noldeforestasiAvatar border
TS
noldeforestasi
Waspada Kenaikan Harga Bawang China



Lebaran baru saja usai. Sebagian harga bahan pangan masih tercatat stabil, sementara sebagian tercatat masih cukup tinggi meski hari raya sudah berlalu. 

Bawang putih masih menunjukkan harga yang tinggi. Data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) yang dikutip dari laman Info Pangan Jakarta, Minggu (9/6) menunjukkan harga bawang putih berkisar Rp44.900 per kilogram (kg), naik dari posisi tercatat pada 4 Juni yang sebesar Rp42.550 per kg. Artinya harga komoditas yang satu ini masih tinggi, bahkan mengalami peningkatan dibandingkan saat puasa dan Lebaran.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengaku masih kesulitan menjelaskan penyebab kenaikan harga bawang putih. Terlebih impor sudah dilakukan, tetapi harga masih tetap tinggi.

Di tengah kondisi masih tingginya harga bawang putih, beberapa hari belakangan justru berhembus kabar miring bahwa harga bawang putih impor asal China hasil panen Juni tahun ini akan naik. Ini tentu menjadi berita buruk, tidak hanya bagi pedagang, namun juga khususnya bagi para konsumen.

Bagaimana tidak, sekitar 96% dari konsumsi bawang putih nasional rata-rata 500 ribu hingga 600 ribu ton tiap tahunnya dipenuhi lewat impor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2018 saja Indonesia mengimpor bawang putih sebanyak 582.994 ton, dengan 99,6% berasal dari China.

Kabar akan adanya kenaikan harga tersebut diamini salah seorang importir bawang putih mandiri, Haryanto. Ia bilang ada kemungkinan kenaikan harga bawang putih sebesar US$200 per ton, dari yang sebelumnya US$1.050 per ton. Kenaikan tersebut dipicu oleh perbedaan produksi antara panen lama dengan panen baru yang sedang berlangsung di China pada Juni ini.

“Kalau harga panen lama itu US$1.050 per ton, yang panen baru US$1.250 per ton,” ungkap Haryanto seperti dikutip dari Republika, kemarin.

Kabar kenaikan harga bawang putih impor asal China tentu tersebut tentu saja dikhawatirkan akan berimbas pada harga pasaran bawang putih di dalam negeri. Haryano bilang jika benar kenaikan harga nantinya diterapkan oleh China, maka secara otomatis para importir akan melakukan penyesuaian kenaikan harga sebab biaya modal bertambah.

Untuk bawang putih impor yang sudah masuk dan merupakan bagian dari kuota impor sebesar 300 ribu ton yang diberikan oleh pemerintah, pihaknya belum memastikan apakah akan menaikkan harga atau masih mengikuti harga normal.

Hanya saja, sepuluh hari jelang Lebaran harga bawang putih mengalami kenaikan sebab stok yang dimiliki importir sudah disalurkan ke pasar. “Tapi setelah lebaran katanya barang bakal masuk lagi, ya mudah-mudahan harga bisa relatif terkendali,” kata dia.

Harga bawang putih di tingkat importir saat ini mencapai sekitar Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kilogram (kg). Jika kisaran harga jual kepada pedagang tersebut dapat bertahan, dia memastikan harga bawang putih tidak akan mengalami fluktuasi dan mempengaruhi pasar.

Salah satu bandar bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Nur, mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai rencana kenaikan harga dari importir. Namun ia belum mengetahui lebih jauh detail kenaikan harga bawang putih yang bakal ditetapkan nantinya. “Katanya karena stok panen baru, jadi ada kenaikan,” ungkapnya.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda bilang, jika benar harga bawang putih China naik, maka Indonesia akan kena “getah”nya. Tingginya porsi impor bawang putih akan memudahkan China maupun importir untuk menaikkan harga. Terlebih belum ada negara lain yang menjadi negara impor potensial sebagai produsen bawang putih global.

China merupakan negara produsen bawang putih yang menghasilkan kurang lebih 22 juta ton per tahunnya. Sedangkan negara produsen kedua dunia, India, hanya dapat memproduksi bawang putih sebesar 1,4 juta ton per tahun. Disparitas produksi tersebut membuat alternatif pemilihan negara impor lainnya hampir tidak mungkin.



Direktur Jenderal Tanaman Hortikulturan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengaku belum mengetahui informasi kenaikan harga bawang putih di Cina. Suwandi justru mempertanyakan bagaimana mungkin harga bawang putih dapat melonjak sebab Cina masih melangsungkan masa panen pada Juni ini.

“Saya belum dapat informasinya, tapi hitung-hitungan kenaikan itu bagaimana bisa? China sedang panen raya,” kata dia.


Acuan:

Baru Panen, Harga Bawang Putih Impor Asal China Naik

Waspadai Ketergantungan Impor Bawang Putih dari China

Harga pangan pasca Lebaran melambung tinggi, ini kata IKAPPI
0
1.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
coolmaxxAvatar border
coolmaxx
#1
Males baca komeng aje
0
Tutup