Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukanlah lembaga suci sebagaimana yang diagung-agungkan. Banyak hal kotor yang ada dalam lembaga anti rasuah tersebut.

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah blak-blakan bicara tentang fenomena bisnis kotor di Komisi Pemberantasan Korupsi KPK.

Pernyataan Fahri itu terungkap dalam video tersebut di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu, 27 Oktober 2019.

Dengan perkembangan KPK saat ini, ternyata banyak orang kotor di KPK dan orang-orang kotor tersebut melakukan bisnis kotor di lembaga tersebut. KPK tidak sebersih yang dipikirkan masyarakat kebanyakan.

KPK menghancurkan semua lembaga demokrasi laiinya, seolah-olah hampir 20 tahun transisi lembaya yang paling kredibel hanyalah mereka. Caranya dengan rajin membuat Operasi Tangkap Tangan (OTT) korupsi.

Dalam persepsi awam, semakin banyak koruptor ditangkap maka semakin baik. Padahal, seharusnya ukuran sukses pemberantasan korupsi itu justru saat semakin sedikit orang yang melakukan tindakan korupsi.

KPK yang semakin sibuk justru menunjukkan kegagalannya. Itu artinya aspek pencegahan, koordinasi, dan supervisi hilang semuanya.

KPK saat ini bekerja melanggar prinsip negara demokrasi, prinsip hukum, prinsip HAM dan melanggar UU, namun KPK dengan kerahasiaan banyak ditutupi, banyak orang ditangkap lalu hilang begitu saja, banyak tersangka yang tidak diproses,

Selain itu, banyak orang di pengadilan luntang lantung bahkan banyak orang meninggal dalam keadaan tersangka seperti Siti Fajriah dan RJ Lino yang ditetapkan tersangka namun tidak diproses.

Bahkan Fahri Hamzah pernah bertemu RJ Lino naik pesawat ke luar negeri dalam keadaan dirinya sebagai tersangka.

Hal itu artinya, ada tebang pilih dalam pengungkapan kasus korupsi oleh KPK. Ini mengindikasikan bahwa ada permainan di dalam KPK.