Bukhari (20), warga Desa Alue Rangan, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur dan temannya Muhammad Rizky Syakban (20), warga Dusun Meunasah Blang, Desa Lam Peudaya, Kecamatan Darussalam, Aceh hanya bisa terpelongo, Jum’at (18/10/2019) sekira pukul 17.00 Wib.

Pasalnya, kedua pedagang anggur itu kehilangan Rp40 juta uang hasil penjualan dari dagangan mereka, diduga dicuri komplotan yang selalu memakai seragam polisi alias polisi gadungan.

Informasi yang dihimpun Metro24jam.com di Mapolsek Delitua, Kamis (18/10/2019) malam, cerita bermula ketika keduanya melintas dengan mengendarai mobil Daihatsu GranMax, BM 8040 CJ, datang dari arah Sunggal menuju arah Sibolangit.

Tiba di seputaran Pajak Melati, tiba-tiba mobil mereka dihentikan seorang pria yang memakai seragam mirip polisi lalu lintas.

“Orang yang berpakaian polisi itu menyuruh saya dan teman saya ini keluar dari mobil. Baru dia minta surat-surat mobil kami,” ungkap Bukhari di Mapolsek Delitua.

Karena keduanya percaya bahwa pria itu benar-benar polisi lalu lintas, Bukhari pun menyerahkan STNK mobil yang dikendarainya.

Namun setelah STNK mobil diperiksa, pria itu mengatakan, bahwa Bukhari belum membayar pajak kendaraannya. “Langsung dicabutnya kunci kontak mobil,” sebut Bukhari lagi.

Sembari mengangtongi STNK mobil pickup tersebut, pria berpakaian polisi itu kemudian menyuruh Bukhari naik ke sepedamotornya. Pria itu kemudian membawa Bukhari ke arah Jalan Ringroad.

Di sana, pria itu kemudian berhenti tak jauh dari satu kios dan menyuruh Bukhari membeli sebungkus rokok. Tapi rupanya, itu hanya siasat. Pria itu kemudian meninggalkan Bukhari sendirian di sana.

Setelah meninggalkan Bukhari, pria itu ternyata kembali ke lokasi awal di mana dia menghentikan mobil dan menemui Rizky Syakban yang menunggu tak jauh dari kendaraan mereka tadi.

Dengan dalih akan mempertemukan dengan Bukhari, pria itu kemudian menyuruh Rizky naik ke boncengan sepedamotor matic-nya.

Karena percaya, Rizky pun menurut saja. Tapi, alih-alih bertemu Bukhari, pria itu membawa Rizky ke lokasi lain, tak begitu jauh dari Pajak Melati lalu disuruh menunggu di sana.


Mobil pickup yang dikendarai Bukhari dan Rizky. Insert: Kaca mobil dipecah dan jok mobil. (Sam/metro24jam.com)

Sementara itu, Bukhari yang ditinggalkan sempat mencari-cari pria itu. Namun karena tidak bertemu, dia pun merasa ada yang tak beres. Akhirnya, dengan menumpang Betor Bukhari berhasil kembali kawasan Pajak Melati. Sedangkan Rizky kembali dengan berjalan kaki.

Tiba di mobil mereka tadi, keduanya pun kaget karena melihat kaca mobil yang biasa mereka pakai mengangkut buah anggur itu sudah pecah.

Bukhari pun langsung memeriksa ke dalam mobil, karena ternyata dia membawa uang sebanyak Rp40 juta yang disimpan dalam bungkusan plastik bersama baju dan diletakkan di belakkang tempat duduk supir.

Seperti dikhawatirkannya, Bukhari mun memang tidak melihat lagi bungkusan, berikut uang Rp40 juta itu di sana.

Menyadari telah menjadi korban penipuan dan pencurian, kedua pria itu langsung mendatangi Mapolsek Delitua. Kepada petugas, keduanya langsung menceritakan peristiwa yang baru saja dialami mereka. (Sam)

https://news.metro24jam.com/read/201...rp40-juta-raib
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Memang sekarang makin rawan, banyak mukakpetak yang seragam polisi tapi aspal, sukar dibedakan dengan yang asli,soale yang asli pun sering atributnya tidak lengkap karena MALAS

lagian kelen penduduk propinsi melarat kaya aceh, datang ke propinsi sumut yang kaya, makanya kelen di "miskin" kan lah, biar sesuai dengan propinsi kelen yang kismin

Mukakpetak dari propinsi sumut yang kaya, juga kerja nya "memiskinkan" orang lain di propinsi aceh yang melarat kan ?

"memiskinkan" melalui cara tradisionil budaya sumut, yakni kearifan lokal merampok, membunuh, membegal, memeras, memungli, dst

Propinsi penjahat kaya