Jakarta, CNN Indonesia -- Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) mengaku telah mencabut laporan polisinya terhadap Youtuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica terkait pencemaran nama baik lewat media sosial. Pencabutan itu dilakukan pada Jumat (19/7) pagi.

Ketua Harian Sekarga Tomy Tampati mengatakan keputusan itu diambil karena dua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Hal itu dituliskan dalam perjanjian perdamaian yang diteken Sekarga sebagai pelapor, Rius Vernandez dan Elwiyana Monica sebagai terlapor, serta Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara selaku saksi.


"Hari ini telah capai perdamaian kesepakatan dan semangat kebersamaan untuk jaga nama Garuda Indonesia sebagai aset bangsa. Rius dan kami punya komitmen yang sama untuk tetap jaga kelangsungan Garuda Indonesia," ucap Tomy.

Sebelumnya Sekarga melaporkan Rius dan Elwiyana dengan Pasal 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3 dan atau Pasal 28 ayat 1 Jo Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP.

Pelaporan dilakukan setelah Youtuber itu mengunggah menu makanan di kelas bisnis Garuda Indonesia yang hanya ditulis tangan dalam instastory pribadinya.

Dalam kesempatan yang sama, Ari menyatakan perdamaian ini terjadi atas mediasi yang dilakukan bersama advokat Hotman Paris Hutapea. Manajemen Garuda Indonesia diketahui sengaja meminta bantuan kepada salah satu pengacara kondang itu.

"Tadi pagi sudah tanda tangan disaksikan saya dan Pak Hotman, ini jadi momentum negara ini harus bekerja untuk jaga kesatuan dari perbedaan yang ada, pelapor dan terlapor setuju tidak melanjutkan perkara," kata Ari.

Setelah kejadian ini, Ari berniat memberikan tiket pesawat gratis kepada Rius di berbagai kelas seperti first class, bisnis, dan ekonomi. Namun, ia meminta agar Rius mengulas berbagai fasilitas yang diberikan Garuda Indonesia.

"Jadi tidak spesial hanya kami berikan kelas bisnis, tapi juga ekonomi dan first class. Tapi, ini gratisnya untuk mengulas juga," ujar Ari.

Selain tiket pesawat gratis, manajemen Garuda Indonesia mengundang Rius ke Garuda Indonesia Training Center (GITC) untuk memperlihatkan fasilitas yang tersedia di pelatihan awak kabin. Dalam hal ini, Ari meminta Rius untuk mengulas juga fasilitas tersebut.

"Saya undang Rius untuk kunjungi semua fasilitas agar melihat awak kabin kami," jelas Ari.

Di lain pihak, Rius mengucapkan terima kasih kepada pihak Garuda Indonesia dan Sekarga dengan keputusan ini. Ia juga sepakat memaafkan dan melupakan atas pelaporan yang dilakukan serikat karyawan Garuda.

"Kami sudah saling memaafkan dan melupakan. Saya akan terbang pakai Garuda Indonesia lagi, mari membangun dan meningkatkan citra Garuda," ujar Rius.

Rius dilaporkan ke polisi terkait unggahan-nya saat penerbangan Denpasar-Sydney di kelas bisnis Garuda Indonesia. Dalam unggahannya Rius membagi menu yang ditulis tangan oleh awak kabin dan dibagikan ke penumpang.

Saat itu, kata Rius, awak kabin dengan sopan berdalih menu itu ditulis tangan karena masih dalam proses pencetakan lagi.

Selain itu, dalam vlog-nya, Rius mengungkap kekecewaan dirinya dan para penumpang kelas bisnis di penerbangan yang sama soal minimnya suplai wine di kelas bisnis dalam perjalanan tersebut.

Belakangan, muncul draf pengumuman dari manajemen Garuda yang melarang dokumentasi kegiatan di pesawat baik berupa foto maupun video oleh awak kabin maupun penumpang.

Draf larangan tersebut pun menuai tanggapan negatif dari netizen. Namun, saat dikonfirmasi VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan menyatakan bahwa pengumuman tersebut merupakan edaran internal perusahaan yang belum final yang seharusnya belum dikeluarkan dan tidak untuk publik.

Belakangan pada 17 Juli 2019, manajemen Garuda menyampaikan telah mengubah larangan tersebut. Perusahaan pelat merah itu mengizinkan dokumentasi foto maupun video di dalam pesawat asal tidak mengganggu kenyamanan dan privasi penumpang lain.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/...polisi-dicabut