valkyr7Avatar border
TS
valkyr7
Pro Kontra Warga soal Instalasi Gabion di Bundaran HI yang Telan Rp 150 Juta


Pemasangan instalasi gabion sebagai pengganti instalasi bambu getih getah di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat. Apalagi pembuatan gabion juga menelan anggaran sebesar Rp 150 juta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Salma Dewi (27) mengatakan jika dilihat, Ia instalasi tersebut kurang menarik. Menurut dia, justru lebih baik kalau hanya dijadikan taman biasa yang dipenuhi bunga. "Kurang enak dipandang ya kalau menurut aku. Karena kayak susunan batu tinggi saja. Ya mungkin aku kurang ngerti seni, cuma buat orang awam kurang menarik," kata Salma kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Ketika mengetahui anggaran pembuatan tersebut, Salma menilai bahwa pemprov justru menghamburkan anggaran. "Mending buat kepentingan yang lain enggak sih? Biaya Rp 150 juta kan banyak banget itu. Mending dibikin taman atau apa," ucap dia.

Warga lainnya Nirwansyah (32) memandang pembangunan instalasi ini sebagai hal yang positif. Menurut dia, instalasi seni tidak hanya dilihat dari kacamata awam. "Mungkin saja ada filosofinya kan. Kadang orang awam lihat seni kan anggapnya jelek, tapi justru itu seninya," ujarnya. Ia pun mengapresiasi jika pemprov DKI bisa lebih sering menghadirkan instalasi seni di tengah masyarakat. "Enggak apa-apa kalau sering, apalagi hanya di tengah kota gini kan," tutur karyawan swasta ini.

Berbeda dengan Nirwan, Zahri Adrian (28) justru menilai anggaran yang digunakan untuk instalasi batu terlalu besar. Padahal anggaran itu bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. "Saya pikir apa pemerintah kebanyakkan duit ya? Sampai bentukan batu begini saja Rp 150 juta. Mungkin bisa difokusin buat pengendalian polusi yang lain aja sih," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, susunan bebatuan itu disebut instalasi gabion ( bronjong). Ia menjelaskan, ada tiga pilar dalam instalasi gabion itu yang menggambarkan tanah, air, dan udara. "Sehingga makna instalasi ini adalah penyelarasan lingkungan di mana di bawahnya kami tanam juga yang contoh-contoh tanaman enyah polusi," kata Suzi, Rabu.

Suzi mengatakan, instalasi Gabion itu dibuat khusus untuk menyerap polusi udara. Ia menambahkan, instalasi gabion itu dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait jenis tanaman anti-polutan. Anggaran untuk instalasi gabion itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta. "Anggaran Rp 150 juta. Ini didesain dan dirancang sendiri oleh Dinas Kehutanan," ujar Suzi saat dihubungi, Rabu (21/8/2019).

https://nasional.kompas.com/read/201...-juta?page=all.

Kesimpulannya.. bagi kampret :

1. Jelek itu sebuah seni.. jadi kalo muka elo jelek ya d situ seninya.. emoticon-Malu (S)
2. Batu bisa menyerap polusi udara dan bisa memberikan informasi.. emoticon-Malu (S)

Wan abud dan kampret emang tolol.. tapi justru d situ seninya.. emoticon-Malu (S)


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr7 22-08-2019 07:34
galuhsuda
ekaputra19
bikerok
bikerok dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
venom123Avatar border
venom123
#25
nies nies...

pindah planet namec aja dah gw
emoticon-Traveller
0
Tutup