Merdeka.com - Veronica Koman, aktivis perempuan asal Medan, kini tengah menjadi sorotan. Veronica terseret dalam kasus kerusuhan Papua hingga ditetapkan menjadi tersangka oleh Polri.

Polri menyatakan dia menyebarkan berita bohong atau hoaks serta melakukan provokasi terkait Papua. Di kalangan aktivis, nama Veronica sesungguhnya tidaklah asing. Berikut ulasan aksi Veronica sebagai aktivis hukum:

Saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersandung kasus penistaan agama, Veronica Koman salah satu aktivis yang gencar membela Ahok. Bersama pendukung lainnya menuntut pembebasan Ahok. Veronica menolak Ahok dipidana.

Dia menyebut pemerintahan Jokowi lebih parah dari Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Atas aksinya itu, pada Mei 2017 Veronica dilaporkan ke polisi. Sebenarnya pernyataan Veronica lebih kepada mengkritisi pasal yang dikenakan kepada Ahok sehingga divonis dua tahun penjara. Menurutnya pasal yang digunakan ialah pasal karet.

Veronica Koman aktivis yang sudah lama membela Papua. Dia kerap menjadi advokat mendampingi aktivis Papua ketika berurusan dengan penegak hukum.

Selain aktivis, Veronica tercatat sebagai pengacara publik di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Dia bekerja sebagai pengacara yang mengadvokasi isu minoritas dan kelompok rentan, pencari suaka hingga aktivis Papua.

Pada akhir 2015 lalu, Veronica sempat mendampingi dua mahasiswa Papua. Dua mahasiswa itu menjadi tersangka lantaran terlibat kericuhan dengan polisi saat demonstrasi menuntut kebebasan berekspresi di Jakarta.

Veronica terus konsisten membela rakyat Papua yang membutuhkan bantuan hukum.

Aksi Veronica Koman lainnya yaitu memberi bantuan hukum kepada pencari suaka. Banyak klien Veronica yang berasal dari Afghanistan dan Iran yang terdampar di Indonesia. Perempuan asal Medan ini membantu mereka untuk mendapatkan status pengungsi sesuai dengan hukum pengungsi internasional di UNHCR.

Tak hanya itu, dia juga sering memberikan bantuan hukum kepada kaum miskin yang buta hukum dengan cuma-cuma.

https://m.merdeka.com/peristiwa/aksi...gga-papua.html

Demikianlah aksinya