Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sniper2777Avatar border
TS
sniper2777
Petugas PMI: Memang Ada Batu Di Ambulans, Tapi Bekas Lemparan Massa
Petugas PMI: Memang Ada Batu Di Ambulans, Tapi Bekas Lemparan Massa


Palang Merah Indonesia (PMI) membantah adanya bebatuan di dalam mobil ambulans yang diamankan Polda Metro Jaya saat demonstrasi yang dilakukan sejumlah siswa SMK kemarin di depan Gedung DPR RI.

Salah satu petugas medis PMI yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, para petugas medis bekerja sesuai aturan yang berlaku.

"Gak benar itu mas, lihat saja sendiri di dalam (mobil ambulans) hanya ada alat-alat medis," ucap petugas yang mengenakan rompi berlogo PMI kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis siang (26/9).

Petugas tersebut mengaku digiring oleh pasukan Brimob saat bersiaga di daerah Slipi, Jakarta Barat yang berdekatan dengan lokasi bentrokan pelajar dengan aparat kepolisian.

"Posisi kami ada di dekat massa dan dekat sama Brimob juga," jelasnya.

Ia membenarkan di dalam mobil terdapat batu. Namun hal itu bukan sengaja dikumpulkan melainkan berasal dari massa yang menimpuk kaca mobil hingga pecah. Bebatuan tersebut kemudian masuk ke dalam mobil.

Di saat bersamaan, pihak kepolisian kemudian mengecek dan menemukan bebatuan di dalam mobil ambulans di dekat area kaca yang pecah.

"Nah itu dikiranya bawa batu, padahal mobil ambulans itu terkena lemparan batu dan kacanya pecah. Jadi ada Brimob bilang, udah bawa saja semuanya ini mobil ambulans," ungkapnya.

Saat ini, mobil ambulans tersebut ditahan di Polda Metro Jaya. Para petugas medis juga belum diperkenankan untuk meninggalkan kantor polisi.

https://politik.rmol.id/read/2019/09...lemparan-massa



Tuding Bawa Batu & Bensin, Polisi Aniaya Petugas Ambulans PMI

Jakarta, CNBC Indonesia- Palang Merah Indonesia Jakarta Timur menyatakan bahwa Anggota Brimob Polri diduga menganiaya petugas medis dari ambulans PMI.

Penganiayaan ini dilakukan ketika anggota Brimob menuding ambulans membawa batu dan bensin untuk pendemo.

Berdasarkan laporan kronologis dari PMI Jakarta Timur yang ditandatangani H.R Krisdianto sebagai ketua dan E. Komalasasi sebagai Kepala Markas bahwa penganiayan dilakukan ketika tim media Ambulans PMI Jakarta Timur sedang memberikan pertolongan pertama pada korban kerusuhan. Tiba-tiba ada sweeping dari oknum anggota Brimob yang membuka paksa ambulans, memukul-mukul dan menarik paksa keluar pasien.

"Dengan alasan mencari batu dan bensin yang disimpan dalam ambulans untuk pendemo," tulis kronologi.

Laporan tersebut menyebutkan oknum Anggota Brimob melayankan pukulan dengan tongkat kayu kepada semua tim medis yang ada di dalam ambulan. Petugas PMI terkena pukulan di bagian kepala.

"Bahkan salah satu perawat kami jatuh tersungkur ke belakang strecher (tandu) karena didorong dan kemudian diinjak oleh salah satu oknum Anggota Brimob," tulis laporan.


Selain itu, kaca mobil belakang ambulan PMI Jakarta Timur dipecah dan dirusak oleh Anggota Brimob yang mengakibatkan kaca mobil ambulan berhamburan masuk ke dalam.

"2 orang petugas ditarik paksa keluar dan kaca samping kiri ambulan dipecahkan juga oleh oknum Anggota Brimob,"
tulis laporan.

Laporan itu menyatakan beberapa petugas kesehatan PMI mengalami tindakan kekerasan dari oknum Anggota Brimob, seperti dipukul, ditendang, ditonjok oleh oknum Anggota Brimob, dan ada beberapa yang ditarik oleh marinir justru diselamatkan ke belakang gedung.

Sebelumnya, akun twitter @TMCPoldaMetro memposting soal ambulans yang diamankan karena diduga terkait demo ricuh. Cuitan itu diunggah pada pukul 02.14 WIB dan 02.15 WIB. Dalam dua cuitan itu juga ada dua video yang ikut diunggah.

"Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto," demikian cuit akun Twitter @TMCPoldaMetro tersebut.

Namun, cuitan tersebut sudah tak ada lagi di akun @TMCPoldaMetro.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190926132103-4-102403/tuding-bawa-batu-bensin-polisi-aniaya-petugas-ambulans-pmi


Petugas PMI Jaktim Merasa Difitnah Ambulans Bawa Batu dan Bensin

KEPALA Kantor PMI Kota Jakarta Tumur Eq Prasetyo membantah ambulans mereka yang diturunkan saat aksi demo pada Rabu (25/9) membawa serta batu dan bensin. Ditulis melalui laman facebooknya Eq Prasetyo, dia menyampaikan bahwa informasi sepihak yang disampaikan pihak kepolisian adalah fitnah yang sangat menyakitkan.

"Teruntuk Pak POLISI yang sangat kami hormati dan kami banggakan. Dengan sangat sedih dan rasa marah kami sampaikan. Kami kecewa atas tudingan dan sikap para aparat keamanan yang seharusnya menjadi bagian dari pengamanan tugas PMI. Tuduhan yg tidak berdasarkan bukti adalah Fitnah dan pencemaran nama baik. Kami bertugas tiga hari ini adalah penugasan resmi, berdasarkan SOP, kami beridentitas jelas dan jobdes kami sangat jelas," tulis Eq.

Ia tegaskan bahwa ambulans yang diturunkan pihaknya adalah bagian dari Pelayanan Ambulan Rujukan pada Pertolongan Pertama.

"Tolong diralat Pak. Kami klarifikasi, kami tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan di luar dari tugas kami. Kami BUKAN PEMBAWA BATU. Kami TIDAK MENSUPLAY BATU untuk pendemo. APALAGI menyediakan BENSIN untuk Molotov. PMI diberikan mandat untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan pertolongan Medis. Kami sedih dan kecewa," ungkap Eq.

Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan PMI adalah murni tugas kemanusiaan sehingga harus melindungi baik aparat maupun demonstran.

"Apa yang sudah kami lakukan dan kami berikan, berapa banyak korban yang kami evakuasi, kami berikan bantuan pertolongan pertama. Kami juga memberikan pelayanan untuk anggota aparat keamanan yang sakit dan terluka. Kami sama seperti bapak aparat keamanan, kami ambil tugas yang penuh risiko ini demi kemanusiaan (siapapun dia). Kami tidak berpihak," sambung Eq.

Pihak PMI kata dia merasa kecewa karena dituduh kepolisian membawa batu. Dan petugas mereka di lapangan tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi sedikit pun.

"Kami sedih dan kecewa. Harusnya sebagai Aparat keamanan fokus sama tugas keamanan, bukan menyebarkan HOAX. Bapak bisa dituntut dan dapat membahayakan karir bapak. Seharusnya aparat keamananlah yang memastikan kami para petugas medis menjalankan tugas dengan aman. Kami sedih dan kecewa. Kami minta tanggung jawab moril dan materil. Ambulan kami sudah bapak RUSAK," kata dia.

Ia tegaskan juga bahwa petugasnya diperlakukan tidak pantas pihak kepolisian.

"Relawan para medis PMI sudah bapak buat tidak nyaman. Bapak Polisi mengamuk tidak terkontrol, kami tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan. Petugas kami dipukul, bahkan tersungkur di dalam ambulans. Dan dengan teganya bapak injak petugas kami yg sedang melakukan pertolongan di ambulans. Bapak tarik keluarkan paksa pasien (entah bagaimana nasibnya). Sangat tidak manusiawi. Bapak sudah memfitnah dan menggiring opini negatif atas tugas dan mandat kami. Bapak Polisi Aparat Keamanan harus bertanggung jawab akan hal ini," tutup Eq. (OL-3)

https://mediaindonesia.com/read/detail/261800-petugas-pmi-jaktim-merasa-difitnah-ambulans-bawa-batu-dan-bensin


Petugas PMI: Memang Ada Batu Di Ambulans, Tapi Bekas Lemparan Massa

Petugas PMI: Memang Ada Batu Di Ambulans, Tapi Bekas Lemparan Massa

https://m.detik.com/news/foto-news/d-4723003/penampakan-batu-petasan-yang-ditemukan-di-ambulans/1#detailfoto



Petugas PMI: Memang Ada Batu Di Ambulans, Tapi Bekas Lemparan Massa


silahkan bagi pihak2 yg merasa difitnah dan dirugikan laporkan ke bareskrim emoticon-shakehand


Selamat untuk akun TMC POLDA Metro Jaya yg udah gabung jd akun buzzer T.O.L.O.L emoticon-Tai


cebong2 dungu puas lo, ternyata batunya ketemu di bo'ol-nya si denny emoticon-Betty
Diubah oleh sniper2777 26-09-2019 08:05
rachmacool
hantupuskom
hantupuskom dan rachmacool memberi reputasi
0
2K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
sunkistparadiseAvatar border
sunkistparadise
#16
ya udah, kalau ngakunya ambulannya kena lempar jumrah dari massa tinggal direkonstruksi aja. toh kalau memang benar pecah kena lempar jumrah atau rajam bisa ditest secara ilmiah/forensik
areszzjay
areszzjay memberi reputasi
1
Tutup