- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemerintah Tak Anggap Ijtimak Ulama IV
![valkyr1](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/04/03/avatar6633280_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
valkyr1
Pemerintah Tak Anggap Ijtimak Ulama IV
![Pemerintah Tak Anggap Ijtimak Ulama IV](https://dl.kaskus.id/akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/06/12/5d60dd7a-920f-49c9-9e9c-f007107877d5_43.jpeg?w=780&q=90)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan Indonesia bukan negara berdasarkan Ijtimak Ulama. Moeldoko mengatakan Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum.
"Saya sudah mengatakan, negara ini bukan negara Ijtimak, gitu loh. Aturannya sudah jelas, negara ini adalah negara hukum, ada konstitusi, UUD 45, ada UU, ada perpres, ya sudah ikuti, apalagi," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).
Ijtimak Ulama digelar kemarin di Bogor, Jawa Barat. Ijtimak Ulama IV itu membahas arah politik umat ke depannya.
Salah satu rekomendasi Ijtimak Ulama IV yakni mewujudkan NKRI syariah berdasarkan Pancasila. Moeldoko menegaskan pemerintah akan melawan pihak-pihak yang mengembangkan ideologi selain Pancasila di Indonesia.
"Begini, negara kita ini kan bukan negara Islam. Negara kita ini negara... sudah jelas ideologinya, ideologi lain nggak bisa dikembangkan di sini. Sepanjang itu berlawanan dengan ideologi Pancasila, ya harus dilawan," tegasnya.
NKRI syariah sesuai Pancasila merupakan rekomendasi Ijtimak Ulama IV nomor 3.6. Total ada delapan rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan itu.
"Mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci, di atas ayat konstitusi, agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara," demikian bunyi poin rekomendasi itu.
SUMBER
Pak moel mesti buruan ikut kursus jenazah mandi ma sholat sendiri..
![Malu (S) emoticon-Malu (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/malus.gif)
![Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/ngakaks.gif)
![Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/ngakaks.gif)
![Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/ngakaks.gif)
Diubah oleh valkyr1 06-08-2019 09:02
![vly69](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/05/30/avatar6844414_5.gif)
![mnaufallh](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/04/01/avatar8610309_1.gif)
![tengkorakmonyet](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/08/02/avatar8994953_1.gif)
tengkorakmonyet dan 28 lainnya memberi reputasi
29
10.8K
142
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
![Aragons](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/05/25/avatar1709650_6.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Aragons
#105
masalahnya yang dianggap ulama di indonesia itu asal dia bisa baca al Quran, pernah ceramah/jadi khatib dan punya masa atau pesantren auto dianggap ulama. tanpa perlu tahu bagaimana hafalan al Quran hadist beserta tafsirnya serta hafalan dia terhadap fatwa ulama terkenal semacam imam syafii,hanbali,maliki dan hanafi.. makanya lebih seneng bahas politik daripada bahas umat yang sering pergi kedukun atau minta minta ama yang dikeramatkan... padahal jelas syirik itu dosa besar sedangkan bernegara tanpa syariah ulama banyak beda pandangan..
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
![goonerettekw](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/04/27/avatar7876149_48.gif)
goonerettekw memberi reputasi
1
Tutup