Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sinsin2806Avatar border
TS
sinsin2806
Engkau Selalu Dihati Kami, Selamat Jalan Eyang Habibie.




Siapa yang tidak mengenal sosok inspiratif kaum muda yang belum lama ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan disamping makam sang istri tercinta, yaitu "mr crack" BJ Habibie. Tapi saya yakin masih banyak yang belum mengetahui gelar lengkap yang disandang oleh beliau yaitu Prof.DR(HC).Ing.Dr.Sc.Mult.Bacharuddin Jusuf Habibie. Segudang gelar yang dimiliki menggambarkan banyaknya prestasi yang telah diraih semasa hidupnya, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Bapak Habibie mempunyai karier yang sangat cemerlang di luar negeri (Jerman). Karir ini didapatkan setelah beliau selesai menempuh pendidikan jenjang S1-S3 di Aachen-Jerman dalam jangka waktu 10 tahun.


Saya mulai tertarik dengan beliau setelah menonton film "Habibie & Ainun". Selain terharu dengan kisah cinta nya, perjuangan nya pun sangat menginspirasi. Walaupun pola pikirnya dicemooh oleh banyak pihak tapi tidak pernah sedetikpun beliau berniat untuk berhenti, justru membuatnya semakin bersemangat. Keputusan besarnya untuk meninggalkan karier cemerlangnya di Jerman  untuk kembali ke Indonesia demi membangun bangsa sangat patut untuk di apresiasi. Karir cemerlang apa sajakah yang telah ditinggalkan oleh Bapak Habibie dan prestasi apa sajakah yang diraihnya selama di Indonesia?  Mari kita bahas.

1. 1965-1973 di Messerschmitt-Bolkow-Blohm(MBB Hamburg)

Setelah menyelesaikan studi tingkat doktoral, Bapak Habibie mulai bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm(MBB Hamburg). Empat tahun beliau menjabat sebagai kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang yaitu dari tahun 1965-1969. lalu berkat kepiawaianya tahun 1969-1973 beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Metode dan Teknologi. Karirnya terus melambung hingga pada tahun 1973 beliau dipercaya dan ditunjuk untuk menjadi Vice President sekaligus Direktur Teknologi serta menjadi Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan MBB. Beliau adalah satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua perusahaan pesawat terbang di Jerman ini. Dan selama berkarier di Jerman bapak Habibie telah menyumbang sejumlah hasil penelitian dan teori untuk ilmu pengentahua dan teknologi dibidang Thermodinamika, Konstruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya sangat dikenal dalam dunia pesawat terbang. diantaranya "Habibie Factor", "Habibie Theorem", "Habibie Method".

Selama berkarier di Jerman beliau tidak hanya membangun karier untuk dirinya sendiri, beliau mengundang sejumlah insinyur-insinyur dari Indonesia untuk bekerja di MBB. Hal ini dilakukan oleh beliau untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM) insinyur Indonesia agar suatu saat ketika kembali ke Indonesia, SDM ini mampu membuat prosuk industri sendiri.



2. 1974-1997 di Indonesia


Tahun 1974 Alm Presiden Soeharto mengirim Bapak Ibnu Sutowo ke Jerman untuk merayu Bapak Habibie agar mau pulang ke Tanah Air. Tanpa berpikir panjang, Bapak Habibie langsung bersedia kembali ke Tanah Air demi memberi sumbangsih ilmu dan teknologi kepada bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut Beliau diangkat sebagai penasehat pemerintah di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi (langsung dibawah Presiden). Bapak Habibie menjabat sebagai penasihat selama 4 tahun yaitu 1974-1978. Pada 1978-1997 beliau dipercaya menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ketika beliau menjabat sebagai Menristek, beliau mengimplementasikan visinya yaitu membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Namun visinya ini mendapatkan pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri. Kenapa beliau sangat kokoh dengan visinya, karena berdasarkan pola pikir beliau, produk dari industri teknologi tinggi sangat jauh dibandingkan dengan hasil pertanian. Ia menunjukan harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 sedangkan harga 1 kg beras hanya 7 sen (USD 0,07). Artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi membuat 1 buah pesawat dengan masa 10 ton, akan memperoleh 4,5 juta ton beras. Namun dari sekian banyak pihak yang menentang visi ini, (Alm) Presiden Soeharto menyambut baik, dan bersedia menganggarkan dana extra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi tinggi Habibie. Dan tahun 1989 (Alm) Presiden Soeharto memberikan kekuasaan lebih kepada Bapak Habibie untuk memimpin industri-industri strategis seperti PINDAD, PAL, dan PT IPTN.

Karena pola pikir dan kecemerlanganya di bidang teknologi, beliau mendapat julukan "Bapak Teknologi Indonesia". Walaupun sekarang Bapak Habibie telah berpulang, prestasi dan kisah inspiratifnya masih terkenang di hati setiap warga Indonesia. Selamat jalan Eyang Habibie, sosokmu akan terus menjadi inspirator bagi kaum muda Indonesia. Kami yang akan melanjutkan perjuanganmu sekarang.




sumber [url=https://akuraS E N S O Rnews/id-760679-read-tak-hanya-jadi-bapak-demokrasi-ini-6-prestasi-bj-habibie-semasa-hidup]disini [/url]

dan disini
Diubah oleh sinsin2806 20-09-2019 02:57
sebelahblog
zafinsyurga
infinitesoul
infinitesoul dan 8 lainnya memberi reputasi
9
458
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
putranto1718Avatar border
putranto1718
#2
Selamat jalan pak habibie
0