YenieSue0101Avatar border
TS
YenieSue0101
Ibukota Pindah? Antara Miris dan Bodo Amat, Ini Pendapat Ane




Halo GanSis, apa kabar hari ini? Semoga selalu bahagia di manapun berada

Wacana pemindahan ibukota telah menyebar ke seluruh penjuru negeri. Terpilihnya Penajam Paser Utara menjadi calon ibukota yang baru sebagai pengganti Jakarta yang kian terpuruk sudah tentu menimbulkan pro dan kontra di sana sini. Jika kau tanya seperti apa tanggapan ane mengenai ini, jujur saja ane merasa miris, tapi akhirnya memilih untuk tak peduli.

Namun sebelum menjelaskan ketidakpedulian ane, ijinkan ane mengajukan beberapa unek-unek yang memang sudah bersemayam di benak, menunggu dikeluarkan meskipun sudah pasti tak akan ada jawaban maupun solusi. Daripada nggerundel,bukankah lebih baik diungkapkan? Oke, langsung saja dimulai dengan pertanyaan sederhana ini :

1. Duit dari mana?



Yang namanya pemindahan ibukota, sudah pasti memakan duit tak sedikit untuk biaya pembangunan. Nah, pertanyaannya, duit dari mana lagi? Duit rakyat? Hutang? Apa kabar hutang negara yang menumpuk itu?
Jika memang duit itu ada, bukankah lebih baik digunakan untuk hal yang lebih penting lainnya. Ingat, Indonesia kaya tapi rakyatnya banyak yang berkekurangan. Mereka lah yang semestinya mendapatkan uluran tangan.

2. Bagaimana nasib Kalimantan?



Bukannya apa-apa, jika pembangunan besar-besaran dilakukan, mau tidak mau pasti mengikis sebagian populasi hutan di sana. Semakin berkurangnya pepohonan bukankah semakin memperbesar peluang terjadinya bencana?

Oke, tujuannya mungkin untuk pemerataan pembangunan, tapi sekali lagi ane mau bilang, boleh jadi pembangunan merata tapi kalau lapangan kerja sempit, banyak pengangguran dan sebagian besar masyarakatnya berekonomi rendah, ya sama aja. Jangan-jangan saat ibukota pindah, harga bahan pokok di sana malah tambah melambung. Kasian dong mereka rakyat kecil makin tercekik.

3. Bagaimana nasib istana negara?

Entahlah. Yang jelas bangunan itu pasti akan dibiarkan ngangkrak, kehilangan fungsinya, ujung-ujungnya dimuseumkan. Menuh-menuhin tempat.

4. Bagaimana nasib Jakarta?



Jika alasan pemindahan ibukota adalah untuk menghindari bencana, lalu bagaimana nasib Jakarta selanjutnya? Apakah akan dibiarkan tenggelam (seperti perkiraan yang muncul di berita-berita), mentang-mentang ibukota sudah tak ada di sana?
Lagipula, dengan pindahnya ibukota, belum tentu bencana di Jakarta bisa diatasi. Kota tersebut sudah telanjur menjadi pusat bisnis, sudah telanjur sesak dan semua orang tetap akan berbondong ke sana. Alih-alih melarikan diri ke Kalimantan, bukankah lebih baik fokus pada perbaikan demi mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Dan siapalah ane? Kenapa ane harus mengeluarkan unek-unek panjang lebar, yang mana ane sudah tau tidak akan menemukan solusi atau tanggapan. Pada akhirnya ane memilih bersikap bodo amat. Alasannya dua hal :

Pertama, hal tersebut tidak membawa pengaruh dalam kehidupan pribadi ane.Ane bukan penghuni Jakarta, maupun Kalimantan, jadi mau pindah atau tidak, tak ada dampak atau efeknya bagi ane.
Bagi yang peduli, ayolah jangan munafik, bukankah yang paling penting bagimu adalah kehidupanmu sendiri, usaha lancar, dekat keluarga, aman dan damai. Urusan lain belakangan. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi nyaris mustahil dilakukan oleh orang-orang di zaman sekarang. Miris memang, tapi itulah kenyataan.

Jadi, kembali ke awal, selama kepindahan tersebut tidak menyentuh atau mengusik hidup ane, bodo amat. Ini keputusan pemerintah, biarkan mereka yang mengurusnya, ane cukup menjadi penyimak saja.

Kedua, ane bukan siapa-siapa. Ane hanya rakyat jelata, tak punya koneksi. Jadi percuma, meskipun bersuara, berpendapat, terlebih lagi protes, tidak akan didengar. Kenapa harus capek-capek mengeluarkan suara jika tidak didengar? Sia sia adanya.

Toh mau protes seperti apapun, tak akan ada yang berubah. Ibukota tetap pindah kan? Lalu buat apa protes? Ingat, menolak sesuatu yang tak bisa ditolak itu rasanya sakit!

Okelah, sekian pembahasan ane. Maaf kalau ada yang tidak berkenan. Ane hanya berbicara sesuai hati nurani saja, selebihnya silakan menilai dengan persepsi masing-masing.

Terima 2C (Cendol dan Cinta)emoticon-Wowcantik

Penulis : Tikus Kecil, Member of BBB

Referensi : disini, sini, dan sini

Ilustrasi : Pixabay


Quote : buku Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan
Diubah oleh YenieSue0101 01-09-2019 10:37
brina313
janc*k.
IztaLorie
IztaLorie dan 30 lainnya memberi reputasi
27
4.3K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
rausanvikriAvatar border
rausanvikri
#19
Quote:


Yang ini penasaran dari dulu, kalau hutan-hutan gitu (kalimantan contohnya) itu punya siapa? pribadi atau negara, kok bisa di beli/di jadiin kebun kelapa sawit pribadi?

Penasaran aja.
YenieSue0101
anita.sutanty
anita.sutanty dan YenieSue0101 memberi reputasi
2
Tutup