- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
MErudapaksa SETAN SETAHUN DI KONTRAKAN BERHANTU JOGJA
TS
ki.bogowonto
MErudapaksa SETAN SETAHUN DI KONTRAKAN BERHANTU JOGJA
Selamat pagi, siang, sore dan malam agan sista se-jagad KASKUS. Guna meramaikan dunia perdhemitan di Indonesiah ini, perkenankanlah ane yang bisa kalian panggil Kace untuk menceritakan pengalaman horror yang pernah ane dan teman-teman ane alami bertahun-tahun lalu.
Threat ini akan menceritakan bagaimana kisah kami bertujuh (Ane, Ceper, Lepuk, Gembi, Doyok, Kiyer, dan Timbul) sekumpulan remaja senja yang ngontrak bersama di sebuah rumah di sekitaran Ambarukmo Plaza. Pada tahun 2006 kami semua kebetulan kuliah di kota Jogja, dan karena memang sudah punya hubungan dekat sedari dulu, kami memutuskan untuk tinggal bersama. Dan disitulah semua hal-hal aneh bermula, rumah kontrakan yang semula kami anggap biasa ternyata menyimpan residual energi yang begitu banyak.
Cerita ini akan di bagi menjadi beberapa bab, tidak akan terlalu panjang dan semoga bisa dinikmati. Semua tokoh dalam cerita ini menggunakan nama panggilan, alamat kontrakan itu sudah kami sepakati untuk di samarkan. Dan semua tokoh dalam cerita ini sudah di konfirmasi
INDEKS
1. RUMAH BARU
2. MEREKA MULAI MENAMPAKAN DIRI
3. TEROWONGAN CASABLANCA,DAN SESUATU YANG MENGINTIP DARI BALIK PINTU
4. KONTAK FISIK
5.WABAH MISTERIUS
6.EXORCIST!
7.YANG MENAKUTKAN DI RUMAH INI
8.PSYWAR!
9. THERE’S SOMEONE IN THERE?
10. MErudapaksa SETAN!
11. OUT OF NOWHERE (TAMAT)
Threat ini akan menceritakan bagaimana kisah kami bertujuh (Ane, Ceper, Lepuk, Gembi, Doyok, Kiyer, dan Timbul) sekumpulan remaja senja yang ngontrak bersama di sebuah rumah di sekitaran Ambarukmo Plaza. Pada tahun 2006 kami semua kebetulan kuliah di kota Jogja, dan karena memang sudah punya hubungan dekat sedari dulu, kami memutuskan untuk tinggal bersama. Dan disitulah semua hal-hal aneh bermula, rumah kontrakan yang semula kami anggap biasa ternyata menyimpan residual energi yang begitu banyak.
Cerita ini akan di bagi menjadi beberapa bab, tidak akan terlalu panjang dan semoga bisa dinikmati. Semua tokoh dalam cerita ini menggunakan nama panggilan, alamat kontrakan itu sudah kami sepakati untuk di samarkan. Dan semua tokoh dalam cerita ini sudah di konfirmasi
INDEKS
1. RUMAH BARU
2. MEREKA MULAI MENAMPAKAN DIRI
3. TEROWONGAN CASABLANCA,DAN SESUATU YANG MENGINTIP DARI BALIK PINTU
4. KONTAK FISIK
5.WABAH MISTERIUS
6.EXORCIST!
7.YANG MENAKUTKAN DI RUMAH INI
8.PSYWAR!
9. THERE’S SOMEONE IN THERE?
10. MErudapaksa SETAN!
11. OUT OF NOWHERE (TAMAT)
Diubah oleh ki.bogowonto 03-10-2019 21:13
cloud_777 dan 300 lainnya memberi reputasi
295
262.9K
1.2K
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
ki.bogowonto
#732
MErudapaksa SETAN!
Wanita yang tidak kukenal itu menatap lekat mataku, matanya berwarna coklat terang dengang kulit putih pucat pasi namun menawan. Ia duduk di atas perutku yang sudah bertelanjang dada, entah kemana kaos yang seharusnya masih aku kenakan semalam. Kalimatku tercekat di tenggorokan, aku pasrah begitu saja dalam kondisi yang serba tidak aku mengerti itu. Jemari lentiknya menyapu wajahku, geraknya berhenti sebentar di seputaran bibirku, dan dengan lembut ia mengusap-ngusapnya. Lalu, sekali lagi ia menyentuh bibirku, kali ini dengan bibirnya yang hangat dan basah.
Adegan beradu bibir dan bersilat lidah itu berlangsung lama, cukup lama untuk membuatku bermandi keringat, dan hal itu juga terjadi kepada wanita yang masih betah duduk di atasku dengan gerakan memutar pinggulnya, ia terlihat makin eksotis dan erotis dengan warna kulitnya yang kian mengkilap oleh keringat, apalagi geliat pinggulnya yang menari diatas perutku, beeeeehhhh kurasakan ada sensasi geli yang menggelitiki area perutku, semacam sesuatu yang berbulu dan berlendir menggesek-geseknya. Bibirnya yang semula melumat bibirku mulai turun ke dagu, kemudian membasuhi leherku dengan lidah dan ludahnya yang berbau harum, dan beberapa saat kemudian ia menyingkap kain jarik yang membalut tubuhnya, silahkan bayangkan sendiri bagaimana bentuk wanita cantik yang berkeringat sedang telanjang duduk di atasmu.
Aku mengerang, aku tidak peduli lagi apakah anggota perserikatan yang mungkin sedang tertidur akan mengetahui hal ini. akal sehatku buyar sudah, ketika mulai ‘memetik’ buah ranum yang menggantung persis di depanku, begitu mudah di raih untuk disesap dan dinikmati saripatinya. Kumainkan dua benjolan sebesar setengah bola sepak itu, lembut dan kenyal seperti nutrijel. Wanita itu kemudian turun dari atas perutku, lalu memlorotkan celanaku yang menjadi benteng pertahanan terakhir, dan tidak lama kemudian dia kembali naik ke atasku. Kali ini bukan di wilayah perut, sedikit lebih turun, dan pelan-pelan… eeeeegghhh sedikit seret, lalu BLESSSSSSSSSSS. Masooookkkk!!!
Kalian ingat adegan Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet di film Titanic yang berada di ujung kapal itu? Dialog legendnya kan gini “Jack.. im flying” nah itu yang sedang kurasakan, rasanya seperti terbang! Mungkin istilah flying without wing itu benar adanya. Apalagi setelah wanita itu membuat gerakan pinggul seperti memblender
“Aku mabur!!! Aku mabur!! Terus mbak! Terus!” teriakku. Aku tidak ingat adegan persenggamaan itu berlangsung berapa lama, yang kuingat adalah darahku rasanya benar-benar mendidih. Ada yang mendesak keluar dan meloncat. Lalu aku lemas terkulaaaaai, begitu juga wanita tadi, dia ambruk menindihku dengan deru nafas lelah. Aku memejamkan mata, agar sensasi nyaman berkedut-kedut tadi dapat lebih kuhayati. Tapi, ketika membuka mata lagi, yang kusaksikan bukan sosok wanita cantik berhidung mancung berbibir sensual seperti Luna Maya, tapi…….
“Asuuuuuu!!! Koe ngopo Mbi?” teriakku kaget melihat Gembi berada persis di depan wajahku.
“Lah, yang tanya itu haruse aku, Ce. Koe kenapa tidur kok sambil guya-guyu gitu” katanya sambil melempar handuk.
“Mandi! Wis jam berapa iki? Kuliah-kuliah!” kata gembi berlalu. Aku tolah-toleh ke sekitar, hari sudah terang dan jam dinding di ruang teman menunjukan pukul 08:00 pagi.. woalahhh, ternyata aku ngimpi, begitu kuraba area selangkangan karena ada yang gatal, ternyata disana sudah ada sesuatu yang cair dan kental sekaligus lengket berbau langu.
“Bajigur! Aku mimpi basah” gumamku. Kok bisa ya? FYI meskipun masih baru di kampus yang ini, sebenanya aku lulus dari STM tahun 2002, dan pernah kuliah di kampus lain. Sehingga aku bisa disebut maba (Mahasiswa bangkotan) harusnya fase mimpi basah sudah bukan hal baru lagi, tapi kok ini rasanya excited banget ya? Apakah ini yang disebut mimpi banjir? Aku memikirkan mimpi semalam di kamar mandi, sambil senyam-senyum membayangkan sosok wanita yang sukses memuaskanku di alam mimpi. Ayu tenan cah!
**
Hari berlangsung biasa, tapi kejadian gaib yang kami nanti sekaligus kami takutkan mulai muncul kembali. Ketukan pintu, hendel pintu yang di putar, suara misterius, dll kembali marak. Tapi setelah diusut itu semua terjadi karena Ceper lupa memberi sesajen. Dengan kejadian gaib yang berulang, semakin membulatkan tekad kami untuk mengusir atau paling tidak menegosiasi mereka agar mau pindah, dengan perantara si Noka.
Kejadian mimpi erotisku juga tidak aku ceritakan, karena ya kuanggap biasa saja fenomena itu. Siapa sih laki-laki di dunia ini yang tidak mimpi basah? Mungkin memang Vesikula seminalis atau kantong spermaku sedang penuh-penuhnya. Jadilah aku bersikap biasa, berlaku juga dengan anggota lain yang makin ngawur saja kelakuaannya, seperti hari itu.
Di luar sedang hujan deras se deras-derasnya di akhir tahun 2006. Penghuni kontrakan sebagian sedang mudik, menyisakan Kiyer, Ceper, dan Timbul yang sedang kelaparan di dalam kontrakan. Jangan berharap kalian bisa pesan makan via ojol ya, tahun segitu semua serba mandiri. Ceper dan Kiyer sedang berdiskusi mengenai menu makan malam.
“Mangan apa iki enaknya?” (Makan apa ini enaknya?) tanya Ceper sambil mengusap-ngusap perutnya.
“Ke burjoan Yoko aja po?” Kiyer memberi usulan. FYI, burjoan adalah tempat makan yang pasti ada di sekitaran kampus-kampus di jogja. Biasanya penjualnya adalah orang sunda dengan menu-menu khas anak kost-kostan. Nah kenapa kok burjoan yang di katakana Kiyer tadi namanya Burjoan Yoko? Nama itu disematkan oleh Lepuk, terinspirasi darii film hongkong taun 90an yang judulnya Yo Ko the legend of Condor Heroes, naaahhh kebetulan mbak-mbak yang jaga burjoan itu tangannya (Mohon maaf) cuma satu, jadilah dia di kasih sebutan Yoko sama si Lepuk. Kurang ajar emang si Lepuk. Oke, Back to cerita.
“Burjoan Yoko tutup tadi” Jawab si Ceper.
“Aduhh, Njuk piye?” tanya Kiyer.
“Lotek mau po?” Ujar Ceper
“Lotek mana?” tanya Kiyer lagi.
“Lah itu belakang UPN” jawab Ceper mantab.
“Yohh, tapi koe yang berangkat” Kata Kiyer.
“Wooooo, matamu! Ra sudi! Pokokmen berangkat bareng, mbuh mau dimakan disana atau dibawa pulang yo monggo, yang penting bersama-sama” mereka bernegosiasi dengan alot.
“Yowes nek gitu, kita mangkat bareng!” Jawab Kiyer yang menyetujui usulan Ceper, dan mulailah mereka memakai kelengkapan berkendara. Masing-masing memakai mantol yang rapet, dan helm full face, siap menentang hujan yang akan menghujami dua insan manusia ini dengan air langit. Pas mereka sudah mengeluarkan motor dan akan memutar gas, tiba-tiba seonggok Timbul muncul dari dalam kamarnya, dengan wajah polos seolah suci tanpa dosa, dia berkata.
“Aku titip…” kata Timbul, pernyataannya yang provokatif membuat emosi Ceper dan Kiyer naik, dan langsung mereka jawab serentak.
“TITIP NDASMU!” kata mereka dengan Kompak, keras, dan menyakitkan.
“Heh! Mbul, titap-titip! Peeerrrrrrjuaaaangannnmu dimana!?” tambah Kiyer dengan mengepalkan tangan.
“Kalau perlu, koe sekarang pake Mantol ikut naik sini. Kita cenglu!” imbuh Ceper dengan berapi-api. Tapi agaknya perjuangan Ceper dan Kiyer untuk mengurai rasa lapar dan mendapat sesuap lotek itu ditampik oleh Timbul, harga diri Timbul terlalu mahal untuk ikut hujan-hujanan dan boncengan tiga, hingga akhirnya dia mengurungkan niatnya dan memilih menahan lapar.
“Yowes, Aku ga jadi titip” Ujar Timbul yang kembali masuk kekamarnya.
Ceper dan Kiyer akhirnya berangkat, menembus hujan badai membahana dari kontrakan menuju belakang kampus UPN. Dan begitu sampai kontrakan si Kiyer langsung menemui Timbul dan membuka bungkusan berisi lotek.
“Mbul! Liat, orang kalo gelem mantolan boncengan telu, madang!!!” Kata kiyer sambil memutar-mutar bungkusan di depan wajahnya Timbul yang mulai menelan ludah.
“Matke Mbul! Uwong nek gelem berjuang, madang!!” tambah Ceper sambil memasukkan sesendok penuh Lotek yang berisi ketupat, bayem, kubis, potongan tempe bacem, telor asin dan bawang goreng yang menggoda aromanya.
“Hmmmm… pedes ya Per, tapi enak loteknya” Kata Kiyer yang makin lahap mengunyah, sementara si Timbul cuma bisa melihat dengan air liur yang tidak terbendung.
“Beli loteknya dimana?” tanya Timbul.
“Belakang UPN!” jawab Kiyer ketus sambil mengunyah kerupuk hingga terdengar bunyi, Kriyuuukkk… kriyukkk…
“Enak ora?” tanyaTimbul lagi yang sudah horny makan.
“Ahahahaha enak raimu! Modar ora madang!” jawab ceper sambil tertawa.
“kalo mau madang, yo kono mangkat mantolan!” Imbuh kiyer sambil sekali lagi memutar-mutar bungkusan lotek yang masih tersisa setengah kedepan wajahnya timbul. Jiaaaaannnnnddddddddd, kemarin perkara handuk, sekarang lotek jadi masalah.
**
Malam-malam selanjutnya tidurku biasa, beberapa gangguan suara di cassablanca tidak lagi kami hiraukan, ketukan-ketukan pintu juga tidak lagi kami gubris. Kami semua memperkuat sugesti kami sendiri, dengan menganggap itu bukan apa-apa. Misalnya seperti waktu itu terdengar langkah kaki misterius yang berputar-putar di sekeliling rumah.
“Apa kalian dengar itu?” tanyaku dari dalam kamar.
“Apa?” tanya Lepuk.
“Suara langkah kaki!” jawabku.
“Saya tidak dengar!” Jawab Lepuk.
“Kalau yang lain bagaimana?” tanyaku
“Saya tidak mendengar apapun saudara Kace!” Jawab kamarnya Doyok
“Saya tidak mendengar apapun, anda salah dengar saja!” Ceper menambahi. Sebenernya ya mereka semua mendengar, tapi semuanya kompak untuk menganggap itu adalah sebuah halusinasi, anggap saja itu cata kami menghibur diri dengan cara membohongi diri sendiri.
Tapi, ada satu fenomena yang tidak bisa kami lewatkan atau di hiraukan. Hari Rabu adalah hari terakhir kami menggunakan uang untuk pesta abidin. Setelah menghabiska kira-kira 5 botol satu persatu tumbang dan tertidur di ruang teman, Kiyer contohnya. Kebetulan ia tertidur disamping aku duduk, dan dari ekspresi tidurnya aku menangkap gelagat aneh. Kiyer tidur sambil klecam-klecem (Senyam-senyum) gerakan pinggangnya juga aneh, seperti orang bergoyang.
“Heh, liat si Kiyer.. Ngopo iki!” kataku kepada anggota perserikatan lain, mereka semua menatap Kiyer dengan penuh keheranan. Begitu Kiyer membuka mata, raut wajahnya menjadi semakin berbinar dan berseri-seri.
“Uuuuhhhh, makasih mbak!” katanya sambil tersenyum puas.
“Weeehh.. weeehhh ngopo koe, Yer? Mimpi basah yo koe?” tanyaku semangat.
“Loh, koe kok ngerti, Ce? Koe pegang-pegang titidku yo!” Jawab Kiyer.”
“Ora, Asu! Aku kemaren-kemaren aku juga ngimpi basah disini!” balasku.
“Lohhhhhhh.. aku juga ngimpi basah disini!” Si Ceper ikut mengaku.
“Aku juga!” Timbul angkat bicara.
“Kemarin aku tidur disini juga ngimpi kimpoi!” Doyok ternyata juga mengalami hal serupa.
Dan begitu kami diskusikan, hasilnya cocok.. semua penghuni kontrakan, mempunyai pengalaman bersetubuh di mimpi tiap kali tidur di ruang teman. Entah itu siang,sore atau malam, siapapun yang tidur disini maka akan mendapat servis dari sosok wanita yang serupa, kecuali Lepuk. Entah kenapa Lepuk yang se rupawan itu tidak dijamah samasekali.
Dan karena dasarnya penghuni kontrakan itu diisi kaum-kaum aneh bin ajaib. Bukannya takut, kejadian itu malah kami anggap sebuah pelayanan dari kontrakan Sagat ini. Betul-betul aji mumpung, dari pada kita bawa cewek atau jajan dan jelas itu menambah tabungan dosa kami, ya lebih baik mimpi basah seperti saat ini. Oh iya dan fenomena ini kalau dikaitkan dengan medis cukup sulit dijelaskan, pasalnya mimpi basahkan terjadi saat kantong sperma kami penuh, nah logikanya kalau kami sekali mimpi basah tentunya tidak akan mengalaminya lagi sampai beberapa hari/minggu kemudian. Naaah yang kami alami ini tiap hari! bahkan jika dalam sehari kami tidur dua kali disana, maka kami akan mendapat ‘servis’ dua kali juga. Aku sempat heran, apa begitu baiknya kualitas sperma kami hingga tidak mau berhenti keluar awokowokwok.
Kejadian itu akhirnya membuat kami sempat berkonflik, karena berebutan siapa yang lebih dulu tidur disana.
“Aku sik! Aku sik!” kata Doyok
“Mbak aku mbak aku!” Ceper ikut-ikutan, pokoknya kontrakan jadi crowded banget, masing-masing penghuni berebutan untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Sampai datanglah Lepuk yang berjalan dengan membusungkan dada dengan hanya mengenakan sempak yang sudah kendornya minta tolong. Dapat kulihat seringai wajahnya benar-benar dalam puncak libido karena belum juga diberi pengalaman bersenggama via mimpi selayaknya anggota lain. Kami yang sudah mahfum akhirnya mengalah, dan memberikan ruang kepada Lepuk untuk kembali berusaha.
“Mbak! Sekarang giliranku ya, aku cuma pake sempak biar mbak ga repot ngerogohnya. Tolong ya mbak, plisssss sekarang aku ya” kata Lepuk mengiba sambil merem. Kami semua menaruh respect kepada Lepuk yang tak kunjung menyerah. Demi kenikmatan sesaat dia sampai berbuat sejauh itu, dia adalah lelaki sejati dalam balutan 99% otot dan 1%pikiran. Oh iya, dan jangan coba kalian bayangkan perwujudan si Lepuk saat itu ya, benar-benar mengenaskan. Ia cuma mengenakan Sempak biru yang sudah mirip popok wewe, membuat isi celana dalamnya sering lari-lari tiap ia bergerak. Dapat kalian saksikan bulu-bulu angsanya offset dari dalam sempak dan balapan dengan wadah ballnya yang dlewer keluar. Tapi sayang seribu sayang bagi lepuk, begitu bangun ia harus menahan kecewa lantaran sama sekali tidak mendapat perlakuan adil dari mbak sayang.
Entah apa maksudnya, makhluk gaib disana menghantui kami lewat mimpi. Mungkin tujuan awalnya adalah untuk menakut-nakuti, tapi jelas mereka salah langkah kalau metodenya seperti itu. Bukannya takut, kami malah makin semangat untuk tidur lebih cepat.
Selang dua minggu kemudian, Noka datang ke kontrakan. Ia sudah siap untuk melakukan ritual pengusiran setan. Tapi karena kami sedang akur-akurnya dengan makhluk gaib disini niat awal kami akhirnya dibatalkan.
“Jangan diusir, Nok… Kita masih sayang” kataku ketika si Noka sedang bersiap-siap. Si Noka cuma bisa garuk-garuk kepala karena bingung dengan apa maunya kami.
Malam demi malam berganti, kami mulai bisa mengendalikan mimpi basah itu dengan berbagai atraksi dan gaya-gaya yang kami pelajari dari kitab kamasutra. Dan hasilnya, mbak sayang menyerah. Setelah sebulan penuh digilir oleh kami, akhirnya dia tidak pernah muncul lagi, itu membuat kami sedikit kecewa karena kami sedang seneng-senengnya merudapaksa setan.
**
Ane membatalkan niatan untuk mengupload 2 part sekaligus, takutnya agansista semua terlalu lama menunggu. Jadi monggo silahkan disedot gan!
Peristiwa ini belum berakhir, episode selanjutnya kami dihadapkan peristiwa maha dahsyat yang benar-benar tidak mampu kami tahan, hingga akhirnya kami memutuskan pergi untuk selamanya dari sana….
Nantikan di Merudapaksa Setan episode terakhir!
Happy Waitting.
Kace
Adegan beradu bibir dan bersilat lidah itu berlangsung lama, cukup lama untuk membuatku bermandi keringat, dan hal itu juga terjadi kepada wanita yang masih betah duduk di atasku dengan gerakan memutar pinggulnya, ia terlihat makin eksotis dan erotis dengan warna kulitnya yang kian mengkilap oleh keringat, apalagi geliat pinggulnya yang menari diatas perutku, beeeeehhhh kurasakan ada sensasi geli yang menggelitiki area perutku, semacam sesuatu yang berbulu dan berlendir menggesek-geseknya. Bibirnya yang semula melumat bibirku mulai turun ke dagu, kemudian membasuhi leherku dengan lidah dan ludahnya yang berbau harum, dan beberapa saat kemudian ia menyingkap kain jarik yang membalut tubuhnya, silahkan bayangkan sendiri bagaimana bentuk wanita cantik yang berkeringat sedang telanjang duduk di atasmu.
Aku mengerang, aku tidak peduli lagi apakah anggota perserikatan yang mungkin sedang tertidur akan mengetahui hal ini. akal sehatku buyar sudah, ketika mulai ‘memetik’ buah ranum yang menggantung persis di depanku, begitu mudah di raih untuk disesap dan dinikmati saripatinya. Kumainkan dua benjolan sebesar setengah bola sepak itu, lembut dan kenyal seperti nutrijel. Wanita itu kemudian turun dari atas perutku, lalu memlorotkan celanaku yang menjadi benteng pertahanan terakhir, dan tidak lama kemudian dia kembali naik ke atasku. Kali ini bukan di wilayah perut, sedikit lebih turun, dan pelan-pelan… eeeeegghhh sedikit seret, lalu BLESSSSSSSSSSS. Masooookkkk!!!
Kalian ingat adegan Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet di film Titanic yang berada di ujung kapal itu? Dialog legendnya kan gini “Jack.. im flying” nah itu yang sedang kurasakan, rasanya seperti terbang! Mungkin istilah flying without wing itu benar adanya. Apalagi setelah wanita itu membuat gerakan pinggul seperti memblender
“Aku mabur!!! Aku mabur!! Terus mbak! Terus!” teriakku. Aku tidak ingat adegan persenggamaan itu berlangsung berapa lama, yang kuingat adalah darahku rasanya benar-benar mendidih. Ada yang mendesak keluar dan meloncat. Lalu aku lemas terkulaaaaai, begitu juga wanita tadi, dia ambruk menindihku dengan deru nafas lelah. Aku memejamkan mata, agar sensasi nyaman berkedut-kedut tadi dapat lebih kuhayati. Tapi, ketika membuka mata lagi, yang kusaksikan bukan sosok wanita cantik berhidung mancung berbibir sensual seperti Luna Maya, tapi…….
“Asuuuuuu!!! Koe ngopo Mbi?” teriakku kaget melihat Gembi berada persis di depan wajahku.
“Lah, yang tanya itu haruse aku, Ce. Koe kenapa tidur kok sambil guya-guyu gitu” katanya sambil melempar handuk.
“Mandi! Wis jam berapa iki? Kuliah-kuliah!” kata gembi berlalu. Aku tolah-toleh ke sekitar, hari sudah terang dan jam dinding di ruang teman menunjukan pukul 08:00 pagi.. woalahhh, ternyata aku ngimpi, begitu kuraba area selangkangan karena ada yang gatal, ternyata disana sudah ada sesuatu yang cair dan kental sekaligus lengket berbau langu.
“Bajigur! Aku mimpi basah” gumamku. Kok bisa ya? FYI meskipun masih baru di kampus yang ini, sebenanya aku lulus dari STM tahun 2002, dan pernah kuliah di kampus lain. Sehingga aku bisa disebut maba (Mahasiswa bangkotan) harusnya fase mimpi basah sudah bukan hal baru lagi, tapi kok ini rasanya excited banget ya? Apakah ini yang disebut mimpi banjir? Aku memikirkan mimpi semalam di kamar mandi, sambil senyam-senyum membayangkan sosok wanita yang sukses memuaskanku di alam mimpi. Ayu tenan cah!
**
Hari berlangsung biasa, tapi kejadian gaib yang kami nanti sekaligus kami takutkan mulai muncul kembali. Ketukan pintu, hendel pintu yang di putar, suara misterius, dll kembali marak. Tapi setelah diusut itu semua terjadi karena Ceper lupa memberi sesajen. Dengan kejadian gaib yang berulang, semakin membulatkan tekad kami untuk mengusir atau paling tidak menegosiasi mereka agar mau pindah, dengan perantara si Noka.
Kejadian mimpi erotisku juga tidak aku ceritakan, karena ya kuanggap biasa saja fenomena itu. Siapa sih laki-laki di dunia ini yang tidak mimpi basah? Mungkin memang Vesikula seminalis atau kantong spermaku sedang penuh-penuhnya. Jadilah aku bersikap biasa, berlaku juga dengan anggota lain yang makin ngawur saja kelakuaannya, seperti hari itu.
Di luar sedang hujan deras se deras-derasnya di akhir tahun 2006. Penghuni kontrakan sebagian sedang mudik, menyisakan Kiyer, Ceper, dan Timbul yang sedang kelaparan di dalam kontrakan. Jangan berharap kalian bisa pesan makan via ojol ya, tahun segitu semua serba mandiri. Ceper dan Kiyer sedang berdiskusi mengenai menu makan malam.
“Mangan apa iki enaknya?” (Makan apa ini enaknya?) tanya Ceper sambil mengusap-ngusap perutnya.
“Ke burjoan Yoko aja po?” Kiyer memberi usulan. FYI, burjoan adalah tempat makan yang pasti ada di sekitaran kampus-kampus di jogja. Biasanya penjualnya adalah orang sunda dengan menu-menu khas anak kost-kostan. Nah kenapa kok burjoan yang di katakana Kiyer tadi namanya Burjoan Yoko? Nama itu disematkan oleh Lepuk, terinspirasi darii film hongkong taun 90an yang judulnya Yo Ko the legend of Condor Heroes, naaahhh kebetulan mbak-mbak yang jaga burjoan itu tangannya (Mohon maaf) cuma satu, jadilah dia di kasih sebutan Yoko sama si Lepuk. Kurang ajar emang si Lepuk. Oke, Back to cerita.
“Burjoan Yoko tutup tadi” Jawab si Ceper.
“Aduhh, Njuk piye?” tanya Kiyer.
“Lotek mau po?” Ujar Ceper
“Lotek mana?” tanya Kiyer lagi.
“Lah itu belakang UPN” jawab Ceper mantab.
“Yohh, tapi koe yang berangkat” Kata Kiyer.
“Wooooo, matamu! Ra sudi! Pokokmen berangkat bareng, mbuh mau dimakan disana atau dibawa pulang yo monggo, yang penting bersama-sama” mereka bernegosiasi dengan alot.
“Yowes nek gitu, kita mangkat bareng!” Jawab Kiyer yang menyetujui usulan Ceper, dan mulailah mereka memakai kelengkapan berkendara. Masing-masing memakai mantol yang rapet, dan helm full face, siap menentang hujan yang akan menghujami dua insan manusia ini dengan air langit. Pas mereka sudah mengeluarkan motor dan akan memutar gas, tiba-tiba seonggok Timbul muncul dari dalam kamarnya, dengan wajah polos seolah suci tanpa dosa, dia berkata.
“Aku titip…” kata Timbul, pernyataannya yang provokatif membuat emosi Ceper dan Kiyer naik, dan langsung mereka jawab serentak.
“TITIP NDASMU!” kata mereka dengan Kompak, keras, dan menyakitkan.
“Heh! Mbul, titap-titip! Peeerrrrrrjuaaaangannnmu dimana!?” tambah Kiyer dengan mengepalkan tangan.
“Kalau perlu, koe sekarang pake Mantol ikut naik sini. Kita cenglu!” imbuh Ceper dengan berapi-api. Tapi agaknya perjuangan Ceper dan Kiyer untuk mengurai rasa lapar dan mendapat sesuap lotek itu ditampik oleh Timbul, harga diri Timbul terlalu mahal untuk ikut hujan-hujanan dan boncengan tiga, hingga akhirnya dia mengurungkan niatnya dan memilih menahan lapar.
“Yowes, Aku ga jadi titip” Ujar Timbul yang kembali masuk kekamarnya.
Ceper dan Kiyer akhirnya berangkat, menembus hujan badai membahana dari kontrakan menuju belakang kampus UPN. Dan begitu sampai kontrakan si Kiyer langsung menemui Timbul dan membuka bungkusan berisi lotek.
“Mbul! Liat, orang kalo gelem mantolan boncengan telu, madang!!!” Kata kiyer sambil memutar-mutar bungkusan di depan wajahnya Timbul yang mulai menelan ludah.
“Matke Mbul! Uwong nek gelem berjuang, madang!!” tambah Ceper sambil memasukkan sesendok penuh Lotek yang berisi ketupat, bayem, kubis, potongan tempe bacem, telor asin dan bawang goreng yang menggoda aromanya.
“Hmmmm… pedes ya Per, tapi enak loteknya” Kata Kiyer yang makin lahap mengunyah, sementara si Timbul cuma bisa melihat dengan air liur yang tidak terbendung.
“Beli loteknya dimana?” tanya Timbul.
“Belakang UPN!” jawab Kiyer ketus sambil mengunyah kerupuk hingga terdengar bunyi, Kriyuuukkk… kriyukkk…
“Enak ora?” tanyaTimbul lagi yang sudah horny makan.
“Ahahahaha enak raimu! Modar ora madang!” jawab ceper sambil tertawa.
“kalo mau madang, yo kono mangkat mantolan!” Imbuh kiyer sambil sekali lagi memutar-mutar bungkusan lotek yang masih tersisa setengah kedepan wajahnya timbul. Jiaaaaannnnnddddddddd, kemarin perkara handuk, sekarang lotek jadi masalah.
**
Malam-malam selanjutnya tidurku biasa, beberapa gangguan suara di cassablanca tidak lagi kami hiraukan, ketukan-ketukan pintu juga tidak lagi kami gubris. Kami semua memperkuat sugesti kami sendiri, dengan menganggap itu bukan apa-apa. Misalnya seperti waktu itu terdengar langkah kaki misterius yang berputar-putar di sekeliling rumah.
“Apa kalian dengar itu?” tanyaku dari dalam kamar.
“Apa?” tanya Lepuk.
“Suara langkah kaki!” jawabku.
“Saya tidak dengar!” Jawab Lepuk.
“Kalau yang lain bagaimana?” tanyaku
“Saya tidak mendengar apapun saudara Kace!” Jawab kamarnya Doyok
“Saya tidak mendengar apapun, anda salah dengar saja!” Ceper menambahi. Sebenernya ya mereka semua mendengar, tapi semuanya kompak untuk menganggap itu adalah sebuah halusinasi, anggap saja itu cata kami menghibur diri dengan cara membohongi diri sendiri.
Tapi, ada satu fenomena yang tidak bisa kami lewatkan atau di hiraukan. Hari Rabu adalah hari terakhir kami menggunakan uang untuk pesta abidin. Setelah menghabiska kira-kira 5 botol satu persatu tumbang dan tertidur di ruang teman, Kiyer contohnya. Kebetulan ia tertidur disamping aku duduk, dan dari ekspresi tidurnya aku menangkap gelagat aneh. Kiyer tidur sambil klecam-klecem (Senyam-senyum) gerakan pinggangnya juga aneh, seperti orang bergoyang.
“Heh, liat si Kiyer.. Ngopo iki!” kataku kepada anggota perserikatan lain, mereka semua menatap Kiyer dengan penuh keheranan. Begitu Kiyer membuka mata, raut wajahnya menjadi semakin berbinar dan berseri-seri.
“Uuuuhhhh, makasih mbak!” katanya sambil tersenyum puas.
“Weeehh.. weeehhh ngopo koe, Yer? Mimpi basah yo koe?” tanyaku semangat.
“Loh, koe kok ngerti, Ce? Koe pegang-pegang titidku yo!” Jawab Kiyer.”
“Ora, Asu! Aku kemaren-kemaren aku juga ngimpi basah disini!” balasku.
“Lohhhhhhh.. aku juga ngimpi basah disini!” Si Ceper ikut mengaku.
“Aku juga!” Timbul angkat bicara.
“Kemarin aku tidur disini juga ngimpi kimpoi!” Doyok ternyata juga mengalami hal serupa.
Dan begitu kami diskusikan, hasilnya cocok.. semua penghuni kontrakan, mempunyai pengalaman bersetubuh di mimpi tiap kali tidur di ruang teman. Entah itu siang,sore atau malam, siapapun yang tidur disini maka akan mendapat servis dari sosok wanita yang serupa, kecuali Lepuk. Entah kenapa Lepuk yang se rupawan itu tidak dijamah samasekali.
Dan karena dasarnya penghuni kontrakan itu diisi kaum-kaum aneh bin ajaib. Bukannya takut, kejadian itu malah kami anggap sebuah pelayanan dari kontrakan Sagat ini. Betul-betul aji mumpung, dari pada kita bawa cewek atau jajan dan jelas itu menambah tabungan dosa kami, ya lebih baik mimpi basah seperti saat ini. Oh iya dan fenomena ini kalau dikaitkan dengan medis cukup sulit dijelaskan, pasalnya mimpi basahkan terjadi saat kantong sperma kami penuh, nah logikanya kalau kami sekali mimpi basah tentunya tidak akan mengalaminya lagi sampai beberapa hari/minggu kemudian. Naaah yang kami alami ini tiap hari! bahkan jika dalam sehari kami tidur dua kali disana, maka kami akan mendapat ‘servis’ dua kali juga. Aku sempat heran, apa begitu baiknya kualitas sperma kami hingga tidak mau berhenti keluar awokowokwok.
Kejadian itu akhirnya membuat kami sempat berkonflik, karena berebutan siapa yang lebih dulu tidur disana.
“Aku sik! Aku sik!” kata Doyok
“Mbak aku mbak aku!” Ceper ikut-ikutan, pokoknya kontrakan jadi crowded banget, masing-masing penghuni berebutan untuk menyalurkan hasrat seksualnya. Sampai datanglah Lepuk yang berjalan dengan membusungkan dada dengan hanya mengenakan sempak yang sudah kendornya minta tolong. Dapat kulihat seringai wajahnya benar-benar dalam puncak libido karena belum juga diberi pengalaman bersenggama via mimpi selayaknya anggota lain. Kami yang sudah mahfum akhirnya mengalah, dan memberikan ruang kepada Lepuk untuk kembali berusaha.
“Mbak! Sekarang giliranku ya, aku cuma pake sempak biar mbak ga repot ngerogohnya. Tolong ya mbak, plisssss sekarang aku ya” kata Lepuk mengiba sambil merem. Kami semua menaruh respect kepada Lepuk yang tak kunjung menyerah. Demi kenikmatan sesaat dia sampai berbuat sejauh itu, dia adalah lelaki sejati dalam balutan 99% otot dan 1%pikiran. Oh iya, dan jangan coba kalian bayangkan perwujudan si Lepuk saat itu ya, benar-benar mengenaskan. Ia cuma mengenakan Sempak biru yang sudah mirip popok wewe, membuat isi celana dalamnya sering lari-lari tiap ia bergerak. Dapat kalian saksikan bulu-bulu angsanya offset dari dalam sempak dan balapan dengan wadah ballnya yang dlewer keluar. Tapi sayang seribu sayang bagi lepuk, begitu bangun ia harus menahan kecewa lantaran sama sekali tidak mendapat perlakuan adil dari mbak sayang.
Entah apa maksudnya, makhluk gaib disana menghantui kami lewat mimpi. Mungkin tujuan awalnya adalah untuk menakut-nakuti, tapi jelas mereka salah langkah kalau metodenya seperti itu. Bukannya takut, kami malah makin semangat untuk tidur lebih cepat.
Selang dua minggu kemudian, Noka datang ke kontrakan. Ia sudah siap untuk melakukan ritual pengusiran setan. Tapi karena kami sedang akur-akurnya dengan makhluk gaib disini niat awal kami akhirnya dibatalkan.
“Jangan diusir, Nok… Kita masih sayang” kataku ketika si Noka sedang bersiap-siap. Si Noka cuma bisa garuk-garuk kepala karena bingung dengan apa maunya kami.
Malam demi malam berganti, kami mulai bisa mengendalikan mimpi basah itu dengan berbagai atraksi dan gaya-gaya yang kami pelajari dari kitab kamasutra. Dan hasilnya, mbak sayang menyerah. Setelah sebulan penuh digilir oleh kami, akhirnya dia tidak pernah muncul lagi, itu membuat kami sedikit kecewa karena kami sedang seneng-senengnya merudapaksa setan.
**
Ane membatalkan niatan untuk mengupload 2 part sekaligus, takutnya agansista semua terlalu lama menunggu. Jadi monggo silahkan disedot gan!
Peristiwa ini belum berakhir, episode selanjutnya kami dihadapkan peristiwa maha dahsyat yang benar-benar tidak mampu kami tahan, hingga akhirnya kami memutuskan pergi untuk selamanya dari sana….
Nantikan di Merudapaksa Setan episode terakhir!
Happy Waitting.
Kace
Diubah oleh ki.bogowonto 26-09-2019 09:15
symoel08 dan 60 lainnya memberi reputasi
61
Tutup