Dikutip pada Tribun.news, pada tanggal 28 Maret 2019 terdapat pemindaan beberapa napi ke Nusakambangan. Foto di atas dikutipdari video yang sedang viral atas kekerasan petugas lapas saat pemindahan napi napi narkoba. Pemindahan napi tersebut dari Lembaga Permasyaratan (Lapas) Bali menuju Nusakambangan yang terdiri dari 26 orang napi narkotika. Sebelumnya dati diborgol secara berantai, namun setelah pemindahan tersebut,napi diperiksa kembali untuk mengantisipasi tidak ada narkotika yang dibawa oleh narapida tersebut,sehingga selanjutnya para nari diborgol secara sendiri sendiri atau perorangan.

Para napi keluar dari pintu belakang pos Wijayapura menuju kapal penyebrangan. Saat itulah terjadi kekerasan pada para napi dengan cara di seret. Tindakan tersebut dilakukan dengan cara tidak direncanakan, kemungkinan besar para napi tidak merespon atau menuruti para petugas Lapas untuk segera menaiki kapal,sehingga timbullah tindakan seeperti itu.
Kemungkinan lain yaitu tindakan tersebut dilakukan untuktherapy shock untuk para narapidana seperti bandar narkotika agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang mereka perbuat sebelumnya.
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap Ketua Lembaga Pemasyarakatan (KaLaPas) dan 13 petugas Lapas yang terlibat. Sehingga untuk saat ini telah dilakukan pemberhentian atau di nonaktifkan sehingga diganti oleh petugas harian dari Kabid Pembinaan Lapas Batu.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perlakukanlah napi lantasnya manusia. Namun jika hal tersebut untuk memberikan efek jera bagi para napi, untuk penyebar video,tidak pantas untuk mempertontonkan video tersebut. Menurut saya pribadi, para napi memang sepantasnya mendapatkan perlakuan begitu atas ganjaran yang telah pernah diperbuat sebelumnya. Untuk masyarakat yang beranggarapan perbuatan tersebut tindak kekerasan, apakah napi harus diperlakukan secara baik atas perbuatannya tersebut? Semua punya pemikiran masing-masing saya hanya menyampaikan argumen pemikiran saya.
Selamat pagi