sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Santet Dukun Sumetera, Membuat Tanteku Tersiksa Selama 13 Tahun !

Hai Gansist, disini saya akan menceritakan kisah nyata yang dialami tante saya sendiri. Tapi untuk melindungi privasi, dan kenyamanan keluarga, saya akan menyamarkan identitasnya. Sy hanya akan menyebut Tante M.

Tante M adalah anak dari adik kakek saya, Tante M mulai tinggal di Sumatera sekitar tahun 1980an, karena mengikuti program pemerintah (Transmigrasi). Banyak sekali keluarga saya yang berpindah ke Sumatera, salah satunya Tante M ini. Dulu diceritakan, awal Tante M berpindah ke pulau sebrang, dari pemerintah dia mendapatkan rumah kecil, lahan, serta beberapa bibit tumbuhan untuk di budidayakan di lahan. Saat itu kondisi Sumatera sepanjang mata memandang hanyalah hutan belantara. Tanaman  seperti singkong, ubi, ganyong dan umbi-umbian lainya tidak pernah bisa sampai panen, lantaran babi-babi hutan disana sangat liar. semua tanaman selalu habis dicuri hewan tsb. 3 tahun awal kehidupan Tante M di Sumatera sangat memprihatinkan, untuk makan saja sangat sulit.

Namun berkat kegigihanya menanam kopi dan sawit. Dalam jangka waktu 15 tahun, tante M dan suaminya sudah menjadi salah satu pengusaha kopi dan sawit yang sukses di Sumatera. Mereka sudah mempunyai lahan sawit dan kopi ber hektar-hektar dan juga bisa membangun rumah mewah bertingkat. Sungguh sangat sukses bila dibandingkan dengan keluarga kami yang ada di Jawa. Sukses tidak menjadikan mereka keluarga yang sombong, setiap tahun ketika mereka pulang ke Jawa, mereka tetap santun bersilaturahmi dengan keluarga jawa lainnya.

Pada tahun 2005, awalnya Tante M merasakan gejala seperti keluar bercak darah ketika batuk, dahak nya pun kadang mengeluarkan darah, serta dada yang nyeri, berat badan mulai turun. Akhirnya Tante M memutuskan untuk berobat ke RSUD Dr. D******* di kota Lampung, setelah diperiksa ternyata Tante M mengidap TBC (Tuberkulosis). Dan harus rajin konsumsi obat awal selama kurang lebih 6 bulan.  Tante M selalu rutin meminum obat anjuran dokter sampai bulan kedua, tante M merasa belum ada perubahan yang signifikan pada dirinya (Karena memang kan pengobatan TBC ini butuh proses lama agar bisa benar-benar sembuh, tidak seperti pilek kan. minum obat 2-3 hari sembuh).

Karena Tante M mulai bosan dengan pengobatan dokter yang terkesan lambat, akhirnya Tante M dan suami mulai mencari-cari informasi "orang pintar" yang bisa menyembuhkan penyakit. menimbang dari beberapa opsi yang disarankan oleh para tetangga di Sumatera. Akhirnya suami Tante M memutuskan untuk pergi berobat ke dukun, sebut saja Pak Bimo. Jarak dari rumah Tante M ke rumah Pak Bimo sekitar 55 km. Pak Bimo ini merupakan dukun yang sangat terkenal di daerah tersebut, dari cerita Pak Bimo ini bisa menyembuhkan segala penyakit, bahkan penyakit yang diakibatkan oleh gangguan makhluk-makhluk haluspun, rumornya pak Bimo mampu menyembuhkan.

Datanglah Tante M dan Suami ke rumah Pak Bimo, sesampainya disana menurut cerita dari Tante M, rumah pak Bimo ini terlihat seram, begitu memasuki rumah tercium bau campuran apek, amis entahlah bau apa. Di dalam rumah terdapat pohon besar yang hidup, dan dibawah pohon ini ada banyak piring-piring sesajen. Mulai dari daging ayam utuh, kopi, buah, kemenyan, bahkan ada buntalan-buntalan kain warna putih yang tidak terlihat apa isinya.
Di dinding ada banyak keris yang dipajang.

Pak Bimo meyambut ramah kedatangan Tante M dan suami, mereka mulai ngobrol dan menceritakan maksud kedatangan, yaitu untuk melakukan pengobatan TBC. Pak Bimo meminta izin untuk mengambil air dibelakang. Agak lama sekitar 25 menit pak Bimo baru kembali, lalu memberikan botol bening besar kira-kira 1,5 Liter isinya. dan memerintahkan untuk meminum air tersebut sesampainya di rumah, lalu diminum lagi ketika mau tidur, dan setelah bangun tidur, setiap hari. Nanti akan langsung terasa perubahannya.

Singkat cerita, sesampainya dirumah Tante M meminum setengah gelas air tersebut, ketika diminum perutnya terasa panas. Tante mengungkapkan apa yang dirasakan kepada suami, namun ttanggapan suaminya "ah ini mungkin efek pembasmian penyakitnya bu, nanti sebelum tidur diminum lagi aja bu airnya, biar cepet sembuh". Tante M mencoba untuk berfikir positif, mungkin perutnya masih penyesuaian dengan air ini.

Malam harinya Tante M kembali meminum air tersebut, anehnya perutnya semakin panas, perih dan gatal. Bahkan diikuti dengan kondisi tubuh yang melemah, karena semalaman itu Tante M muntah-muntah hebat. Kepala pusing, dan bahkan kakinya mulai sulit untuk digerakan.
suami tante M merasa takut, akhirnya dia menelpon pak Bimo dan menceritakan keadaan istrinya. Pak Bimo menyuruh Tante M dan suaminya untuk kembali ke rumah pak Bimo untuk dilakukan pengobatan lanjutan, tanpa menunggu lama Tante M dan suami langsung mengendarai mobil menuju rumah pak Bimo.


PART II BELENGGU PAK BIMO

PART III Terungkapnya Pelaku Santet

"PART IV Pengobatan di Pantai Selatan"

PART V "Pengobatan Dengan Seorang Indigo"

PART VI "Pengobatan Dengan Ustad Yogyakarta - Tante Berpulang"

PART VII "Keganjilan Setelah Pemakaman Tante"

Part VIII "Cerita Yang Baru Terungkap 1"

Part IX "Cerita Yang Baru Terungkap 2"

TAMAT
Diubah oleh sinsin2806 10-10-2019 10:50
bukhorigan
ahmad.su
wanita.tulen
wanita.tulen dan 69 lainnya memberi reputasi
64
89.8K
517
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
#358
PART VII "Keganjilan Setelah Pemakaman Tante"

Malam pertama setelah tante meninggal, banyak keluarga yang menginap di rumah kakek, kita tidur bersama di ruang tengah didepan bekas kamar tante . Kami sengaja menginap disana untuk menemani kakek dan om supaya tdk merasa kesepian, lagipula disana tidak ada perempuan, kalau ada pelayat datang repot. Jadi kami berinisiatif menginap sy, ibu sy, bu lik, dan saudara lain total 4 org perempuan.

Layaknya rumah berduka lain sampai malam suasana rumah masih ramai, masih banyak tetangga dan saudara jauh yang datang setelah pengajian. Tapi pukul 01.00 suasana sdh mulai sepi, jujur sy sulit tidur malam itu, bawaanya takut. Sy tidur di barisan paling kanan didepan pintu kamar alm tante persis, sy tidur menghadap pintu, kondisi pintu tertutup ya, sekitar pukul 2 pagi sy baru mulai mengantuk tp tidur juga gabisa nyenyak, baru mau tidur lelap ada suara bangun lagi, tidur bentar ada suara lagi bangun lagi. Pas sy bangun untuk kesekian kalinya kok pintu kamar tante kebuka setengah (keadaan kamar gelap karna lampu dimatikan) sy mau tutup pintunya biar bisa tidur lagi, sy tariklah pake tangan tp sy liat didepan lemari kayak ada bayangan item gede (asli nulis ini sambil merinding). Langsung lari sy ke ruang depan ngolompatin barisan orang tidur. hiii. Padahal biasanya sy paling ga peka sama hal-hal kaya gini.

Beberapa hari sebelum tante meninggal, om sebenarnya sempat bermimpi, dia baru mau menceritakan mimpinya setelah pengajian yasin hari kedua. Dalam mimpinya ini, diceritakan om dan tante sedang berada di sebuah pasar tradisional, entah pasar mana (om juga tidak familiar dengan tempatnya), ramai sekali diluar pasar. Tapi ketika mulai masuk ke lorong pasar yang berjalan dilorong itu hanya om dan tante, di kanan kiri lorong riuh suara penjual yang menjajakan makanan. Om dan tante berjalan bergandeng tangan. Tante menyeret om untuk kesalah satu penjual makanan di sebelah kiri, untuk mencicipi makanan, dari jauh terlihat enak sekali makananya, sebangsa kue-kue pasar sperti itu. Ketika om mengambil salah satu kue dan hendak memakanya, tiba-tiba keluar belatung dari kue itu, dan lama-lama kuenya berubah menjadi tanah yang penuh dengan belatung.

Om sontak membuang tanah yang ada ditanganya lalu dia melihat tante tetap memakan itu, dan melihat semua jajanan diatas meja yang tadinya kue-kue enak berubah menjadi gundukan tanah kecil-kecil yang penuh belatung. Om berusaha menyeret tante untuk keluar tapi tubuh tante seperti sdh terpaku, sangat berat untuk diseret. Om merasa ada yang merayap dikakinya, ketika dilihat ternyata itu ular yang hampir melilit kaki om. Karena kaget om lari dan meninggalkan tante di belakang.

Kurang lebih seperti itu mimpinya, kami tidak tau ada makna apakah dibalik mimpi itu, mungkin agan sista disini ada yang mengerti tafsiran mimpi bisa membantu??

Tapi entah juga ya, mungkin itu hanya sebatas bunga tidur?

Tradisi di kampung saya itu, kalau ada anggota keluarga yang meninggal, kamarnya harus dibongkar. Entah dibongkar untuk dialih fungsikan, atau hanya sekedar dibongkar untuk memperluas ruangan. Tapi kebanyakan warga di kampung saya pasti melakukan ini.
Nah minggu pagi, sehari setelah tante pergi. saya ikut bantu bersih-bersih rumah, posisi sy sedang menyapu di ruang tengah. Di bekas kamar alm tante ada pak lik yg sedang angkat2 perabotan berat untuk dikeluarkan.

"Aduh" pak lik teriak, sy penasaran kan ada apa, pas sy mau masuk kamar, blm sempat masuk kamar di depan pintu sekelebat ada yg lari dari kamar tante, keluar kearah pintu depan. Sy juga kaget, karna hampir nabrak kaki posisinya. Jd yg lari itu sekilas mirip kucing warna item pekat, tapi ukuranya lebih besar dari kucing biasa.
Sy tanya ke pak lik, "pak lik apaan yang barusan lewat?"
"Anjing item kayaknya, ada dibawah kolong tempat tidur, pas mau ambil kardus dibawah kolong tiba2 lari kucingny" jawab pak lik.
"Ah bukan anjing lah, kucing kayaknya tapi kucing gedean dikit" sautku.

Kakek yg tadinya duduk-duduk di teras depan rumah masuk menanyai kami berdua, kucing dari mana tanyanya. kami jawab dari kolong tempat tidur. Kakek merasa aneh kenapa bisa ada kucing disana, padahal kakek ga melihara kucing, juga blm pernah liat tetangga-tetangga sekitar yang punya kucing dg warna sprti itu.
sy jg tinggal dilingkungan yg sama kan, tp blm pernah liat kucing itu. Pasti bukan kucing warga sini nih, tapi kok bisa ada disini dan seisi rumah ga ada yang pernah liat sebelumnya.

Ada saran sebenarnya dari seseorang warga kampung sini. Katanya baju-baju peninggalan orang yg pernah kena santet itu harus dibakar, jangan disimpan pamali katanya bisa mendatangkan hal-hal buruk. Emang iya?

Sampai sekarang baju-baju masih disimpan, karna anaknya ga ngizinin, kata anaknya disimpan aja buat kenang-kenangan. Kalau di jawa gamau nyimpan sebagian akan dibawa pulang ke Sumatera. Tapi kami juga masih ragu ya karna ada yang menyarankan seperti itu, kami juga tidak ingin terjadi apa2 kedepannya.
Reagle
aan1984
sormin180
sormin180 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup