- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kecewa, Pendukung: Prabowo Tak Hargai Emak-emak yang Nangis dan Jual Emas!
TS
Sobat.Gurun
Kecewa, Pendukung: Prabowo Tak Hargai Emak-emak yang Nangis dan Jual Emas!
Kecewa, Pendukung: Prabowo Tak Hargai Emak-emak yang Nangis dan Jual Emas!
Reza Gunadha Sabtu, 13 Juli 2019 | 16:53 WIB
"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak yang jual emasnya, pergi ke Jakarta untuk mengawal sidang MK sampai meraung-raung."
Suara.com - Tidak semua massa pendukung eks Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendukung langkah tokohnya itu bertemu Presiden terpilih Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Sekretaris Gerakan Relawan Nasional Prabowo Sandi (GRN PAS) Provinsi Riau, Masril Ardi, misalnya, mengakui sangat kecewa terhadap pertemuan tersebut.
"Kami ini relawan murni, kami tidak pernah dapat subsidi dari partai, tidak ada kepentingan apa pun, pergerakan kami secara sukarela selama ini berakhir dengan kekecewaan," kata Masril seperti diberitakan Riauonline.co.id—jaringan Suara.com.
Menurut Masril, tidak hanya ia yang merasa kecewa namun juga sejumlah relawan terutama emak-emak.
Apalagi, kata Masril, banyak emak-emak sempat menjual emas dan perhiasannya dalam perjuangan mendukung Prabowo – Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 maupun saat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak yang jual emasnya, pergi ke Jakarta untuk mengawal sidang MK sampai meraung-raung. Tapi akhirnya mereka kecewa sekarang, artinya kan air mata mereka tidak dihargai," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jokowi berharap tidak ada lagi penyebutan Cebong dan Kampret di antara kedua pendukung.
Ia juga meminta tidak ada lagi sebutan pendukung 01 ataupun pendukung 02. Bagi Jokowi, yang ada adalah Garuda dan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
"Tidak ada lagi yang namanya 01 tidak ada lagi yang namanya 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila," ujar Jokowi.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak semua masyarakat untuk kembali merajut persatuan sebagai sebuah bangsa.
Pasalnya kata Jokowi, persaingan global semakin ketat. Sehingga kata dia, perlu ada kebersamaan dalam membangunn Indonesia.
"Marilah kita rajut kita gerakkan kembali persatuan kita sebagai sebagai sebuah bangsa. Karena kompetisi global dan antar negara sekarang ini semakin ketat sehingga memerlukan sebuah kebersamaan dalam membangun negara yang kita cintai."
https://www.suara.com/news/2019/07/1...-dan-jual-emas
Begok.... begok Sendiri... Mewek.... Mewek Sendiri....
Reza Gunadha Sabtu, 13 Juli 2019 | 16:53 WIB
"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak yang jual emasnya, pergi ke Jakarta untuk mengawal sidang MK sampai meraung-raung."
Suara.com - Tidak semua massa pendukung eks Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendukung langkah tokohnya itu bertemu Presiden terpilih Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Sekretaris Gerakan Relawan Nasional Prabowo Sandi (GRN PAS) Provinsi Riau, Masril Ardi, misalnya, mengakui sangat kecewa terhadap pertemuan tersebut.
"Kami ini relawan murni, kami tidak pernah dapat subsidi dari partai, tidak ada kepentingan apa pun, pergerakan kami secara sukarela selama ini berakhir dengan kekecewaan," kata Masril seperti diberitakan Riauonline.co.id—jaringan Suara.com.
Menurut Masril, tidak hanya ia yang merasa kecewa namun juga sejumlah relawan terutama emak-emak.
Apalagi, kata Masril, banyak emak-emak sempat menjual emas dan perhiasannya dalam perjuangan mendukung Prabowo – Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 maupun saat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
"Sewaktu sidang di MK dahulu, banyak emak-emak yang jual emasnya, pergi ke Jakarta untuk mengawal sidang MK sampai meraung-raung. Tapi akhirnya mereka kecewa sekarang, artinya kan air mata mereka tidak dihargai," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jokowi berharap tidak ada lagi penyebutan Cebong dan Kampret di antara kedua pendukung.
Ia juga meminta tidak ada lagi sebutan pendukung 01 ataupun pendukung 02. Bagi Jokowi, yang ada adalah Garuda dan Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
"Tidak ada lagi yang namanya 01 tidak ada lagi yang namanya 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila," ujar Jokowi.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak semua masyarakat untuk kembali merajut persatuan sebagai sebuah bangsa.
Pasalnya kata Jokowi, persaingan global semakin ketat. Sehingga kata dia, perlu ada kebersamaan dalam membangunn Indonesia.
"Marilah kita rajut kita gerakkan kembali persatuan kita sebagai sebagai sebuah bangsa. Karena kompetisi global dan antar negara sekarang ini semakin ketat sehingga memerlukan sebuah kebersamaan dalam membangun negara yang kita cintai."
https://www.suara.com/news/2019/07/1...-dan-jual-emas
Begok.... begok Sendiri... Mewek.... Mewek Sendiri....
Diubah oleh Sobat.Gurun 13-07-2019 10:03
aniespawangair dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6.2K
84
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Caine Toreador
#63
Makanya Mak. Nonton House of Cards, West Wing, Game of Thrones... Biar punya gambaran Real Politik itu kayak apa.
kalo imajinasi dan inspirasinya cuman dari shitnetron, yang nandain penjahatnya cuma dengan siapa yang yang melotot lebih banyak dan setiap rencana jahatnya di lisankan(karena takut emak2 yang yang jadi penontonnya ngga paham dia itu penjahat kalo ngga ada plang 'penjahat'-nya), ya kayak gini akhirnya.
kalo imajinasi dan inspirasinya cuman dari shitnetron, yang nandain penjahatnya cuma dengan siapa yang yang melotot lebih banyak dan setiap rencana jahatnya di lisankan(karena takut emak2 yang yang jadi penontonnya ngga paham dia itu penjahat kalo ngga ada plang 'penjahat'-nya), ya kayak gini akhirnya.
0