Setelah informasi penerbangan ke gorontalo, dimakan waktu kurang lebih satu jam, dipenerbangan tiada yang special, mostly gue tertidur di cabin pesawat, karena badan dan jiwa ini sudah mulai letih, dan ada baiknya gue mengistirahatkan badan gue untuk hari yang panjang dikapal kelak, dan gue sudah mendengar cerita sebelumnya, kalau yang nama nya jabatan seorang cadet, tiada hari tanpa bakerja dan belajar, itu sudah tertanam didiri setiap taruna sejak pertama kali menginjakan kaki di campus tersebut, yang namanya cadet akan menerima banyak sekali order, mau itu dari captain, officer dan crew itu sendiri, jadi gue menikmati setiap perjalanan dengan tidur hahahahahahahahaha, singkat cerita kita tiba di gorontalo itu sudah sore hari, senja mulai menampakan sinar indahnya, dan rembulan seakan enggan menutupi cahayanya, dari bandara, ternyata sudah ada sopir yang dikirim oleh kantor untuk menjemput kami.
Dengan setelan kemeja safari, dia menuggu di Arrival Gate aka Pintu Kedatangan dengan mengangkat kertas yang bertuliskan

Crew Kapal XXX

"Izin second, itu ada nama kapal kita di bapak di bapak itu"

".... Mana det"

"Itu second, sebelah kanan kemeja hitam" tunjuk gue ke arah bapak tersebut "

Second officer gue pun menghampiri bapak tersebut dan berbicara dengannya, bapak tersebut langsung mengarahkan kami ke mobil hitam yang sudah di standby kan nya. Akhirnya rombongan kamipun menaiki mobil tersebut menuju pelabuhan tempat kapal kami berlabuh jangkar.

"Pak.. Perjalanan ke pelabuhan anggrek berapa lama ya?"

"eehh.. Kurang lebih 3jam an mas.. Lumayan jauh, tapi jalan aksesnya bagus dan lumayan sepi"

Berdasarkan informasi dari bapak tersebut, pelabuhan anggrek lumayan jauh dari bandara, sehingga perjalanan kita menempuh dibawah sinar rembulan yang berbintang terang, seolah menyambut kedatangan kita, gue tidak bisa tidur disini, gue akan bertemu istri pertama gue, kapal yang gue idam idamkan semenjak taruna yang akan gue jamahi, gue pelajari setiap sisi tubuhnya, sehingga kelak gue akan memahami karakternya, dan keluar dengan isi yang penuh akan kepuasan ilmu yang gue dapet dari sana. Fyi, gue disana belum pernah kepikiran mencari uang, ya walaupun dapat uang saku dari kantor, tapi waktu itu, gue pure ingin mencari ilmu, ilmu dan ilmu, diperjalanan mendaki dan menurun gue memandangi jendela kaca mobil dan menikmati hutan yang kita lalui...

*nada dering hp berbunyi*

Gue pandangi tertulis nama Ibuk gue tersayang

"Hallo assalamualaikum buk"

"Ya waalaikumusalam nak, sudah sampai dimana?"

"Sudah digorontalo buk, maaf enggak langsung telfon tadi, soalnya langsung naik mobil, kurang lebih 1jam lagi sampai dipelabuhannya buk"

"Ohiya gpp nak, seperti pesan yang ibu sampaikan tadi, jaga diri nak, ibu ama ayah selalu mendoakan disini, nanti kalau udah sampai, miscall ibuk ya"

"oke siap buk..."

*ibu mematikan telefon*

"nah mas.. Itu pelabuhannya"

Dari ketinggian mobil dan malamnya hari, sopir menunjukan kapal kita, kurang lebih 30 menit lagi tiba dipelabuhan, tapi dari ketinggian ini gue bisa melihat ke kapal gue yang berlabuh, masih belum jelas, yang gue lihat hanya sebuah lampu yang lumayan besar terapung, hati gue dag dig dug, karena ini kali pertama nya buat gue, dan akan sangat lama disana.

Singkat cerita kita tiba dipelabuhan dan berdasarkan informasi kita akan kekapal mengunakan service boat atau perahu rakyat sekitar, karena kapal sedang berlabuh jangkar, kita pun di haruskan menggunakan services boat kesana, koper demi koper telah kita pindahkan ke boat, boat pun akhirnya berangkat ke kapal, dengan koper para crew, semakin jelas gue amati kapal gue, gue sangat senang dan campur grogi, disisi lain gue sangat kangen ibuk ayah, baru aja berapa hari udah kangen hahaha.

"Perjuanganmu dimulai darisini det.."

Ucap second officer gue yang diikuti dengan kencangnya angin lautan dan diikuti suara berisik mesin boat itu, gue ingin bertanya, emangnya akan ada apa second? Tapi gue gak bisa karena second sendiri pun langsung memalingkan wajah dan bersiap untuk berdiri karena perahu sudah hampir menempel di lambung kapal, samar samar dari lampu main deck kapal ada 2 orang crew mengenakan PPE (Personal protectiv equipment) atau bahasa awamnya baju kerja lengkap, dengan menarea atau menjulurkan tali yang ujungnya hook atau semacam kait yang akan mengangat koper kami dari perahu ke kapal. Satu persatu koper diangkat kekapal, dan ada tangga atau dikapal disebut ya pilot ladder, untuk akses crew naik ke kapal, setiap kaki gue lalui dengan nafas dan ucap bismillahirahmanirohim, akhirnya gue menaiki tangga tersebut, setiap tangga gue berdoa yang terbaik, untuk langkah awal masa depan gue, sampai di main deck, ada seorang crew yang menyalami gue langsung, wajahnya seumuran gue

"Welcome on board mas"