Alasan Mengikuti Berbagai Macam Group Menulis

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Alasan Mengikuti Berbagai Macam Group Menulis

delia.adel

03-05-2019 09:07

Alasan Mengikuti Berbagai Macam Group Menulis

Spoiler for galeri:

GIF

Awalnya aku hanya suka menulis. Post di Facebook, tanpa memahami apa itu typo dan KBBI, kemudian ada salah satu kawan berkomentar:

Quote:

"Tulisan puisi-puisinya indah, dik. Tetapi kenapa hanya menulis puisi saja? Cobalah menulis yang lain dan mempelajari aturan-aturan dalam menulis."

Saat kubilang bahwa memang tidak tahu cara menulis dengan baik, dia kemudian memberikan banyak solusinya, akhirnya aku masuk banyak group dan mulai bertanya kepada para senior.

Di group Facebook, aku menemukan banyak sekali sifat-sifat senior. Dari yang merasa paling pintar hingga yang puru-pura bodoh. Dan aku lebih nyaman bertanya kepada senior yang berpura-pura menjadi bodoh

Kalian mau tau tidak alasannya?

Quote:

Beberapa fakta tentang senior yang berpura-pura bodoh adalah sebagai berikut;

-Senior yang berpura-pura bodoh ternyata lebih ikhlas mengajarkan semua ilmunya.

-Jangan pernah memujinya terlalu tinggi karena nanti ilmunya tidak akan diturunkan kepada kita. Karena dia tidak suka dengan pujian. Cukup tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan tanpa memujinya.

-Ternyata senior lebih suka keterbukaan. Untuk menguji pelajaran yang pernah diajarkan kepada kita, biasanya dia mencoba menguji dengan melempar karya. Jika kita teliti dan mengatakan bahwa tulisan itu tidak sempurna, maka dia akan senang. Esoknya materi akan lebih diberikan dengan gratis.

-Jangan pernah malu menyodorkan karya walau itu buruk sekalipun. Sebab bagaimana tulisan akan berkembang, jika tulisan tidak pernah di tunjukkan kepada seseorang. Dan senior akan lelah untuk mengajarkan ilmunya.

-Jangan baperan jika di katakan tulisan kita buruk, juga jangan lekas senang jika di komentar bagus, sebab jika kita belum memahami kadar bagus, artinya kita belum benar-benar menguasai pelajaran menulis. Dan senior akan langsung membencinya.

Petuah senior pura-pura bodoh yang bernama I Ketut Sudikerta: "Awal kegagalan sebuah tulisan adalah terlalu dini mengatakan bagus. Padahal belum memahami kadar bagusnya sebuah tulisan."

Menurut Bondan Aji : "Seorang seniman adalah jiwa yang sedang mencari, yang mana mereka tidak akan pernah merasakan kepuasan dalam mencari untuk sekedar berkata, inilah seni yang paling indah."

Menurut I Joko Supardi; "Seni adalah aku, maka bersatulah dalam diri membentuk sebuah karya."

Sumber opini dan cuplikan kalimat dari: group Wa bahasa sastra

Dari sinilah akhirnya aku bisa membuka wawasan tentang bagaimana caranya menulis. Mereka banyak mengajarkan bersastra dari bentuk puisi sampai membuat artikel dan tulisan-tulisan lainnya.

Selang beberapa tahun belajar menulis, pada akhirnya kemampuan menulis terasah dan akhirnya di tawarkan untuk menjadi admin, editorial, kurator dan membuat sebuah buku.

Kemudian ada yang mengajarkan aku untuk mencoba menulis di sebuah wadah menulis yang di bayar. Pertama di vedma, uc dan banyak lagi lainnya. Tetapi wadah favorit aku adalah plukme.

Di plukme, banyak hal yang kutemukan selain menulis. Yaitu sebuah keluarga besar. Bertemu orang orang hebat yang mempunyai banyak mimpi dan saling berbagi ilmu. Menyenangkan sekali. Dan pada akhirnya kami berkumpul membuat group wa plukme friends untuk yang pertama kalinya.

1. Plukme friends di ganti menjadi Pena Friends karena plukme sementara istirahat.

Di sana ada bunda Anis, dia seorang ibu yang baik, mengajarkan bagaimana caranya untuk bersaing sambil belajar, dalam menulis, juga yang paling PD, karena Tulisanya selalu menjadi trending topik, dia jago merayu para pria untuk menjadi bahan tulisan dan dipasangkannya kemudian, dia juga yang menggabungkan banyak para pecinta literasi untuk bergabung membuat karya tulis berbalasan. Dari sebuah cerita cinta koplaknya hingga puisi.

Di group wa ini setiap minggunya selalu berganti tugas menulis. Yang memberikan tugas adalah bunda Lori, kemudian para anggota group membuat tulisan sesuai dengan tema pada tiap minggunya.

Contohnya sebagai berikut ini;

Clue dimulai dari tanggal 9 maret 2019. Tolong isi sesuai dengan namanya ya. Tema pacaran.

9/3/19 Lori: Pacar Khayalan
10/3/19
@⁨Rin⁩ : Cinta Masa SMA
11/3/19 @⁨gigip⁩ : Indonesia Tanpa Pacaran
12/3/19 @Lottusa Aura : Cinta bersabarlah
13/3/19 @⁨bun ester⁩ : Jatuh Cinta Pada Sang Pujangga
14/3/19 @⁨ifah⁩ : Cinta Dua Dunia
15/3/19 @⁨karla⁩ : Jomblo
16/3/19 @⁨anis hidayatie⁩ : Lelaki Berbelah Rambut Kanan

Boleh di post di mana saja. Silahkan seret link ke sini.

Clue seminggu kedepan. Buatlah *cerita lucu*. Tolong bantu isi clue
25-3-19 @⁨n hslimah⁩ : Lorie
26-3-19 @⁨dalle dalminto⁩ : jemput sekolah anak
27-3-19 @⁨wawa⁩ : Tanggal Tua
28-3-19 @⁨ikhlas⁩ : ditikung mbak Daya
29-3-19 @⁨jannet⁩ : ketilang polisi
30-3-19 @⁨Moringa⁩ : Suamimu Suamiku Juga

Di sini juga tempat diskusi paling menarik jika sudah berkumpulnya trio jagoan medsos. Om Rotiez, Gigip dan Ifah. Pengetahuan mereka sangat menginspirasi para anggota untuk terus selalu berkarya.

2. Belajar Bersama Bisa.

Tokoh utamanya adalah Opa Bekti. Dia pencetus group ini ada dan juga pembuat aku bergabung ke dalam wadah Kaskus dan menjadi penulis. Padahal aku hanyalah anak kemarin sore yang awalnya hanya memahami bahasa untuk menulis puisi, ya selama beberapa tahun hanya tertarik dengan puisi saja. Masih teringat saat pertama kali dia membujuk rayu aku untuk memasuki forum Kaskus.

Quote:

Dari pada galau tidak jelas di Facebook dan membuang banyak ide brilian dalam otak secara cuma-cuma, mendingan datang ke Kaskus, berbagi galau menjadi tulisan dan dibayar, lumayan buat beli pulsa.

Pada awalnya aku yang benar-benar awan sama forum ini ikutan masuk. Tetapi sayangnya pas yang lainnya sudah masuk creator, aku masih berkeliaran di Kaskus dan mempelajari bagaimana caranya menggunakan wadah ini. Hingga akhirnya opa Bekti geram dan berkata;

Quote:

"Masih belum puas berkeliling Kaskus dengan cuma-cuma? Hari gini belum juga creator? Sini email-nya biar nanti bisa masuk creator."

Sebenarnya, bukannya tidak ingin tetapi masih berkendala.

Opa satu ini baik hati dan tidak sombong, bersyukur aku ketemu makhluk unik yang sangat gombal maniac.

Kendalanya creator pada waktu itu adalah email yang lupa password. Kemudian di tolong oleh kawan dan akhirnya bisa juga masuk creator dan kembali bersaing untuk membuat sebuah tulisan.

Di group Facebook inilah aku belajar banyak hal tentang menulis, opa selalu membuat bahan untuk di simak, dipelajari dan akhirnya di gunakan. Memang kuakui, kalau dipikir-pikir pria ini pantas kujuluki opa karena ke-bawelannya sudah uzur dan tidak ada yang menandingi kekuatannya dalam mempengaruhi jiwa-jiwa penulis.

Bahkan ketika aku keluar group, dia berkali-kali mengajak balik dengan men-share link group. Tetapi baru dua hari kemarin aku kembali masuk group ini kembali. Love you full grandfather.

Pada akhirnya aku benar-benar menemukan forum yang bisa untuk menjadi wadah penyaluran inspirasi yaitu Kaskus. Wadah kedua setelah plukme yang kutemukan dan membuat aku ketagihan menulis.

Quote:

Tujuanku menulis adalah untuk mengasah otak, walaupun berketerbatasan di atas tanda kutip yang tak mungkin.

Sebab menurut om Memet di dunia ini tidak ada sesuatu yang tak mungkin di lakukan, cukup berusaha saja dan bersabar.

3. Group Komunitas Bunda-bunda Sholeha

Di group ini aku benar-benar menjadi sesuatu dan membuat harapan selalu naik, tidak lagi berputus asa, walau kemampuan otak sudah sangat minim sekali dalam mempelajari sebuah tulisan.

Spoiler for galeri:

Mereka adalah pasukan para bunda yang luar biasa. Bahu membahu untuk menjadikan diri mereka suatu sejarah dalam kewanitaan. Mereka begitu bersemangat dalam berkarya cipta. Hal inilah yang membuat aku betah bertahan di wadah ini. Walau kritikan kepada tulisan lebih pedas dari bakso beranak level 15. Tetapi di sinilah akhirnya sebuah kebanggaan sebagai penulis lahir dengan sendirinya.

Dan ketika suatu musibah terjadi padaku, komunitas ini yang mencarikan solusinya. Seandainya mereka tidak ada, mungkin sudah lama aku berhenti menulis.

Quote:

"Menulis dan belajarlah sampai batas waktu akhir usia." Bunda Clarissa selalu membuat mata aku bisa bercahaya berkali-kali.

Begitulah kiranya aku bisa kuat menghadapi cobaan hidup yang begitu sulit untuk kulukiskan dengan kata-kata. Adanya kawan membuat semangat aku menyala hingga ribuan volt. Ya hidup ialah perjuangan. Maka selama diberikan napas, ayo berjuang! Pulihkan segala retak dan maju ke depan.

Kurasa tulisan curhat komunitas ini sudah waktunya untuk selesai. Salam agan dan sista! Semoga hari ini di limpahan banyak Rizki dan Rahmat dari Allah SWT. Aaamiinn.