- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
MAMA, maafkan anak mu yang seorang NEET (Kisah Seorang NEET)
TS
anthony7online
MAMA, maafkan anak mu yang seorang NEET (Kisah Seorang NEET)
PROLOG
Perkenalkan, nama ku adalah Putra. Umur ku 23 tahun. Aku adalah seorang Sarjana dari salah satu Universitas terkenal di Jakarta. Tinggi badan ku 183 dan berat badan ku 109 kg.
Aku lulus di kampus ku dengan nilai terbaik ke 2.
Ya itu adalah perkenalan singkatku, namun yang paling terpenting adalah sekarang ini aku seorang NEET*
____________________
NEET atau neet adalah orang yang "Tidak dalam Pendidikan , Pekerjaan , atau Pelatihan ". (wikipedia)
Part 1 - 21 Tahun
Tak ada seorang pun yang akan menyangka kalau aku akan berakhir dengan cara seperti ini, yakni menjadi seorang NEET. Termasuk seluruh keluarga ku, teman teman ku, dan seluruh kenalan ku.
Karna di saat aku berumur 21 tahun, aku sudah mencapai kondisi keuangan agak mapan dengan kinerja ku sendiri. Aku sudah berhasil membeli sebuah rumah yang besar, mobil yang agak mahal, dan berbagai investasi lainnya.
Meskipun saat itu upah minimum regional bagi seorang pekerja sekitar 3 juta rupiah, namun pendapatan pribadi ku sekitar 25 juta rupiah karna aku bekerja di “lahan basah”. Belum lagi di tambah aku juga melakukan bisnis pribadi ku yang mempunyai karyawan berjumlah 8 orang dan bisa menghasilkan keuntungan bagi aku pribadi sekitar 50 jutaan perbulannya.
Walaupun usia ku saat itu baru 21 tahun, namun aku sudah menjadi kebanggan keluarga ku. Tidak heran juga, mengapa begitu banyak wanita yang berusaha menjadi kekasih ku.
Tiap pagi hari saat aku baru bangun tidur dan mengecek handphone ku, puluhan notifikasi ada di layar handphone ku entah itu berupa SMS, chat, dll. Isi dari kebanyakan notifikasi itu berasal dari para wanita yang berusaha mendekati ku.
Karna di saat aku berumur 21 tahun, aku sudah mencapai kondisi keuangan agak mapan dengan kinerja ku sendiri. Aku sudah berhasil membeli sebuah rumah yang besar, mobil yang agak mahal, dan berbagai investasi lainnya.
Meskipun saat itu upah minimum regional bagi seorang pekerja sekitar 3 juta rupiah, namun pendapatan pribadi ku sekitar 25 juta rupiah karna aku bekerja di “lahan basah”. Belum lagi di tambah aku juga melakukan bisnis pribadi ku yang mempunyai karyawan berjumlah 8 orang dan bisa menghasilkan keuntungan bagi aku pribadi sekitar 50 jutaan perbulannya.
Walaupun usia ku saat itu baru 21 tahun, namun aku sudah menjadi kebanggan keluarga ku. Tidak heran juga, mengapa begitu banyak wanita yang berusaha menjadi kekasih ku.
Tiap pagi hari saat aku baru bangun tidur dan mengecek handphone ku, puluhan notifikasi ada di layar handphone ku entah itu berupa SMS, chat, dll. Isi dari kebanyakan notifikasi itu berasal dari para wanita yang berusaha mendekati ku.
catatan penulis :
Buat agan/aganwati yang merasa punya nasib sama dengan thread ini, bisa curhat di mari.
Nanti ane taro comment nya di thread atas, biar saling sharing aja.
Quote:
Original Posted By freakonme99►dunia selebar daun kelor....mirip 99% Ama cerita hidup ane.
knapa ya ada orang seperti kita? kehilangan ibu seperti kehilangan jiwa...apa kita tidak dewasa? setelah kehilangan ibu ane mulai bangkit ketika mengenal seorang wanita, ujung2nya waktu terbuang sia2 lg alias gagal nikah...pait bgt
gw 3 tahun bertapa sendiri di rumah, ditemani internet.
singkat cerita gw mendapat Ilham/keyakinan klo ibu saya pasti kecewa di alam sana melihat si bungsu kehilangan arah.....
Ane merantau sekarang di Jakarta
(walaupun kadang gw mikir ngapain gw di sini).
knapa ya ada orang seperti kita? kehilangan ibu seperti kehilangan jiwa...apa kita tidak dewasa? setelah kehilangan ibu ane mulai bangkit ketika mengenal seorang wanita, ujung2nya waktu terbuang sia2 lg alias gagal nikah...pait bgt
gw 3 tahun bertapa sendiri di rumah, ditemani internet.
singkat cerita gw mendapat Ilham/keyakinan klo ibu saya pasti kecewa di alam sana melihat si bungsu kehilangan arah.....
Ane merantau sekarang di Jakarta
(walaupun kadang gw mikir ngapain gw di sini).Quote:
Quote:
Original Posted By yudiono►Kalau ane seh sempat kerja di beberapa perusahaan di jogja sebagai graphic designer, tapi tau sendirilah gaji di jogja tuh mengharukan 
Ane sempat putus asa gan sama keadaan, dimana temen temen sepantaran sudah pada melesat kariernya karena mereka memilih untuk kerja di luar kota.
Mungkin memang kurang tepat membandingkan keadaan kita dengan orang lain
Jadi ane putuskan resign dan luntang lantung sekitar 2 tahunan buat cari wangsit & Akhirnya nemu forum yang bahas kerja freelance secara online, sebenernya seh sudah tau lama cuman kurang serius aja.
Sempet kenal beberapa cewek juga kandas karena pekerjaan ini sangat menyita waktu sehingga ane kesulitan bagi waktu buat jalan bareng doi
Gag tau lagi deh, sekarang ane fokus kerja aja, secara di sekeliling ane banyak juga orang yang kesulitan ekonomi. Ane bersyukur aja hidup begini namun hidup cukup walaupun tidak berlebih.
Cuman yang jadi kekhawatiran tuh umur gan, dan secara orang tua ane juga semakin menua.
Ane cuman ingin mereka bahagia dan bangga punya anak seperti ane
Ane sempat putus asa gan sama keadaan, dimana temen temen sepantaran sudah pada melesat kariernya karena mereka memilih untuk kerja di luar kota.
Mungkin memang kurang tepat membandingkan keadaan kita dengan orang lain
Jadi ane putuskan resign dan luntang lantung sekitar 2 tahunan buat cari wangsit & Akhirnya nemu forum yang bahas kerja freelance secara online, sebenernya seh sudah tau lama cuman kurang serius aja.
Sempet kenal beberapa cewek juga kandas karena pekerjaan ini sangat menyita waktu sehingga ane kesulitan bagi waktu buat jalan bareng doi
Gag tau lagi deh, sekarang ane fokus kerja aja, secara di sekeliling ane banyak juga orang yang kesulitan ekonomi. Ane bersyukur aja hidup begini namun hidup cukup walaupun tidak berlebih.
Cuman yang jadi kekhawatiran tuh umur gan, dan secara orang tua ane juga semakin menua.
Ane cuman ingin mereka bahagia dan bangga punya anak seperti ane
Quote:
Quote:
Original Posted By rahmat.hrf►Kehilangan sosok yg pnting bagi diri kita emang sakit yak.
Ane jdi pngen curhat.
9 tahun lalu diumur 13 thn, ane kehilangan sosok ayah yg mana ia lah yg selalu mnjadi sosok yg memotivasi dan mnginspirasi ane (di samping ibu ane yg juga sama pentingnya).
Sejak saat itu ane seperti kehilangan sesuatu yg ane ga tau apa itu, ibu ane pun menyadari itu. Dimana sebelumnya ane adalah anak yg aktif sprti anak lainnya perlahan berubah mnjadi pribadi yg lebih pasif.
Smp, sma, dan kuliah selalu berakhir dg buruk. Brbagai cara untuk memotivasi diri ane untuk mrlangkah maju, juga berakhir dg kegagalan.
Sekarang ane berusaha untuk bangkit, ane berencana merantau ke luar kota yg mana kota itu dan kmpung ane di dipisahkan oleh lautan.
Dan lagi" rasa takut akan kehilangan itu muncul lagi. Karna ane anak tunggal jadi kalau ane merantau sudah pasti ibu ane seorang diri tinggal d kampung.
Agan/aganwati, ada nggak yg tau solusi prmasalahn ane ini.
Ane jdi pngen curhat.
9 tahun lalu diumur 13 thn, ane kehilangan sosok ayah yg mana ia lah yg selalu mnjadi sosok yg memotivasi dan mnginspirasi ane (di samping ibu ane yg juga sama pentingnya).
Sejak saat itu ane seperti kehilangan sesuatu yg ane ga tau apa itu, ibu ane pun menyadari itu. Dimana sebelumnya ane adalah anak yg aktif sprti anak lainnya perlahan berubah mnjadi pribadi yg lebih pasif.
Smp, sma, dan kuliah selalu berakhir dg buruk. Brbagai cara untuk memotivasi diri ane untuk mrlangkah maju, juga berakhir dg kegagalan.
Sekarang ane berusaha untuk bangkit, ane berencana merantau ke luar kota yg mana kota itu dan kmpung ane di dipisahkan oleh lautan.
Dan lagi" rasa takut akan kehilangan itu muncul lagi. Karna ane anak tunggal jadi kalau ane merantau sudah pasti ibu ane seorang diri tinggal d kampung.
Agan/aganwati, ada nggak yg tau solusi prmasalahn ane ini.
Diubah oleh anthony7online 07-07-2019 14:20
arieaduh dan 28 lainnya memberi reputasi
27
43.9K
299
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
anthony7online
#152
Part 22
Aku sudah mulai merasa putus asa untuk bisa menghasilkan uang.
Menurut nasehat dari beberapa "teman online" ku, dari internet kita bisa menghasilkan uang yang jumlah nya cukup banyak. Aku telah mencoba nya selama kurang lebih dua bulan namun tidak ada hasil yang ku dapatkan.
Walaupun sudah banyak waktu yang aku habiskan untuk membaca berbagai artikel mengenai "tips dan trik mencari uang dari internet", namun hasil nya tetap lah nihil dan yang ada hanya membuat otak ku menjadi semakin "semrawut".
"Dor ... Bengong aja sih dari tadi." Kaget Utami kepada ku
Rupanya Utami sudah cukup lama memperhatikan ku yang sedari tadi sudah lebih dari dua jam hanya terdiam di teras kontrakan ku tanpa melakukan suatu aktifitas dan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Ngapain sih bang bengong aja ?" Tanya Utami
"Ga ngapa ngapain kok Mi, cuma aku lagi agak kebingungan aja." Jawab ku kepada Utami
Akhir nya kuceritakan lah semua keresehan dan gundah gulana yang ada di hati ku mengenai kondisi keuangan ku saat ini dan mengenai berbagai macam "ide usaha" yang selama ini ada di kepalaku namun tidak bisa aku jalani di kehidupan nyata.
"Aku bantuin mau ga bang ?" Tanya Utami kepadaku
"Cara bantuin nya gimana mi ?" Tanya ku kembali pada Utami
"Tenang aja bang. Nanti step by step nya aku kasih tau, yang penting abang mau ikutin semua langkah langkah aku." Terang Utami
"Oke Mi." Jawabku
"Yang paling penting, abang harus siap siap kerja keras super ekstra ya... he he he." Jelas Utami
"Oke siap bos." Jawabku
Kami pun memulai percakapan mengenai berbagai macam ide usaha dan langkah langkah untuk bisa menghasilkan uang. Hingga tak terasa jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 23.34 WIB.
"Buset ... udah tengah malem gini Mi. Udahan dulu ya, kita lanjut lagi besok. Ucap ku pada Utami
"Oke siap bang" jawab Utami
Menurut nasehat dari beberapa "teman online" ku, dari internet kita bisa menghasilkan uang yang jumlah nya cukup banyak. Aku telah mencoba nya selama kurang lebih dua bulan namun tidak ada hasil yang ku dapatkan.
Walaupun sudah banyak waktu yang aku habiskan untuk membaca berbagai artikel mengenai "tips dan trik mencari uang dari internet", namun hasil nya tetap lah nihil dan yang ada hanya membuat otak ku menjadi semakin "semrawut".
"Dor ... Bengong aja sih dari tadi." Kaget Utami kepada ku
Rupanya Utami sudah cukup lama memperhatikan ku yang sedari tadi sudah lebih dari dua jam hanya terdiam di teras kontrakan ku tanpa melakukan suatu aktifitas dan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Ngapain sih bang bengong aja ?" Tanya Utami
"Ga ngapa ngapain kok Mi, cuma aku lagi agak kebingungan aja." Jawab ku kepada Utami
Akhir nya kuceritakan lah semua keresehan dan gundah gulana yang ada di hati ku mengenai kondisi keuangan ku saat ini dan mengenai berbagai macam "ide usaha" yang selama ini ada di kepalaku namun tidak bisa aku jalani di kehidupan nyata.
"Aku bantuin mau ga bang ?" Tanya Utami kepadaku
"Cara bantuin nya gimana mi ?" Tanya ku kembali pada Utami
"Tenang aja bang. Nanti step by step nya aku kasih tau, yang penting abang mau ikutin semua langkah langkah aku." Terang Utami
"Oke Mi." Jawabku
"Yang paling penting, abang harus siap siap kerja keras super ekstra ya... he he he." Jelas Utami
"Oke siap bos." Jawabku
Kami pun memulai percakapan mengenai berbagai macam ide usaha dan langkah langkah untuk bisa menghasilkan uang. Hingga tak terasa jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 23.34 WIB.
"Buset ... udah tengah malem gini Mi. Udahan dulu ya, kita lanjut lagi besok. Ucap ku pada Utami
"Oke siap bang" jawab Utami
pulaukapok dan 4 lainnya memberi reputasi
5