Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EriantoajiAvatar border
TS
Eriantoaji
Utopia Perdamaian
Utopia Perdamaian


Perdamaian, tujuan suci yang di-inginkan umat manusia selama berabad - abad, sebuah bentuk pencapaian akan usaha manusia sebagai makhluk paling dominan di Bumi ini. Untuk dapat menjalani suatu bentuk kehidupan dengan penuh rasa pengertian antara satu sama lain. Dalam bentuk keharmonisan para penghuninya tanpa batas sekat - sekat pembeda didalamnya. Tapi nampaknya perdamaian hanyalah sebuah utopia saja. Utopia yang selalu menjadi dambaan bagi orang - orang untuk diwujudkan dalam kehidupan nyata, tapi realitanya hanya dapat terwujud di karya - karya seni saja layaknya di sebuah film ataupun tulisan - tulisan. Tentang usaha umat manusia dalam menciptakan keharmonisan hidup bersama tanpa harus ada peperangan di dalamnya. "Apakah perdamaian hanya bisa menjadi utopia saja, tanpa pernah dapat diwujudkan secara nyata?". Perdamaian adalah tujuan suci, perjalananya tak pernah lepas dari perang dan pertumpahan darah. Lalu mengapa cita - cita suci ini selalu didapat atau setidaknya diawali dari tumpahan darah dan air mata yang menjadi saksi akan penciptaan sebuah perdamaian. Perang adalah hal yang tidak dapat dielakan sejak awal penciptaan manusia ke dunia, bahkan hingga detik ini masih terjadi. Apakah memang sudah menjadi sifat alamiah manusia untuk bertikai dan berperang ataukah memang ada campur tangan Tuhan di dalamnya agar manusia dapat belajar serta mendapat hikmah didalamnya, "saya tak mengerti". Menagapa selalu harus ada pondasi darah dan kepedihan diatas sebuah kebahagiaan yang lain.

Menurut wahiduddin dalam bukunya yang berjudul "The Ideology of Peace" "Perdamaian adalah pencapaian teringgi dari peradaban umat manusia. Karena perdamaian adalah tanda dari eksistensi manusia itu sendiri". Pengharapan akan perdamaian harus selalu diperjuangkan. Terlepas dari berbagai macam ideologi yang bermunculan, seharusnya memiliki satu tujuan bersama yaitu penciptaan perdamaian Universal. Manusia selalu saja berbeda dalam ideologi mereka. "Dan mengapa manusia berbeda - beda dalam pemahaman sebuah ideologi?". Disadari atau tidak itu mungkin dikarenakan ideologi adalah salah satu sifat dasar manusia. Yaitu manusia menyukai kehendak bebas, dan ideologi adalah buah pemikiran dan manusia bebas mempunyai pemikirannya masing - masing. Walau pemikiran bisa berbeda, tapi saya punya keyakinan bahwa manusia sama untuk perasaan dan hati. Itu yang menyatukan ketika pemikiran terbentur akan perbedaan, perasaan dan hati manusia pada akhirnya selalu memberikan harapan untuk kembali bersatu tak peduli semakin buruknya Dunia ini, itulah yang kemudian disebut kemanusiaan. Kemanusiaan tanpa rasa benci dan mengesampingkan ego setiap individu, diwujudkan lewat perilaku konsisten terhadap sifat - sifat yang tidak mementingkan diri sendiri, yaitu ; kasih kebaikan, kepercayaan serta kemurahan hati.

Kemudian bagaimana perdamaian datang melalui perang. Ada 2 hal mendasar untuk sedikit menjelaskanya. Pertama Perang adalah salah satu hal yang konstan dalam sejarah umat manusia dan sesuatu yang tidak juga berkurang dengan adanya peradaban maupun munculnya demokrasi. Kedua menurut Will dan Ariel Durant dalam karyanya "The Lessons of History", "Perdamaian adalah keseimbangan yang tidak stabil karena didapat lewat supremasi yang diakui bahkan dipaksakan maupun kekuatan yang sebanding". Jadilah perdamaian layaknya sebuah ketakukan terhadap sebuah kekuasaan agar tidak melakukan hal - hal yang tidak dibenarkan pada suatu lingkup pemerintahan yang dianutnya agar tidak mendapat resiko, Istilah jawanya "Pejah gesang derek".

Meskipun upaya dalam mencapai sebuah perdamaian sudah dilakukan semaksimal mungkin. Mengapa sejauh ini perdamaian yang kekal sulit terwujud, terlepas dari batas - batas akan ras, suku, agama maupun suatu Negara. Mungkin karena perang jauh lebih berakar dalam sifat manusia karena penyebab perang lebih ke sifat manusia itu sendiri yang lumrah melakukakn persaingan individu seperti ; keserakahan, sifat suka bertengkar dan keangkuhan hingga dalam lingkup yang lebih masif menimbulkan perang. Ditambah keinginan akan hal - hal kebutuhan dasar sumber daya kehidupan seperti makanan, tanah, bahan bakar. Yang menjalar menguasai nafsu untuk menguasai hal - hal dasar tersebut.

Utopia layaknya sebuah mimpi walau hanya terdapat diangan dan divisualisaikan lewat imajiner tapi selalu bisa menjadi harapan dan pelecut semangat untuk diwujudkan. Perdamaian harus diupayakan dengan sungguh - sungguh tanpa harus menyakiti toleransi serta keberagaman umat manusia. Walaupun manusia selalu saja bertikai, manusia harus belajar dasar dari sebuah perdamaian, manusia harus mencari sumber reverensi membangun perdamaian yang bersifat universal. Oleh karena itu saya yakin jawabanya adalah lewat agama. Agama adalah lentera pikiran serta hati manusia yang gelap akan ego dan nafsu mereka sendiri. Agama yang dipelajari secara kaffah (menyeluruh) bukan setengah - setengah. Walaupun banyak juga yang menyangkalnya, bahkan malah terjebak pada pertikaian yang berdasarkan agama. Tapi itu bukanlah salah dari Agamanya melainkan individunya yang terlampau rusak dan digerogoti oleh nafsu serta egoisme mereka. Manusia itu terbatas dan mereka takut dengan apa yang tidak mereka mengerti, tapi tuhan tidak dan agama adalah pedoman bagi orang - orang yang mau berfikir. Agama tidak hanya cukup diimani tapi harus dipelajari dan dimnegerti. Seperti firman Allah sebagai berikut:
Quote:

Perdamaian harus menjadi pilihan pertama untuk menjalani kehidupan yang plural ini. "Lalu apa yang harus kita perbuat?".

Maka, masalahnya menjadi sebagai berikut: Agar perdamaian yang kekal terwujud, kita harus menghapus tidak hanya gejala-gejalanya—perang, pemberontakan, kudeta, revolusi—tetapi juga akar penyebabnya—kecurigaan, ketamakan, kebencian, permusuhan—dalam diri semua orang. Ini semua harus diganti dengan tindakan yang konsisten dengan sifat-sifat yang tidak mementingkan diri yaitu kasih, kebaikan, kepercayaan, dan kemurahan hati. Apakah ada orang yang mampu melakukan itu? Jika bergantung pada manusia yang tidak sempurna, berkematian, jawabannya adalah tidak ada. Oleh karena itu kembali seperti yang saya singgung tentang agama yang datang pada umat manusia saat mereka sedang tersesat dan bertikai, sebaiknya kita yang berada di masa modern ini harus mempelajarinya lagi sejara utuh dan menyeluruh untuk mendapatkan jawaban - jawaban ini. Terimakasih

Erianto Aji

Berikan pendapat kalian mengapa perdamaian selalu sulit untuk diwujudkan secara universal dan tanpa harus didapat dari peperangan
Diubah oleh Eriantoaji 17-05-2019 22:29
0
505
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ngejlebAvatar border
ngejleb
#3
Quote:


Harus dilestarikan emoticon-Big Grin
Eriantoaji
Eriantoaji memberi reputasi
1