Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

codot.1Avatar border
TS
codot.1
Buntut Kematian Aurel, KPAI Temukan Unsur Kekerasan Pola Latihan Paskibra Tangsel
Merdeka.com Upload Date & Time
Diterbitkan 22.14, 06/08/2019


Buntut Kematian Aurel, KPAI Temukan Unsur Kekerasan Pola Latihan Paskibra Tangsel
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, indikasi kekerasan fisik dan psikis terhadap korban terjadi selama pelatihan Capaska sempat diceritakan ayah Aurellia, Faried Abdurrahman. Menurut Retno, orang tua korban menemukan kejanggalan selama masa pelatihan tersebut.


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menemukan sejumlah fakta terkait kematian Aurellia Qurratuaini (16), Calon Pasukan pengibar bendera pusaka (Capaska), tingkat Kota Tangerang Selatan. Pelajar SMA Al Azhar BSD Tangerang Selatan, itu meninggal dunia saat dalam masa pendidikan dan pelatihan (Diklat) Capaska.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, indikasi kekerasan fisik dan psikis terhadap korban terjadi selama pelatihan Capaska sempat diceritakan ayah Aurellia, Faried Abdurrahman. Menurut Retno, orang tua korban menemukan kejanggalan selama masa pelatihan tersebut.

Kejanggalan itu seperti kegiatan ketahanan fisik macam lari setiap hari dengan membawa beban di punggung berupa ransel berisi 3 kilogram pasir, 3 liter air mineral dan 600 liter air teh manis. Orang tua korban menilai latihan seperti itu janggal lantaran merupakan mantan Paskibraka semasa sekolah.

"Hal ini tak lazim, karena dalam proses penyiapan fisik olahraga lari keliling lapangan adalah hal biasa, tetapi jika berlari dengan membawa beban di punggung seberat itu tidak lazim dalam suatu pelatihan bagi paskibra. Kebetulan, kedua orangtua AQA juga mantan pasukan paskibra saat masih SMA,: kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/8).

Menurut Retno, keterangan orang tua, Aurellia, menjalani latihan selama 10 jam per hari, sejak tanggal 9 hingga 31 Juli. Dengan periode latihan dari setiap hari kecuali hari Jumat.

"Menurut sang Ayah, jadwal pelatihan setiap hari termasuk hari Sabtu dan Minggu, kecuali hari Jumat. Dengan durasi selama 10 jam dari pukul 06.00-17.00 WIB," ujar Retno.

KPAI pun mendorong pemerintah kota Tangerang Selatan mengevaluasi kegiatan Paskibraka menyusul dugaan kekerasan fisik dan psikis selama masa pelatihan. "Kekerasan tidak dibenarkan dalam peraturan perundangan mana pun di Indonesia, siapa pun pelaku kekerasan wajib ditindak tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, agar ada efek jera dan agar tidak ada korban lagi," tandas Retno.

Sebelumnya, Aurellia Qurratuaini, calon Pasukan Pengibar Bendera Kota Tangerang Selatan meninggal dunia. Keluarga menemukan sejumlah bekas luka di tubuh almarhumah. Faried Abdurrahman, ayah dari Aurellia menegaskan belum berniat membawa persoalan kematian anaknya ke ranah hukum.

"Statemen yang saya sampaikan bahwa saya dan keluarga sampai saat ini tidak berencana untuk melakukan langkah hukum terhadap yang berwenang, baik Pemkot Tangsel dalam hal ini Dispora maupun pelatih dan para senior purna paskibraka untuk melanjutkan mereka ke proses hukum," kata Faried di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (3/8).

Meski diakuinya, ada sejumlah luka lebam pada anggota tubuh putri pertamanya itu, yang disebabkan dari pelatihan Capaska yang diikuti selama 22 hari, sejak tanggal 9 sampai 31 Juli.

Hal tersebut, lanjut Faried dengan mempertimbangkan kecintaan keluarga dan orang tua terhadap putrinya itu. "Dengan pertimbangan bahwa kami sangat cinta dengan anak kami," ucap dia.

Namun begitu, Faried berharap adanya evaluasi menyeluruh dalam proses latihan Capaska tingkat Kota Tangsel, yang saat ini tengah berlangsung hingga (17/8) mendatang.

"Kami hanya ingin adanya perubahan pola yang diterapkan, yang menurut kami harusnya itu tidak sewajarnya untuk dilakukan kepada seorang Paskibraka pengibar bendera Indonesia tingkat Pelajar," ucapnya.

sumbre

-----------------

Spoiler for mulustrasi kekerasan 1:


Spoiler for kekerasan 2:

hawk
tien212700
tien212700 dan hawk memberi reputasi
2
2.3K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#2
Latihannya aja seperti itu ternyata. Ya turut berduka cita
codot.1
codot.1 memberi reputasi
1
Tutup