Sekedar tambah-tambah postingan sekaligus laporan beberapa mobil "Hot" di GIIAS siapa tahu bisa jadi pertimbangan untuk upgrade audio

1. Wuling Almaz 7-seater



(Saya gak ambil gambar dasbor aktual di GIIAS krn banyak yang katrok coba2 voice command bahasa Indonesia tapi perintahnya aneh-aneh. Jadi gambar saya ambil dari onlen saja) desain dasboard Almaz ideal sekali untuk audio 3 way tanpa harus kuatir blind spot speaker. Cukup rata dengan kedalaman dasbor yang memadai. Plus posisi airbag samping di depan berada di bangku, bukan di pilar.





Bila ingin subwoofer dengan boks custom permanen, butuh biaya cukup besar karena harus merubah lay out kompartemen bagasi. Solusinya pakai boks subwoofer kotak jika tidak ingin mengeluarkan biaya besar.

Konklusi: Almaz 7-seater cukup baik untuk peningkatan audio apabila kurang puas dengan Infinity-nya sebagai OEM. Kolong jok depan pun cukup untuk meletakkan DSP maupun amplifier 4 kanal dengan ukuran yang umum namun tidak untuk yang oversize.

Pertimbangkan juga untuk subwoofer di bagasi. Menyulitkan bila ingin kustomisasi boks subwoofer karena sepertinya harus merubah desain kompartemen secara keseluruhan untuk menata ulang penyimpanan kunci-dongkrak

Bila anda sangat perduli terhadap kualitas suara melalui format FLAC/WAV perhatikan format audio/video yang bisa dimainkan oleh head unit (yang jelas tidak bisa diganti dengan aftermarket). Secara pribadi saya tidak yakin bisa membaca format FLAC/WAV untuk musik.

2. Mitsubishi Eclipse



Secara desain dasbor lumayan enak untuk 3-way tanpa harus mengorbankan airbag samping karena letaknya di pilar B. Dasbor cukup luas dan dalam.



Di sebelah kanan bagasi terdapat celongan dengan volume yang cukup untuk meletakkan subwoofer 10"

Konklusi: Head unit Eclipse termasuk yang terintegrasi. Tidak bisa diganti dengan model aftermarket merek Jepang yang memang speasialis kualitas suara. Bila anda termasuk audioholic rasanya akan kesulitan dengan format musik tertentu seperti WAV. Sebaiknya pastikan dulu sebelum membeli.

Namun terlepas dr masalah player, space di kolong jok cukup untuk meletakkan DSP dan amplifier dengan ukuran yang umum. Dan juga adanya ruang di bagasi untuk boks subwoofer sehingga gak perlu custom lay out bagasi berlebihan jadi bisa menghemat biaya.

3. New Mazda2



Dasbor New Mazda2 tergolong baik sebagai panggung. Posisi airbag samping di pilar B, membuat instalasi speaker di pilar A tidak akan mengorbankan faktor keselamatan.



Penempatan subwoofer dengan cara boks custom memerlukan perubahan lay out bagasi.

Konklusi: Seperti ciri khas Mazda, head unit merupakan hal yang bisa dikatakan (mungkin) mustahil diganti. Namun di luar itu, kolong jok masih cukup menampung DSP maupun amplifier dengan ukuran yang kompak.

Agar ban serep mudah dikeluarkan saat diperlukan, sebaiknya penempatan subwoofer di sebelah kanan dengan membuat ulang cover dek bagasi dan memindahkan perangkat dongkrak maupun kunci ke atas ban serep misalkan. Bisa saja memanfaatkan cekungan ban serep sebagai boks subwoofer. Namun akan kesulitan saat membutuhkan ban serep karena harus mengangkat boks sub-nya dulu, dan biasanya bobotnya tidak ringan.

4. Pajero Sport Dakar 4x2 Limited Rockford







Pajero versi Rockford ini basisnya mengambil Dakar 4x2 dengan selisih harga 20jt (Rp. 564,5jt vs 544,5jt). Kalau tidak salah, selisih harga ini lebih rendah dari tahun lalu yang Rp. 30jt antara versi Rockford dengan non Rockford (mohon koreksi kalau salah). Kalau ini benar, agak mengejutkan karena versi Rockford yang sekarang adalah 3-way dengan posisi tweeter dan midrange off-axis. Secara kerapihan pengerjaan pilar layak diacungi jempol. Dan sepertinya juga sudah menggunakan amplifier DSP Rockford juga. Namun begitu jangan berharap kalau DSP tsb bisa di-tuning ulang karena di-lock oleh Rockford.

Saat tadi saya lihat, audio dalam kondisi menyala. Namun begitu saya tidak bisa rekam karena kondisi ramai. Secara pendapat pribadi, kualitas suara tidak cocok bagi yang sudah paham audio, krn tidak impresif. Namun bagi yang ingin sound systemnya lebih baik dari yang standar namun emoh berurusan dengan toko audio, ini lebih cocok.

5. Renault Triber

Inilah audio standarnya













Bagi saya, inilah mobil yang impresif!
Bukan cuma harganya yang = Calya, tapi kualitas buatannya pun di atas Duo Astra. Pun secara akomodasi kabinnya lebih luar biasa. Baris ketiga cukup layak bagi orang dengan tinggi 170cm. Posisi duduk tidak jongkok dengan head roomlega Baris kedua pun masih cukup nyaman bagi yang bertinggi sama. Bangku baris ketiga kalau tidak diperlukan bisa dicopot dan ditaruh di rumah!

Yang mengagumkan bukan hanya itu, namun kualitas audionya sangat impresif untuk mobil di harga semurah itu. Dibanding dengan Low MPV/SUV Jepang yang berharga 250-300jt, ini jauh sekali lebih baik. Bukan suara kaleng-kalengan. Staging di atas dasbor meski tidak fokus karena tanpa prosesor. Jika mendengar suaranya yang jernih dengan vokal yang tebal, ada kemungkinan sistem 2-way yang dianut adalah 2-way fullrange.

Ruang kolong jok pun masih cukup lega untuk amplifier maupun DSP. Untuk bagasi meski tidak luas, tapi masih sangat akomodatif untuk kastem boks subwoofer maupun kosmetik sederhana.

Head unit meski untuk musik hanya bisa membaca format mp3, tapi bukan model terintegrasi. Jadi sangat bisa diganti oleh aftermarket yang lebih baik.

Sekedar mimpi pribadi upgrade audionya:

1. Speaker standar tetap dipakai
2. Pasang peredam di pintu depan & door trim (Rp. 750rb-1jt)
3. Ganti HU dengan Kenwood seri 7 (Rp. 4,250rb)
4. Ampli DSP Zapco ST4X-DSP untuk speaker depan aktif (Rp. 3,300rb)
5. Ampli Zapco ST2X untuk subwoofer (Rp.1,700rb)
6. Subwoofer SBA SB23MFC (Rp. 1,900rb)
7. Kabel speaker Vermouth Mojo 225 (2 way dengan DSP ampli di bawah jok = 12 meter estimasi Rp. 600rb)
8. Kabel strum Vox 4 AWG (estimasi 5m = 600rb)
9. Kabel subwoofer Vermouth Mojo 225 (estimasi 2,5m = Rp.125rb)
10. RCA 2 buah Pitch and Timbre (500rb/2bh pair)
11. Jasa instalasi, boks subwoofer dan tuning (3jt)

Buat saya pribadi, Triber is The Amazing Value Car!