amdar07Avatar border
TS
amdar07 
Bikin Nostalgia, 10 Game yang Sering Dimainkan Anak-Anak 90an
#AmdarGanteng



emoticon-Gamesemoticon-Games emoticon-Games      
Halo agan dan sista,
Orang yang tumbuh di tahun 90-an dikenal sebagai anak milenial. Selama ini video game secara terus-menerus mengalami peningkatan dan gameplaynya menyenangkan melebihi harapan. Butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan game yang memiliki grafis fotorealistik. Permainan 90-an membuktikan bahwa itu tidak selalu tentang grafis dan gameplay yang menyenangkan, tetapi apa yang membuat game itu luar biasa. Salah satu pembuat game yang memiliki pengaruh signifikan selama tahun 90-an adalah Nintendo. Gagasan revolusioner mereka memengaruhi industri dengan lebih dari satu cara. Komitmen Nintendo untuk menyediakan permainan enjoy-friendly yang menyenangkan dan permainan multi-pemain telah berkontribusi pada kesuksesan mereka.

Kita tidak bisa melupakan tahun 90-an untuk lompatan dan batas selama dekade ini. Kemungkinannya adalah jika kalian tumbuh di tahun 90-an, setidaknya GanSist memainkan satu atau beberapa game ini. Berikut 10 video game yang dimainkan setiap anak 90-an.


1. Mortal Kombat 3
Quote:


2. Doom
Quote:


3. Super Mario World
Quote:


4. Goldeneye 007
Quote:


5. Mario Kart 64
Quote:


6. Sonic The Hedgehog 2
Quote:


7. Rollercoaster Tycoon
Quote:


8. Super Smash Bros
Quote:


9. Super Mario 64
Quote:


10. The Legend of Zelda: Ocarina of Time
Quote:


emoticon-Hai           
Ayo siapa yang dah berumur? emoticon-Ngakak (S)
Sebenarnya game-game diatas, ane mainin pas tahun 2000-an dan itupun yang beliin kaset game-nya bukan ane malahan orangtua sendiri loh emoticon-Hammer (S). Tapi karena itu, ane jadi tahu beberapa judul game yang keren pada jamannya. Selamat bernostalgia ria ya semua.
See you next thread GanSist.


Quote:


tighanadrummer
azid12353
swiitdebby
swiitdebby dan 14 lainnya memberi reputasi
15
12.8K
179
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
fahririzkiAvatar border
fahririzki
#65
Ane kurang paham maksud anak 90-an di sini apa sih? Apa maksudnya anak yang lahir tahun 90-an atau yang berada di usia anak2 (SD) di tahun 90-an yang mana ane salah satunya.

Video game di Indonesia jaman segitu masih didominasi sama console Nintendo, Sega Genesis, & Super Nintendo. Dengan game2 yang populer antara lain:

Nintendo: Super Mario series, Duck Hunt, Battle City, Contra series, Legenda of Zelda (biasanya game Nintendo satu kaset isi banyak game bisa lebih dari 10, tapi ada kalanya sampel ribuan tapi judulnya diulang2 aja dan ada kalanya sudah built on di consolenya secara Nintendo ini bisa dibilang banyak varian/tiruannya kayak Famicom, Vidiland, & Gamars)

Sega Genesis: Sonic series, Mortal Kombat series, Virtua Fighter, Shinobi series, Street of Rage (Bareknuckle) series

Super Nintendo: Karena pesaingnya Sega Genesis untuk consolenya 16 bit banyak game Sega Genesis juga ada di Super Nintendo kecuali tentunya game asli masing2 console kayak Sonic dan Street of Rage dari Sega Genesis dan Donkey Kong dari Super Nintendo.

Yang punya Playstation masih jarang banget apalagi rentalnya mungkin belum ada (bahkan kayaknya di SD ane belum ada meski SD ane ada di kota besar yang bertetanggaan banget dengan Jakarta Timur). Tapi ane cukup tau beberapa game populer di PlayStation ketika itu (hasil dari baca tabloid Fantasi): Tekken, Resident Evil, Parasite Eve

Srlain itu anak Indonesia di tahun 90-an menikmati video game dengan cara main Arcade (Dingdong) di game center yang murah meriah cukup modal 100 rupiah tapi bisa bertahan main sekian menit sebelum akhirnya game over atau mati listrik. Dengan game populer: Street Fighter II series, Strikers 1945, Cadillac Dinosaurus (Mustapha vs), Final Fight, dll

Ada juga persewaan Game Watch (jimbot) dengan game2 koboi, kapal, pesawat, sampai Tetris. Dan juga Game Boy (gak berwarna) dengan game populer: Mario Land dan Dragon Shinchan. Dengan uang 200 rupiah sudah bisa main Game Boy selama 10 menit bahkan sampai abangnya baru ingat kalo udah lewat 10 menit.

Termasuk game handheld yang sangat populer adalah Brick Game (Tetris) yang digemari dari anak2 hingga ibu2 apalagi kalo sampe ada komentar suara bahasa Indonesia di mesinnya kayak "Boleh juga Lo" atau "Bego Lo".

PC game masih sangat jarang banget karena komputer di Indonesia jaman segitu kebanyakannya masih DOS dan sejenisnya.

Gejolak sosial yang timbul:
-Anak yang punya console game (minimal Nintendo) biasanya akan haram dimusuhi dan jadi punya banyak teman karena berharap diajak main di rumahnya
-Dan parahnya si anak yang punya console bisa milih2 teman yang mana yang patut diajak dan yang tidak bahkan bisa dengan sewenang2nya nyuruh ini itu ke anak yang mau diajak main game
-Ibu yang punya console biasa akan pasang tampang cemberut ketika melihat anaknya ngajak teman2nya main di rumahnya (karena khawatir rumah jadi berantakan dan kotor). Kalo anaknya yang disamper, mungkin anaknya bisa dilarang atau kalo si Ibu lagi pas di depan rumah, si ibu mungkin akan bilang Si A (anaknya) lagi tidur atau lagi pergi
-TV rawan rusak, tapi kalo rusak pun bisa main di TV teman yang lain kan, asal consolenya boleh dibawa dan ortu teman yang punya TV ngijinin, tapi belum tentu juga kan TVnya bisa
-Pertemanan bisa bubar kalo consolenya rusak atau si ortu yang punya console nerapin peraturan lebih ketat ke anaknya dalam bermain game misal karena nilai rapor jadi turun, ditambah ada anak lain yang lebih royal dalam ngajakin main game di rumahnya
-Antar anak yang punya console game sejenis biasanya akan tukar2an kaset dan yang namanya tukar2an ini berisiko kalo kaset jadi rusak pas dimainin di console teman yang ngajak tukaran bahkan kalo gak salah ada semacam isu kalo garis2 di cartridge udah putih semua maka kaset udah gak bisa dipake lagi
-Tabloid Fantasi jadi sahabat pilihan gamer dalam memandu bermain game kesayangan bahkan bisa sampe nanya di kayak semacam rubrik surat pembaca gitu
-Yang gw tau: harga Nintendo sekitar Rp 100.000 harga kasetnya sekitar Rp 27.000, harga Sega Genesis sekitar Rp 250.000 harga kasetnya sekitar Rp 55.000, harga Super Nintendo sekitar Rp 400.000 harga kasetnya nggak tau. Waktu itu (jelang krismon) gaji bokap per bulan (kelas menengah agak ke bawah, makan cukup) sekitar Rp 200.000. SPP bulanan SD Negeri masih sekitar Rp 5.000. Silahkan perkirakan bagaimana hebatnya pengorbanan orang tua & anak2nya menyisihkan uang bulanan dan uang jajan demi bisa menghadirkan console dan game yang silih berganti. Alhamdulillah kalo bisa terbantu dengan uang lebaran atau uang sunatan (modal bayar tukang sunat dan beli kue seadanya dan aqua untuk hidangan tamu)
-Tempat main dingdong jadi tempat bolos favorit anak2 STM/SMA, dan nggak perlu khawatir nggak ada duit buat main/beli rokok karena ada stok anak2 SD/SMP yang bisa dipalak (kasih aja cepek), di tempat ini pula sepeda yang diparkir rawan hilang
-Main jimbot atau Game Boy di abang2 rental depan sekolah rawan penipuan, penipuan bisa berasal dari anak yang main yang nipu abangnya ngaku baru main sebentar atau ngaku bayar Rp 400 padahal aslinya cuma Rp 200 atau justru dari abangnya yang nipu anak yang belum ngerti duit atau waktu
amdar07
SuperABLU
SuperABLU dan amdar07 memberi reputasi
2
Tutup