Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
Rembulan Di Ujung Senja


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 58 suara
siapakah yang bakalan jadi nyonya Vino (TS) selanjutnya ?
Shela
34%
Nola
28%
Astrid
3%
tetep sama Wulan
34%
Diubah oleh gridseeker 27-04-2019 05:50
efti108
pintokowindardi
oktavp
oktavp dan 92 lainnya memberi reputasi
83
194K
1.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#596
Part 31
emoticon-phone"Kok diem aja sih ? Gimana ? Ntar malem bisa nggak ? " tanya Nola.

emoticon-phone "Ngg... kamu ngajak makan malem ? "

emoticon-phone "Ya iya, emang kamu pikir aku lagi ngomong sama siapa ? "

emoticon-phone "Aku suntuk banget Vin, aku pengen pergi kemana kek. Kalo sendirian ntar malah kayak orang ilang, makanya aku ngajak kamu soalnya yang aku kenal disini kalo nggak Wulan ya kamu. " kata Nola lagi setelah ane diem aja.

emoticon-phone "Lagian masih ada beberapa yang pengen aku obrolin ke kamu. " pungkas Nola.

emoticon-phone "Yah aku sih oke oke aja La, cuma... terus gimana, masa aku jemput kamu ke rumah kamu, terus... eh bentar, kamu tinggalnya di rumahnya Yovie kan ? Serumah sama bapak ibunya ? Masa aku datang terus bilang ke mereka mau jemput kamu, kalo ditanya kamu siapa aku jawab gimana, kan konyol banget. " tanya ane.

emoticon-phone "Ya nggak gitu juga keles, kan kita bisa ketemuan diluar. Mungkin di mall mana gitu, mobil kamu kamu titipin di parkiran, terus kita naik mobilku kayak kemaren siang. " jawab Nola.

emoticon-phone "Mobil apaan, mobil dari Arab ? " jawab ane dengan nada ngedumel.

emoticon-phone "Eh iya, sorry, maksudku motor kamu dititipin di parkiran mall. " kata Nola.

emoticon-phone "Gimana ? Kamu bisa kan ? Atau ada acara sama Wulan ? " tanya Nola.

emoticon-phone "Nggak sih, aku gak ada acara... " jawab ane, sambil memikirkan cara gimana cara ane dapet pass card lagi dari Wulan ntar malem. Tapi bisa lah...

emoticon-phone "Oke, sip kalo gitu. " jawab Nola dengan nada senang.

Saat menutup panggilan ane tiba-tiba teringat sesuatu, Shela !! Yah, begok banget sih, harusnya sebelum janjian sama Nola, ane pastiin dulu Shela pulangnya kapan, kalo besok kan malem ini bisa ane ajak ketemuan lagi (huhuy..). Buru-buru ane mencari nomor yayang... eh Shela di log panggilan lalu memencet icon call.

emoticon-phone ***tuuut...tuuut...***

emoticon-phone "Heh ngapain ?! " terdengar suara cewek dengan nada sewot, tapi bikin hati ane langsung berbunga-bunga.

emoticon-phone "Kangeeeen. " jawab ane dengan nada mesra.

emoticon-phone "Kamu apa-apaan sih ?! Kalo ibu kamu tau kamu nelpon beliau bisa marah !! " kata Shela makin sewot.

emoticon-phone "Sorry, habisnya aku bener-bener kangen sama kamu say. " jawab ane.

emoticon-phone "Vin, kamu tu lho. Kan kita semalem habis ketemu, masa sekarang pengen ketemuan lagi ? " tanya Shela.

emoticon-phone "Semalem kan kita ketemuan karena ada masalahnya Dina say. Makannya aku pengen ntar malem kita jalan lagi dan ini murni acara kita nggak ada... "

emoticon-phone "Heeh Vin Vin !! Kita ada masalah. " potong Shela.

emoticon-phone "Masalah apaan ? " tanya ane.

emoticon-phone "Dina, dia tau soal kita semalem. " jawab Shela.

emoticon-phone "Maksud kamu apa sih ? Dina tau apaan ? " tanya ane makin bingung.

emoticon-phone "Tau itu… kalo kita check in. " jawab Shela yang bikin ane kaget setengah mati.

emoticon-phone "Hah ?! Kok bisa sih ?! "

emoticon-phone "Semalem Dina bilang dia nungguin aku, karena aku nggak pulang-pulang dia iseng-iseng nelpon hotel itu nanya apa aku sama kamu ada disitu. “ jawab Shela.

emoticon-phone “Wah hotelnya gak bener tuh masa bocorin siapa aja yang nginep disitu !! “ jawab ane dengan nada tinggi.

emoticon-phone “Nggak gitu, Dina nanyanya semacam mengkonfirmasi gitu Vin, apa kakak saya tadi yang namanya Vino dan Shela nginep disitu. Resepsionis manapun kalo dapet pertanyaan kayak gitu pasti ngejawab iya. “ kata Shela. What ?!

emoticon-phone “Terus kamu ngaku ? “ tanya ane.

emoticon-phone “Ya aku ngaku lah Vin, mau gimana lagi. “ jawab Shela.

emoticon-phone “Ini gara-gara kamu deh !! Kan udah kubilang mending cari hotel lain malah kamunya ngeyel !! Terus kalo udah gini gimana coba ?! “ timpal Shela dengan nada tinggi.

emoticon-phone “Tenang aja say, kita kan juga udah pegang rahasia dia sama Ronny. Dia ga bakal ngadu ke siapa-siapa. Sama Wulan aja dia nggak begitu akrab, apalagi sama Fadli. “ jawab ane.

emoticon-phone “Iya aku tau, tapi gimana kalo dia ngadu ke ibu kamu, terus beliau bilang ke Mbak Wulan ?! Gini lho, kalopun ibu kamu tau soal kelakuan Dina semalem, paling dia cuma dimarahin. Tapi kalo sampai Mbak Wulan TAHU soal kelakuan kita aku gak bisa bayangin Vin, dan pastinya Mas Fadli lama-lama bakal tahu juga. “

emoticon-phone “Kalo itu terjadi paling rumah tangga kita masing-masing bakal bubar dan kita… nikah. “ jawab ane cengengesan.

emoticon-phone “Vin !! Kamu kok ngomong kayak gitu sih ?! “ hardik Shela dengan nada tinggi.

emoticon-phone “So.. sorry say, aku cuma bercanda. “

emoticon-phone “Gak lucu tau nggak !! Sumpah !! Gak lucu banget !! “ kata Shela yang sepertinya makin emosi.

emoticon-phone “Iya iya sorry say sorry, aku bercanda kok, beneran. “ jawab ane dengan nada membujuk, tapi Shela gak menjawab.

emoticon-phone “Kamu tenang aja say, meski ember, tapi aku yakin Dina gak bakal ngadu ke siapa-siapa. Dia sayang banget sama kamu, nggak mungkin dia ngelakuin hal yang nyusahin kamu. “ timpal ane.

emoticon-phone “Kok kamu yakin banget ? “ tanya Shela dengan nada sinis.

emoticon-phone “Dia itu adikku, kamu lupa ya ? “ ane bertanya balik, tapi Shela lagi-lagi cuma diem.

emoticon-phone “Ya udah ntar aku temui Dina, aku bakal bujuk dia biar dia nggak ember kemana-mana. “

emoticon-phone “Dia semalem bilang ke aku kalo gak bakal ngadu ke siapa-siapa. “ jawab Shela pelan.

emoticon-phone “Oke, kalo gitu nggak ada masalah kan. “ kata ane.

emoticon-phone "Terus Dina sekarang dimana ? " tanya ane.

emoticon-phone "Dia sekolah. " jawab Shela.

emoticon-phone “Udah ya Vin, aku ditunggu ibu kamu, mau masak. “

emoticon-phone “Eeeh bentar bentar say !! “

emoticon-phone “Apa lagi sih ?! “ jawab Shela gak sabar.

emoticon-phone “Kamu belum jawab pertanyaanku, kamu bisa kan ntar malem ? “ tanya ane penuh harap.

emoticon-phone “Sorry, aku nggak bisa. “ jawab Shela lirih.

emoticon-phone “Siang ini aku pulang. “ timpal Shela. Mendengar kata-kata mantan ane ini, ane yang tadinya semangat langsung lemes mendadak kayak Superman kena Kryptonite.

emoticon-phone “Oh gitu ya. “ kata ane sembari sekuatnya menguasai diri biar nggak pingsan.

emoticon-phone “Atau kamu mau aku antar ke terminal atau stasiun ? “

emoticon-phone “Nggak usah, nanti Mas Fadli kesini jemput aku. “ jawab Shela, yang bikin ane yang tadinya udah lemes makin lemes. Dada ane terasa sesek, rasa kecewa plus cemburu langsung menjalar dengan cepat.

emoticon-phone “Kalo gitu ya udah, salam aja buat suami kamu. “ kata ane.

emoticon-phone "Sorry ya. "

emoticon-phone "Ga papa say. " jawab ane, padahal hati galau setengah idup.

emoticon-phone "Vin, aku pengen kita akhiri semua ini. " kata Shela.

emoticon-phone "Maksud kamu apa say ? "

emoticon-phone "Kita harus terima kenyataan kalo aku dan kamu, kita punya pasangan masing-masing. Kamu sama Mbak Wulan, aku sama Mas Fadli dan mereka sangat menyayangi kita, Vin. Aku nggak mau kita terus-terusan kayak gini yang ujung-ujungnya menyakiti orang terdekat kita. "

emoticon-phone "Kamu ngerti kan ? " tanya Shela, yang bikin hati ane langsung hancur berkeping-keping.

emoticon-phone "Aku ngerti say, tapi aku gak mungkin bisa ngelupain kamu. " jawab ane pelan.

emoticon-phone "Aku nggak minta kamu ngelupain aku, dan aku sendiri juga ga mungkin bisa ngelupain apa yang udah kita jalani selama ini. Cuma sekarang kita udah punya kehidupan masing-masing, dan apa yang kita lakuin sekarang ini bisa ngancurin semua itu. Aku gak mau itu terjadi Vin. " kata Shela.

emoticon-phone "Yah, kamu bener say. " jawab ane dengan perasaan nggak karuan, karena ane harus menerima kenyataan kalo hari ini ane nggak bisa ketemu sama wanita yang sangat ane cintai.

emoticon-phone "Oh iya, suami kamu datang jam berapa ? " tanya ane basa-basi.

emoticon-phone "Dia udah dalam perjalanan, mungkin sejam lagi sampai. " jawab Shela. Bah, info yang sangat penting sekali. Ngapain juga ane pake tanya itu segala, gerutu ane dalam hati.

emoticon-phone "Sekali lagi aku minta maaf ya Vin. " ucap Shela.

emoticon-phone "Nggak papa. " jawab ane, tapi tentu saja perasaan ane jauh dari kata 'nggak papa'.

Ternyata apa yang ane kuatirkan terjadi, Shela pulang hari ini, dan kampretnya dia dijemput sama suaminya. Yah, tapi mau gimana lagi, bener kata mantan ane itu, kami udah punya kehidupan masing-masing. Meski begitu perasaan ane masih nggak karu-karuan karena keinginan ane hari ini cuma satu, ketemu sama Shela, setidaknya untuk say goodbye.

Tapi ntar, tadi Shela bilang kalo Fadli datang sejam lagi kan, apa mending ane sekarang kerumah dan menemui dia yah ? Nggak usah lama-lama, ketemu bentar habis itu cabut. Tapi pastinya dia lagi sama ibu, dan kalo ane nekat kesana bisa-bisa disemprot ibu habis-habisan.

Tapi, aah bodo amat !! Mau ibu kek, Fadli kek, siapa kek, kan ane pernah bilang, demi Shela, apapun bakal ane lalui bahkan naga ganas sekelas Bahamut atau Hydra King sekalipun bakalan ane lawan. Buru-buru ane mengambil mengambil kunci motor yang ada di meja lalu keluar ruangan. Karena para manajer lagi pada nggak ada, maka ane bebas melenggang keluar kantor. Kalopun ketahuan, tinggal nyiapin alasan kunjungan ke kantor cabang, toh juga nggak bakalan di cek.

Dengan kecepatan tinggi ane memacu Makarov (nama motor ane) menuju rumah ane, dan nggak sampai dua puluh menit ane udah sampai di depan rumah. Dari luar, rumah keliatan sepi dan setelah memarkir Makarov di depan pagar, dengan perasaan dag dig dug, ane berjalan pelan ke teras rumah sambil mempersiapkan mental untuk kemungkinan terburuk, ketemu sama ibu di ruang tamu.

Pas sampai ruang tamu, ane liat nggak ada seorangpun disitu, yang ada hanyalah presenter infotaintmen di TV yang ngoceh nggak karuan. Pada kemana sih, batin ane sembari berjalan masuk ke dalam rumah. Sampai dapur ane lihat Shela ada disana lagi duduk di meja makan dan mengiris sesuatu di telenan, dan saat melihat ane datang, udah pasti dia kaget banget.

"Lho ?! Vin ?! "

"Halo say. " sapa ane tersenyum lebar.

"Kamu... kamu ngapain kesini ?! " tanya Shela dengan nada agak panik lalu berjalan mendekati ane.

"Ya ketemu kamu lah say, siapa lagi ? " jawab ane dengan perasaan berbunga-bunga.

"Nggak nggak !! Mending kamu sekarang pergi deh, ntar kalo ketahuan ibu beliau bisa marah besar. " kata Shela.

"Ibu mana ? " tanya ane.

"Ke tetangga sebelah setor uang arisan. " jawab Shela.

"Vin, tolong kamu sekarang pergi yah ? Aku nggak mau ibu kamu marah kayak kemaren, kan akunya juga nggak enak. "

"Kamu ini tega banget sih, aku bela-belain kesini pengen ketemu kamu malah kamu usir. " jawab ane.

"Bukan gitu Vin, tapi... "

"Lagian kalo ibu marah ya tinggal didengerin, nggak masalah kan. " jawab ane.

"Gini lho Vin, barusan... "

Belum sempat Shela menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba HP-nya yang ada di meja makan berdering nyaring. Buru-buru Shela meraih HP-nya dan berjalan menjauhi ane lalu menempelkan HP ke telinganya. Ane pun bisa menebak siapa yang nelpon. Tapi tiba-tiba aja dia berjalan cepat menuju ruang tamu dengan HP masih menempel di telinganya sembari bilang “iya iya, aku keluar mas. “

Oh boy, perasaan ane pun mulai gak enak dan ane mulai sadar kenapa tadi dia bersikeras ngusir ane. Tiba-tiba samar-samar terdengar suara deru mesin mobil dari arah luar rumah. Dari jendela ruang tamu ane lihat di luar pagar berhenti sebuah Honda Civic merah tipe hatchback dengan nomor plat luar kota, sedangkan Shela menunggu di depan pintu pagar.

Dari dalam mobil keluar seorang cowok bertubuh tinggi tegap kira-kira setinggi Yovie, berpakaian kemeja kotak-kotak, rambut rapi dan berkaca mata. Ganteng ? Keren ? Nggak !! Kalo di mata ane cowok ini lebih mirip tokoh Gareng di cerita Punakawan. Lagipula... what the f*ck is this ?! Kata Shela si Fadli datang sejam lagi, tapi kalo ane hitung-hitung baru sekitar dua puluh menit dari kami telpon-telponan di kantor ane tadi.

Ane pun berjalan menuju teras dan ane lihat Shela lagi mencium tangan suami tercintanya itu. Oh yeah, f*ck that !! Tapi belum juga ane bereaksi, Shela sama Fadli udah berjalan menuju teras, dan saat melihat ane yang berdiri disitu, wajah Shela yang tadinya riang saat menyambut Fadli, mendadak cemberut. Jelas banget kalo dia emang nggak suka sama kehadiran ane. Hanya saja beda sama istrinya, Fadli langsung menyambut ane dengan senyum ramah.

“Mas, ini Vino, kakaknya Dina. Kemaren dia datang juga ke resepsi kita. “ kata Shela sembari tersenyum masam, dan Fadli-pun langsung mengulurkan tangan ke ane.

“Iya iya aku ingat kok, halo. “ kata Fadli, dan ane pun mau nggak mau balas menyalaminya.

"Libur mas ? " tanya Fadli lagi. Bah, libur ndasmu !!

"Oh nggak, kebetulan aku mau ngambil barangku yang ketinggalan, dan ini aku mau ke kantor lagi. " jawab ane.

"Lagian kalo aku disini ntar malah jadi obat nyamuk. " seloroh ane, dan Fadli cuma tersenyum mendengarnya.

"Kalian mau langsung pulang ? " tanya ane.

"Nggak sih, kami mau nunggu Dina. Kebetulan Mas Fadli pengen ketemu dia. " jawab Shela.

"Oh gitu, ya udah deh kalo gitu aku pamit dulu. " kata ane dengan perasaan lesu.

"Hati-hati ya Vin. " ucap Shela tersenyum.

"Eeeh.. ada tamu rupanya. " tiba-tiba ibu aja datang, dan Fadli langsung menyalami beliau. Tapi ibu sontak mengernyitkan dahi saat melihat ane.

"Mari mas, silahkan masuk. " kata ibu ke Fadli.

Fadli lalu masuk ke rumah ditemani istri tersayangnya, tapi Shela sempet menoleh ke ane dan menatap ane dengan wajah muram, tapi buru-buru memalingkan muka. Ah... damn !! Tiba-tiba ibu menggeret lengan ane sampai ke depan pagar rumah, lalu beliau menatap ane dengan wajah kesal.

"Kamu ngapain sih kesini ?! " tanya ibu dengan nada tinggi.

"Ya aku.. aku mau... "

"Jangan banyak alasan kamu !! Ibu tau kamu mau diem-diem ketemu Shela !! "

"Iya.... aku emang mau ketemu Shela bu, dia kan pulang hari ini kan, makanya aku mau ngucapin terima kasih karena dia udah bantu Dina nyelesai'in masalahnya. " jawab ane ngibul tentunya.

"Kok kamu tau soal Dina ? " tanya ibu penuh selidik.

"Ya tau lah bu, aku kan kakaknya masa nggak boleh tau. " jawab ane.

"Wulan yang cerita ya ? " tanya ibu lagi.

"Bukan, Shela yang bilang kemaren. Dia WA aku. " jawab ane.

"Ya udah kamu tadi udah ketemu Shela kan ? Sekarang kamu cepetan balik ke kantor. " kata ibu ketus.

"Iya iya bu, ini aku juga mau berangkat lagi. " jawab ane dengan nada kesel, lalu berjalan keluar pagar.






fakkk... emoticon-Sorry
Diubah oleh gridseeker 24-10-2020 12:51
khuman
pintokowindardi
pulaukapok
pulaukapok dan 14 lainnya memberi reputasi
15