- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
dr Soeko Meninggal Akibat Kerusuhan, Dokter-dokter di Wamena Minta Dievakuasi
TS
djinggo88
dr Soeko Meninggal Akibat Kerusuhan, Dokter-dokter di Wamena Minta Dievakuasi
Kerusuhan yang pecah di Wamena pada Senin (23/9/2019) lalu membuat seorang dokter yang sudah bertugas 15 tahun di Papua meninggal dunia. Peristiwa itu membuat sejumlah dokter di Wamena minta dievakuasi.
"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, yang dikutip dari Antara, di Jayapura, Kamis (26/9).
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Almarhum dr Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu. Sumule mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujarnya.
Sumule juga menyampaikan duka cita mendalam ke dr Soeko. "Dunia kesehatan berduka dan berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban," kata Sumule.
sumber
================================
Udah baik sebenarnya banyak guru / dokter / tenaga kesehatan lain-nya ingin mengabdi di sana , tapi kalau berujung udh mau kesana lalu pada dibunuh/diculik... Yah no komen deh
Jangan saja entar teriak2 pemerintah gk perduli ama pendidikan dan kesehatan disana , kaya gitu terus ...siapa yg mau kesana
"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, yang dikutip dari Antara, di Jayapura, Kamis (26/9).
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Almarhum dr Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu. Sumule mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujarnya.
Sumule juga menyampaikan duka cita mendalam ke dr Soeko. "Dunia kesehatan berduka dan berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban," kata Sumule.
sumber
================================
Udah baik sebenarnya banyak guru / dokter / tenaga kesehatan lain-nya ingin mengabdi di sana , tapi kalau berujung udh mau kesana lalu pada dibunuh/diculik... Yah no komen deh
Jangan saja entar teriak2 pemerintah gk perduli ama pendidikan dan kesehatan disana , kaya gitu terus ...siapa yg mau kesana
Diubah oleh djinggo88 27-09-2019 02:32
Aparatkaskus dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.3K
72
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
antonyus578
#11
Quote:
Original Posted By djinggo88►Kerusuhan yang pecah di Wamena pada Senin (23/9/2019) lalu membuat seorang dokter yang sudah bertugas 15 tahun di Papua meninggal dunia. Peristiwa itu membuat sejumlah dokter di Wamena minta dievakuasi.
"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, yang dikutip dari Antara, di Jayapura, Kamis (26/9).
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Almarhum dr Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu. Sumule mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujarnya.
Sumule juga menyampaikan duka cita mendalam ke dr Soeko. "Dunia kesehatan berduka dan berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban," kata Sumule.
sumber
================================
Udah baik sebenarnya banyak guru / dokter / tenaga kesehatan lain-nya ingin mengabdi di sana , tapi kalau berujung udh mau kesana lalu pada dibunuh/diculik... Yah no komen deh
Jangan saja entar teriak2 pemerintah gk perduli ama pendidikan dan kesehatan disana , kaya gitu terus ...siapa yg mau kesana
"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule, yang dikutip dari Antara, di Jayapura, Kamis (26/9).
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat dilaksanakan.
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Almarhum dr Soeko yang telah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ditemukan terluka dan sempat dilarikan ke RSUD Wamena saat kerusuhan pada 23 September lalu. Sumule mengatakan dari laporan yang diterima, korban saat itu dihadang dan dianiaya pendemo seusai memeriksa warga di Wamena.
"Memang dr Soeko tercatat sebagai dokter di Tolikara, namun dirinya sering melayani masyarakat di sekitar Wamena," ujarnya.
Sumule juga menyampaikan duka cita mendalam ke dr Soeko. "Dunia kesehatan berduka dan berharap tidak ada lagi tenaga medis yang menjadi korban," kata Sumule.
sumber
================================
Udah baik sebenarnya banyak guru / dokter / tenaga kesehatan lain-nya ingin mengabdi di sana , tapi kalau berujung udh mau kesana lalu pada dibunuh/diculik... Yah no komen deh
Jangan saja entar teriak2 pemerintah gk perduli ama pendidikan dan kesehatan disana , kaya gitu terus ...siapa yg mau kesana
di Aceh aja . . . waktu ada GAM . . . nggak ada itu orang sipil jadi sasaran . . .
perjuangan Diponegoro, Imam Bonjol . . . yang berusaha ngusir penjajah bule Eropa Belanda . . .
nggak pernah nargetin bule sipil . . .
DI/TII juga pernah memberontak . . . tapi nggak ada menjadikan sipil sebagati target . . .
rachmacool dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup