Prabowo - Sandiaga Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK Kamis Besok

Menurut dia, gugatan tersebut dikirimkan karena batas akhir mengajukan gugatan adalah hari Kamis (23/5).

Suara.com - Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, akan memasukkan berkas gugatan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi, Kamis (23/5) besok.

"Kamis besok,semua berkas sudah disiapkan, karena besok adalah batas akhir mengirimkan ke MK," kata Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Dia mengatakan, tim hukum BPN Prabowo – Sandiaga yang akan mengajukan gugatan tersebut terdiri dari Deny Indrayana, Bambang Widjojanto, dan Irman Putra Sidin.

Menurut dia, gugatan tersebut dikirimkan karena batas akhir mengajukan gugatan adalah hari Kamis (23/5).

"Banyak berkas yang akan disampaikan, nanti tanyakan pada juru bicara ke mereka, ada tiga yaitu Denny Indrayana, Bambang Widjojanto, dan Irman Putra Sidin," ujarnya.

Menurut dia, tim hukum akan secara resmi diumumkan oleh Prabowo-Sandi, atas saran dari para ulama, tokoh masyarakat, dan partai politik pendukung Prabowo – Sandiaga.
sumber

=============

Sejak awal kan sudah diberitahu, semua sengketa pemilu berakhir di MK, karena itu hanya satu-satunya jalan untuk membuka peluang, apakah gugatan diterima atau ditolak. Tentunya semua data dan fakta harus siap diberikan kepada MK, bukan data link berita, data katanya relawan, data rekap c1 abal-abal, data SS inspect element, atau data yang mentok di 54%.

Seseorang bisa dianggap negarawan kalau dia bisa menyadarkan pendukungnya, bahwa semua hasil yang didapat adalah kenyataan yang harus diterima, karena bicara tentang pemimpin adalah bicara tentang takdir. Artinya Tangan Tuhan bermain disana. Yang Maha Mengetahui lrbih mengetahui siapa yang pantas menjadi pemimpin. Bukankah seorang prmimpin juga dinilai dari kemampuannya memimpun sebuah keluarga?

Andai kubu 02 sejak awal tidak mengobral narasi-narasi provokasi, tak mungkin para pendukungnya bisa sedemikian bodoh mengumbar fitnah, hoax, ancaman, dan lain-lain di sosial media. Tak mungkin ada demo yang berakhir rusuh.

Silakan saja cuci tangan. Tapi fakta berkata lain. Semua pelaku demo yang berakhir rusuh itu nyatanya pendukung 02 yang menginginkan Jokowi diimpeachment ditengah jalan, didiskualifikasi dari Pilpres, dan ujungnya memilih Prabowo-Sandi menjadi pemimpin negeri ini.

Sebuah pembelajaran buruk tentang demokrasi. Dan ini akan tercatat dalam sejarah Indonesia, 10 bahkan 100 tahun kedepan, bahwa ada pasangan capres-cawapres yang tidak siap kalah dan lebih senang memprovokasi pendukungnya agar turun kejalan, padahal mereka sadar, resiko teramat besar bagi negara dan bangsa ini.