Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jonfaisalAvatar border
TS
jonfaisal
Kocak! Indonesia Impor Singkong, Bahkan Makin Hobi
Kocak! IndKocak! Indonesia Impor Singkong, Bahkan Makin Hobi

MARKET - Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
 
26 April 2019 13:36

nesia Impor Singkong, Bahkan Makin Hob

SHARE 

Foto: Singkong. (Dok. Detik.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Singkong, atau ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan yang penting di Indonesia. Alih-alih beras, beberapa daerah di Indonesia memilih singkong sebagai bahan makanan pokok.

Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia masih mengimpor singkong untuk memenuhi kebutuhan? Padahal, apa susahnya menanam singkong?

Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, sejak tahun 2006 singkong dan produk turunannya masih terus didatangkan dari luar negeri.


Dicermati lebih dalam, ternyata ada dua bentuk singkong yang diimpor Indonesia.

Pertama, singkong dalam bentuk kepingan kering (dried chips) atau beku yang masuk dalam golongan barang HS 071410. Bentuk ini merupakan padatan yang belum diolah menjadi tepung.



Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah impor singkong padat tersebut mencapai 308 ton pada tahun 2018. Jumlah itu relatif jauh lebih rendah dibanding nilai ekspor singkong Indonesia yang mencapai 1.433 ton di tahun yang sama.

Namun bila dilihat polanya dalam 10 tahun terakhir, jumlah impornya mengalami tren peningkatan. Rata-rata impor singkong periode 2014-2018 mencapai 4.070 ton/tahun, yang mana jauh lebih besar dibanding rata-rata periode 2009-2013 yang hanya 3.064 ton/tahun.

Sebaliknya, ekspornya malah memperlihatkan pola penyusutan. Pada periode 2014-2018, rata-rata ekspor singkong hanya sebesar 26.561 ton/tahun, jauh lebih kecil dibandingkan periode 2009-2013 yang masih bisa sebesar 117.236 ton/tahun.

Kedua, produk turunan dari singkong yang masuk dalam golongan barang HS 110814.

Merujuk Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2017, deskripsi barang dengan kode HS 110814 adalah 'Pati ubi kayu (cassava)'.

Sebagai informasi, pati singkong merupakan bahan dasar untuk pembuatan tepung tapioka, atau biasa juga disebut tepung kanji. Tepung ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membuat berbagai makanan seperti cilok, cimol, seblak, dan bakso.

Menariknya, jumlah impor pati singkong ini jauh lebih besar dibandingkan singkong dalam bentuk padatan.

Pada tahun 2018, BPS mencatat sebanyak 375.590 ton pati singkong senilai US$ 185,6 juta masuk ke Indonesia sebagai barang impor. Sedangkan jumlah ekspor pada periode yang sama jauh lebih kecil, hanya 8.090 ton atau senilai US$ 5,28 juta. Artinya perbandingan impor pati sawit mencapai 45x lipat dari ekspornya.

Sama halnya dengan singkong padatan, tren impor pati singkong juga mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir.



Rata-rata impor pati singkong periode 2014-2018 mencapai 470.436 ton/tahun, yang mana meningkat dari yang sebesar 335.015 ton/tahun pada periode 2009-2013.

Sebaliknya, ekspornya malah turun, dari yang rata-rata mencapai 38.602 ton/tahun (2009-2013), menjadi tinggal 14.246 ton/tahun (2014-2018). Dengan melakukan impor pati singkong, artinya Indonesia juga membeli jasa pengolahan singkong dari luar negeri. 

Produksi Dalam Negeri Terus Berkurang

Peningkatan kebutuhan impor singkong padat pati singkong merupakan dampak dari produksi dalam negeri yang masih kurang. Bukan hanya kurang, tapi produksi singkong sejak tahun 2014 terus menurun.



Berdasarkan buku 'Statistik Pertanian 2018' yang dirilis oleh kementerian pertanian, pada tahun 2018 produksi singkong hanya mencapai 19,05 juta ton Padahal pada tahun 2014 Indonesia masih bisa menghasilkan 23,4 juta ton singkong.

Ini tidak terlepas dari luas lahan panen singkong yang juga terus berkurang. Tahun 2018 luas lahan panen singkong hanya seluas 793 ribu hektare, sudah jauh berkurang dari tahun 2014 yang masih 1 juta hektare.


Singkong Thailand Kian Digemari

Melihat fakta-fakta tersebut, tak heran apabila ketergantungan terhadap singkong impor masih terus ada. Bahkan meningkat.

Thailand merupakan negara utama asal singkong impor yang masuk ke Indonesia. Tahun 2018, Thailand berhasil memasukkan 349,27 ribu ton singkong senilai US$ 173,2 juta. Sebenarnya bukan hanya singkong, Thailand juga mengekspor banyak tanaman pangan ke Indonesia, seperti beras dan jagung.

Yah belakangan ini jajanan 'Singkong Thailand' juga cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. 



Vietnam juga tercatat memasukkan singkong ke Indonesia, namun dengan jumlah yang relatif kecil, hanya 25,9 ribu ton di tahun 2018. Nilainya juga hanya US$ 12,1 juta.

Selain itu ada pula singkong impor yang berasal dari Australia, Myanmar, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS) namun pada jumlah yang sangat kecil.


TIM RISET CNBC INDONESIA



Sumur




Diubah oleh jonfaisal 28-04-2019 11:18
54m5u4d183
UO.Z
mendoan76
mendoan76 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
6.1K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kirain.siapaAvatar border
kirain.siapa
#46
harus banyaki nanem singkong emoticon-Hansip
0
Tutup