Anniversary setaun nganggur:

Bukti
Aku membasuh mukaku di wastafel. Hidup ku semula baik baik saja sampai ketika paman ku si pemilik rumah bertamu ke kamar ku jam 11 Siang dan mengerjakan pekerjaan nya di kamar ku. Sebenarnya aku tidak keberatan dan senang mempunyai teman ngobrol. Tapi masalahnya paman ku ini perokok berat. Dalam hitungan jam asbak rokok yg semula kosong sama sekali menjadi penuh oleh puntung rokok pamanku. Pamanku seorang arsitek dan dia tidak pernah melepas puntung rokok itu dari mulutnya sebelum habis bahkan ketika sedang mengerjakan tugasnya di laptop atau ketika sedang berbicara denganku sehingga seringkali kata yg keluar dari mulutnya kurang jelas dan sedikit teredam. Setelah kira kira 2 jam sesak napas karena bau asap rokok walaupun sudah kubuka jendela nya, aku pamit keluar untuk mencari udara segar dan pamanku menurunkan rokok dari mulutnya serta menyuruh ku untuk menutup jendela karena dia mau tidur di kasurku. Aku pun pergi meninggalkan paman beserta pembantu dan isterinya di rumah itu.
Aku kembali sejam kemudian dan mendapati pemadam kebakaran berada di depan rumah paman yg terbakar hebat. Aku mengaku sebagai kerabat paman dan aku diizinkan masuk ke rumah tsb. Paman ternyata tewas terbakar di atas tempat tidurku dan belum sempat dilakukan otopsi. Polisi menduga kebakaran berasal dari rokok yg dibakar paman dan menganggap ini kecelakaan. Aku masuk ke kamar paman dan diizinkan untuk melihat asbak yg penuh puntung rokok milik paman yg sudah basah kuyup. Setelah mencari sebentar, kecurigaanku bahwa ini adalah pembunuhan semakin meningkat.