yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] - SEASON 2
Selamat Datang di Thread Gue 



Trit Kedua ini adalah lanjutan dari Trit Pertama gue yang berjudul Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] - SEASON 1 . Trit ini akan menceritakan lanjutan pengalaman gue mencari muara cinta gue. Setelah lika liku perjalanan mencari cinta gue yang berakhir secara tragis bagi gue pada masa kuliah, kali ini gue mencoba menceritakan perjalanan cinta gue ketika mulai menapaki karir di dunia kerja. Semoga Gansis sekalian bisa terhibur ya


TERIMA KASIH BANYAK ATAS ATENSI DAN APRESIASI GANSIS READER TRIT GUE. SEBUAH KEBAHAGIAAN BUAT GUE JIKA HASIL KARYA GUE MENDAPATKAN APRESIASI YANG LUAR BIASA SEPERTI INI DARI GANSIS SEMUANYA.


AKAN ADA SEDIKIT PERUBAHAN GAYA BAHASA YA GANSIS, DARI YANG AWALNYA MEMAKAI ANE DI TRIT PERTAMA, SEKARANG AKAN MEMAKAI GUE, KARENA KEBETULAN GUE NYAMANNYA BEGITU TERNYATA. MOHON MAAF KALAU ADA YANG KURANG NYAMAN DENGAN BAHASA SEPERTI ITU YA GANSIS


SO DITUNGGU YA UPDATENYA GANSIS, SEMOGA PADA TETAP SUKA YA DI TRIT LANJUTAN INI. TERIMA KASIH BANYAK


Spoiler for INDEX SEASON 2:


Spoiler for Anata:


Spoiler for MULUSTRASI SEASON 2:


Spoiler for Peraturan:


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 08-09-2020 03:31
totok.chantenk
al.galauwi
nacity.ts586
nacity.ts586 dan 78 lainnya memberi reputasi
77
284K
4.2K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#1402
Kenalan Juga Akhirnya
Nggak terasa udah akhir taun aja ini. Dee pun semakin dekat ke penelitian dia. Dia pun gembira karena dapat pembimbing yang difavoritkan para mahasiswa karena selain memang kooperatif, beliau ini juga ngajarnya santai dan mudah dimengerti.

Pak Ferdinan resmi ditunjuk sebagai pembimbing Dee. Pak Ferdinan ini juga menjadi pembimbing skripsi gue dulu. Topik penelitian hasil dari proposal pun sudah disetujui tinggal penandatanganan proposal dan beberapa revisi dari proposal yang merupakan bab 1 dan bab 2 skripsi.

“Aku bersyukur banget akhirnya dapet Pak Ferdinan yang ngebimbing aku yank. Dia juga kenal banget sama kamu tau yank. Hehe.”

“Wah alhamdulillah. Hehe. Dulu kan aku sempet ikut beliau beberapa waktu sebelum aku mulai kerja, jadi ya pasti inget. Hehe. Plus penelitianku kan dijadiin basis metode pengajaran dia yang baru, karena menurutnya penelitianku berhasil membawa perubahan di desa yang ada, dan kemudian membawa manfaat bagi desa itu.”

“Wah mantap ya. Hehe. Berarti beberapa studi kasus yang beliau ajarin dikelas itu ngambil dari kasus skripsi kamu ya?”

“Mungkin yank. Aku juga nggak tau, kan beliau nggak bilang juga. Hehe. Kalaupun iya, berarti salah satu misi aku buat pengaplikasian ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang berhasil walaupun nggak 100%. Hehe.”

“hehe iya sayang. Aku seneng kok denger kayak gini yank. Berarti kamu nggak bego-bego amat waktu kuliah ya. Hehehe.”

“Laah, malah ngeledek anda ini ya. Sini kamu….”

Lalu gue langsung menarik Dee yang saat itu lagi main ke kostan gue di ibukota untuk bergabung dikasur bareng gue. Gue langsung menciumi bibirnya berulang kali. Dia sampai kewalahan dengan serangan mendadak gue. Kami terus bercumbu dengan keadaan saling bertukar posisi lidah. Lidah gue ada dimulut dia dan sebaliknya.

Setelah agak pegal rahang, gue kemudian menurunkan aksi ciuman gue ke tengkuknya. Gue lupa kalau hari senin dia masih ada kuliah. Gue membuat beberapa tanda seperti bekas kerokan di leher dan tengkuknya. Hahaha. Kami baru menyadari pas udah selesai berciuman.

“Kamu mah bikin tanda sih yank….” Kata Dee cemberut.

“Haha maaf yank kelepasan, kan mau merayakan kesenangan atas keberhasilan kamu mendapatkan Pak Ferdinan sebagai pembimbing kamu. Hehehe.”

“Terus besok senin aku kuliah gimana yank? Malu ih. Keliatan banget ini.”

Iya memang terlihat dengan jelas karena kulitnya kan agak putih, bahkan yang kulitnya agak lebih gelap kayak gue aja keliatan kok bekas kuluman Dee. Hehe.

“Yaudah kamu pakai syal aja atau mau pakai turtleneck aku?”

“Ada emang kamu punya?”
“Ada yang dulu suka aku pake sebagai daleman manggung yank.”

“Oh iya ya. Boleh deh aku pinjem ya yank.”

Kami memang kadang suka tukeran kaos. Sementara gue suka pakai kaos pas dibadan, Dee lebih suka yang agak longgar dikit dan dilipat lengannya. Tapi kami nggak punya kaos couplehahaha.

Dee tiba-tiba turun kebawah dekat celana pendek gue dan langsung aja membuka celana gue. Kebetulan celana dalam gue pun ketarik langsung. Jadi Dee benar-benar liat rocky untuk pertama kalinya sejak kami setaun lebih berpacaran, dari dekat.

“Yank, kalau udah deket gini, harus diapain?” katanya lugu.

“Kamu lagi ngetes apa emang nggak tau nih?” Kata gue curiga.

“Aku nggak tau makanya aku nanya.”

“Laah katanya kamu udah nanya-nanya temen kamu.”

“Iya tapi dia ngejelasinnya ga jelas yank. Kebanyakan bilang, pokoknya ya gitu deh, ntar lo juga tau sendiri…gitu yank. Ya aku gimana mau tau coba kalau jelasinnya gitu.”

“Hooo…hahaha. Jadi mau dikasih tau apa nggak ni?”

“Mau yank….tapi jangan ngerjain aku ya.”

“Haha ya nggak ngerjain yank. Beneran ya mau dikasih tau?”

“Iya yank.”

“Jadi, kalau udah kebuka begini, kan si rocky masih tidur tuh. Harus dibikin keras dulu yank. Tegang dulu, baru fungsinya bisa maksimal.”

“Fungsi maksimal buat?”

“Ya buat penetrasi ke itu tuh…” kata gue sambil nunjuk selangkangan Dee.

“Oooh gitu. Hahaha. Harus keras dulu ya?”

“Iya dong. Kalau nggak keras ya nggak akan bisa masuk. Ibaratnya kayak kamu mau nusukin pisau ke perut orang, tapi pisaunya ternyata karet dan letoy, belum ketusuk udah bengkok duluan. Ya nggak akan bisa masuk yank. Hehe.”

“Ooh gitu ya. Hahaha. Kok ini nggak keras emang kenapa?”

“ya karena belum ada stimulannya yank.”

“stimulannya harus kayak gimana?”

“Kamu bisa pegang. Kamu bisa cium-ciumin, kamu bisa emut dan kulum keluar masuk, jilatin. Pokoknya kayak gitu yank.”

“Aaah males amat yank….”

“Yaudah kalau nggak mau nggak apa-apa, tapi kamu nggak bakal bisa melihat perubahan signifikan si rocky dalam waktu sekejap yank. Hehehe..”

“Haha bentuknya kayak teripang ya yank?”

“Hahaha nah itu kamu tau. Teripang kan gitu tuh, bisa gede bisa kecil, nah si Rocky ini juga begitu yank. Hehehe.”

“Iya ya? Ih lucu juga ya…”

“Yaudah tunggu apa lagi. Coba aja pegang yank.”

“Hmmm…”

Dee terlihat ragu tapi penasaran juga dengan si rocky yang mungkin jaraknya hanya sejengkal dari mukanya. Masih tertidur lelap. Untung gue selalu mencukur disaat yang tepat. Hehehe.

Sejurus kemudian, dia mulai memegang rocky dalam genggamannya. Udah lama nggak ada yang megangin rocky kayak gini. Gue sempat lucu liat ekspresi Dee yang agak-agak malu-malu tapi sebenernya penasaran.

“Kok masih ciut yank?”

“Ya kan mesti digerakin dulu tangannya yank.”

“Gini?” katanya sambil menggerakkan tangannya turun naik.

“Nah bener itu yank. Selow aja ya, jangan buru-buru, ntar lecet. Hehe.”

“Emang bisa lecet yank?”
“Bisa yank. Ini kan kulit biasa juga yank. Hehe.”

Lalu Dee meneruskan pergerakannya menurunkan dan menaikkan tangannya ditubuh rocky berulang kali. Amatiran ternyata enak juga gerakannya haha.

“Terus gimana lagi yank?”

“Ya yang kayak tadi aku bilang. Ciumin dulu, jilat dulu sekitarannya semua, baru terakhir kulum, keluar masukin dari mulut kamu yank..” kata gue sambil menunjukkan gerakan baik.

“Aku coba ya….” Kata Dee mulai penasaran.

“Nah gitu. Sebelah gini nanti gantian. Terus yang bawah sana.” Kata gue sambil membimbing dia dengan sabar dan telaten.

“Seru juga ya yank…ini punya kamu udah kenceng gini. Hehe. Lucu yank aku suka….”

“Udah lanjutin aja jangan ngomong melulu.”

“Iya iya. Maaf aku baru pertama kali kayak gini yank. Hehe.”

“Mulai masukin mulut yank…”

“gahfklf4hnqnsifhs” katanya nggak jelas karena si rocky sebagian udah masuk mulut dia.

“Nah gitu yank…ah jangan kena gigi yank ngilu.”

“Jadi mesti kayak gerakan nyedot gitu ya?”kata Dee bingung.

“kurang lebihnya gitu, tapi ini sedotannya jumbo yank. Hahaha.”kata gue asal.

“Haha iya juga ya…”

Akhirnya gue dengan telaten membimbing dia dari yang tadinya kena gigi melulu menjadi sangat lembut. Fast learner juga dia ternyata. Gue juga terus mengelus kepalanya dan membantunya menaikkan dan menurunkan kepalanya.

Setelah mungkin 15 menitan gue akan mengeluarkan para penerus bangsa.

“Yank tahan ya. Aku mau keluar….”kata gue.

“ayfjlspwgkuwptjfgag” katanya nggak jelas karena mulutnya full disumpel rocky.

Lalu gue berhasil mengeluarkan didalam mulut Dee untuk pertama kali dan dia langsung kaget, terbatuk, kemudian beberapa cairan ada yang tumpah dari mulutnya.

“Telen semua yank.. biar sehat..”
Akhirnya kalimat sakti ini keluar lagi sejak sekian lama.

Dee hanya mengangguk tapi sebenarnya ragu. Akhirnya dia menelannya semua. Gue langsung mengangkat dagunya dan menyruhnya menjulurkan lidah. Bersih. Good baik Dee. Gue pun tersenyum dan mengelus lembut kepalanya.

“Makasih ya sayang. Hehehe.”

“Yank rasanya agak gimana gitu….”

“Suka kan tapi?”

Dee hanya mengangguk sambil tersenyum simpul. Lalu dia merebahkan dirinya ke dada gue yang masih dalam posisi rebahan.

“Yank pengalaman ini berharga banget buat aku.” Katanya.

“Iya sayang. Kamu yang mau coba kan. Ya begitulah rasanya.”

“kamu udah berapa kali kayak gini yank?”

Gue langsung terdiam sejenak. Jujur jangan ya?

“Hmm. Menurut kamu gimana?”

“Udah pernah kan kamu sebelumnya?”

“Tebak aja yank. Hehe.”

“Udah berarti kan yank?”

“Kalau aku jawab iya, kamu bakal bereaksi apa?”

“Hmm ya nggak kenapa-kenapa. Cuma aku berarti bukan yang pertama.”

“Maaf yank, tapi aku harus jujur. Iya udah pernah.”

“Makasih sayang udah jujur sama aku.”

“Iya yank. Tapi aku sekarang kan mencurahkan semua perhatian aku ke kamu. Jadi kamu nggak usah khawatir.”

“Iya sayang….” Katanya lalu memeluk gue yang dalam posisi rebahan. Makin sulit bernapas. Tapi yaudah. Hehe.

“Aku sayang kamu Dee.”

“Aku juga sayang kamu Zi.”

Nggak kerasa kami malah ketiduran sampai hari minggu pagi. Siangnya setelah bersih-bersih, gue mengantar Dee pulang.

“Pokoknya selama aku penelitian nggak usah sok bebas ya yank. Aku nggak mau kamu ngomong kasar. Jangan marah-marah dijalan.”

“Iyeeee….”

“Sering-sering telponan ya yank.”

“Tapi janji ya nggak motong cerita aku kalau lagi telpon?”

“Haha iya yank. Emang aku suka kayak gitu?”

“Serriiiing…..”

“iiih kamu mah gitu….”

“Lah emang kenyataannya gitu. Kamu yang pingin diceritain, tapi kamu juga yang cut itu cerita pas belum selesai.”

“Iya maaf ya sayang…..”

“Iye, pokoknya gitu ya…”

“Terus ini dong aduh, lagunya jangan kayak gini terus yank, pusing aku.”

“Lagu metal itu jiwa aku yank. Nggak bisa aku ninggalin lagu-lagu kayak gini.”

“Kalo kamu dengerin lagu jepang kan masih mending. Laruku sama Luna Sea dan Kagrra itu aku suka dengerinnya juga yank.”

“Iya, tapi jiwa aku tetep ke metal….”

“Ya jangan sering-sering lah, pusing kepala aku…”

“Iyeeee Deee…..”

“Kamu marah aku minta gitu?”

“Nggak kok…biasa aja…”

“senyum dong…hehehe…”

“Iyaaaa….”

“Sini aku gituin mau nggak?”

“Hah, gituin gimana?”

“Gitu……” katanya sambil menunjukkan gerakan menyedot dan tangannya melingkar terus maju mundur didepan mulutnya…

“Oooh.. boleh. Tapi yang bener ya, kita lagi di tol nih, ntar nyetirnya ga bener aku…”

“Hehe beres yank….”

“yaudah silakan sini hehehe…”


khodzimzz
fakhrie...
sampeuk
sampeuk dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Tutup