aleetAvatar border
TS
aleet
Investasi Bodong Kampoeng Kurma Manfaatkan Tokoh Agama dan Momen 212


Jakarta - Kembali muncul investasi abal-abal yang memakan banyak korban. Investasi ini bernama Kampoeng Kurma dengan konsep syariah dan anti riba.

Awalnya PT Kampoeng Kurma menawarkan investasi kepada masyarakat dengan menjual kavling. Nah kavling itu akan ditanami kebun kurma yang hasilnya akan dibagikan kepada pemilik kavling.

Namun setelah berjalan sejak awal 2018 ternyata belum ada pohon kurma yang ditanam. Kemudian mereka yang mau mengambil kembali investasinya tak kunjung diberikan perusahaan.


Salah satu korban Irvan Nasrun mengaku tertarik lantaran konsepnya yang berlabel syariah. Perusahaan juga ternyata memanfaatkan gelombang massa umat Islam pada saat kejadian 212 dan 411.

"Jadi mereka memanfaatkan ghirah (semangat) umat Islam setelah kejadian 212 dan 411. Setelah 212 banyak bermunculan yang berbau syariah," ujarnya kepada detikcom, Senin (11/11/2019).

PT Kampoeng Kurma juga memanfaatkan tokoh-tokoh agama seperti Syekh Ali Jaber dan Ustaz Arifin Ilham. Irvan pun menunjukkan adanya rekaman video di Youtube ketika kedua tokoh agama itu membicarakan Kampoen Kurma.

Tak hanya itu, perusahaan juga mengundang Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya saat seremonial penanaman pohon kurma di lokasi. Hal-hal itu semakin membuat calon investor percaya.

"Karena saya yakin Kampoeng Kurma prospeknya bagus, dan saya tertarik dengan kawasan Islaminya," ujarnya.

Investasi bodong ini tercium pada awal Januari 2019, perusahaan mengumpulkan para investor dan memberitahukan bahwa akan ada investor dari Malaysia yang mau mengakuisisi proyek Kampoeng Kurma.

Perusahaan pun menjanjikan bagi investor yang ingin menarik dananya akan diberikan full ditambah 20% dari dana tersebut. Saat itu ada sekitar 50% pembeli kavling yang ingin refund, tapi kenyataannya tidak akan yang diproses.

"Pertengahan tahun sekitar bulan Juli, saya tanya ke manajemen Kampoeng Kurma, untuk menanyakan progress. Oleh mereka pertanyaan saya tidak dijawab. Saya akhirnya mencari informasi, ternyata AJB yang dijanjikan untuk kavling saya belum bisa terlaksana, saya tanya kapan AJB, dijawab belum bisa AJB karena dana tidak ada," tambahnya.


Selain ternyata kavling yang dibeli juga bodong, mereka juga tidak menemukan pohon kurma yang ditanam. Sebab dananya tidak ada.

"Heran saya, uang pembeli bisa habis. Bahkan pembeli yang refund diberi cek kosong. Ada pembeli yang kavlingnya ghaib (tidak ada), ada kavling yang ada kuburannya, banyak pembeli yang dilempar lempar karena tanah kavlingnya tidak ada," tuturnya.

Sementara juru bicara PA 212, Novel Bamukmin mengakui pernah mendengar investasi Kampoeng Kurma. Dirinya yang mengaku tertarik juga mengatakan belum mengetahui bahwa investasi itu bodong.

"Iya saya sudah pernah dengar itu dan saya justru tertarik membeli tanah di situ, agar bisa mempunyai tanaman kurma dan setahu saya belum tahu kalau investasi itu bodong. Perlu saya selidiki dulu namun kalau ada orang yang menjadi investor dari PA 212 saya belum dengar," tambahnya.


SUMUR

Bodong Gan emoticon-Hammer2
Diubah oleh aleet 11-11-2019 10:01
sebelahblog
4iinch
Proloque
Proloque dan 3 lainnya memberi reputasi
4
3.4K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
joesatriyonoAvatar border
joesatriyono
#20
Quote:


iya sih tiap daerah beda-beda penyebutannya, kalo di daerah ane namanya girik, mungkin di daerah juragan namanya petok. tapi intinya kurang lebih sama seperti yang juragan jelaskan diatas. intinya juragan dapet point yang ane maksud, cuma beda penyebutan aja, sistemnya kurang lebih sama.

Balik ke kasus ini, contoh yang juragan kasih di pasuruan itu contoh pemanfaatan kebun kurma yang bener, artinya kurma disini cuma jadi gimmick wisata semata bukan dimanfaatkan hasil produksi buahnya, karena ane yakin harganya bakal nggak kompetitif kalo saingan sama kurma import. Tapi di kasus invest ini, gak jelas apakah kurmanya mau jadi gimmick wisata atau buah kurma beneran mau dijadikan komoditas utama. Makanya dari awal harusnya kalo investornya ngeh dengan konsep usaha yang menurut ane abu-abu ini, mereka bisa mikir dulu buat taroh investasi. Tapi berhubung udah duluan dibungkus "usaha umat" ya jadinya gini deh
0