

Alhasil bilamana orang tua melihat anaknya melakukan hal tersebut seharusnya memberikan media dan pemahaman untuk mengembangkan daya kreativitas anak tersebut dan jangan sesekali memarahi ataupun melarangnya ya.

Seperti yang dilakukan oleh kedua orang tua anak ini yang bernama Joe.seorang anak yang berusia 9 tahun ini sering sekali mencorat-coret saat jam pelajaran pada buku catatannya menjadi media ia dalam mengembangkan kreativitas gambarnya. Karena hal itu kedua orang tuanya pun memasukan Joe ke dalam kelas bimbingan menggambar untuk mengembangkan kreativitasnya, bahkan ia sampai dapat Job mendekorasi ruang makan di salah satu restaurant.

Nah, kalian penasaran bagaimana gambar yang dibuat oleh Joe ini?

Baca dibawah ini

Quote:

Joe Whaleanak berusia 9 tahun asal Inggris merupakan salah satu anak yang cukup dicintai orang tuanya. Keahlian dalam menggambar di usianya pun bisa di acungkan jempol, karyanya luar biasa bagi anak seusianya.

Spoiler for buku catatan Joe:

Awal kisah Joe ini ketika ia sering sekali mencorat-coret bukunya selama pelajaran berlangsung sehingga ia sering mendapatkan masalah dikelas karena hal tersebut.

Spoiler for buku catatan:

Kedua orang tua Joe melihat kemampuan anaknya dalam menggambarpun memberikan dorongan kepada Joe agar tetap menggambar. Bahkan, kedua orang tuanya pun mendaftarkan Joe ke kelas gambar setelah pulang sekolah. Gurunya sangat menyukai apa yang digambarkan oleh Joe, bahkan ia juga membagikan hasil karya Joe ke media sosialnya.

Spoiler for gambar:

Bukan hanya sampai disitu saja, Joe pun mendapatkan job dari salah satu staf restaurant bernama Paus Greg untuk mendekorasi salah satu ruang makan di restaurant tersebut.

Spoiler for gambar:

Ayah Joe mengatakan bahwa Joe menghabiskan waktu 12 jam untuk melukis dinding setelah ditanyakan oleh staf tersebut.

Melihat kemampuan dan kreativitas tersebut Greg pun memberikan Job tersebut ke Joe.

Spoiler for gambar:

Joe melakukan kegiatan menggambarnya di restaurant setelah pulang sekolah dan diantar oleh ayahnya.

Spoiler for gambar:

Berkat job dari mendekorasi restaurant tersebut, kini ia di panggil sebagai The Doodle Boydan memiliki website dan media sosialnya sendiri.

Spoiler for The Doodle Boy:

Menurut Self-Sufficient Kids, sangat penting untuk merangkul bakat, ambisi, tujuan, impian, dan keinginan apa pun yang mungkin dimiliki oleh anak-anak kalian. Bahkan jika apa yang mereka kuasai tidak sesuai dengan visi kalian tentang masa depan mereka janganlah dipaksakan anak untuk mengikuti kemauan orang tuanya.

Berikut hasil gambar Joe :

Kita sebagai orang tua sangat menentukan dalam pembentukan karakteristik seorang anak. Jadi selama itu positif dan dapat menunjang kreativitas anak maka berikanlah dorongan dan semangat kepada mereka, agar mereka menjadi anak-anak yang memiliki kreativitas yang cukup tinggi dan bisa menjadi dambaan orang tua dan negara.

Jangan sampai anak-anak harus hilang perhatian dari orang tua yang selalu sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memperhatikan anak-anaknya.