Berdasarkan hasil quick count yang sudah stabil perhitungan suaranya karena di atas 80% jumlah masuk suara yang dihitung, dan kedua capres pun sudah jumpa pers saya sebagai rakyat dengan akal sehat mengucapkan "Sampai Jumpa Lagi Prabowo" jumlah 8% selisih terlalu tinggi walau ada kecurangan pun susah untuk menggoyang perolehan suara dari Jokowi.

Walau bapak berkata survey internal menang namun saya tak begitu percaya maklum saja 5 tahun yang lalu ada cerita bapak sujud syukur dan merasa menang namun semua itu hanya rekayasa. Saran yang bagus bahwa kita jangan anarkis, agar tak terjadi chaos di lapisan bawah maklum saja kalah dua kali itu menyakitkan jadi saya mengerti perasaan bapak yang begitu kaget ketika duduk di kursi pesakitan.



Apa yang salah dengan elektabilitas bapak di pilpres kali ini, bapak kurang merangkul mereka yang di daerah Padahal di Jabodetabek perolehan Bapak tinggi hampir rata-rata di TPS suara bapak terbanyak, seperti Boyolali masyarakat disana sakit hati dengan kata-kata bapak. Di papua, Bali dan wilayah timur lainnya bapak kalah telak karena program dari Gerindra tidak merangkul masyarakat bawah ini terbukti dengan menurunnya partai bapak dari perolehan suara.



Belum lagi efek hoax Ratna Sarumpaet yang membuat swing voters ragu apakah ini pilihan yang baik, mengapa aksi tipu-tipu dari para pendukung bapak seolah hal yang biasa. Kemudian puisi Bu Neno yang seperti nabi seakan do'a yang mengancam Tuhan, lalu apa tidak malu kalau saat ini perolehan suara ternyata Bapak kalah mengapa Tuhan tidak membela, inilah yang membahayakan akan ada krisis kepercayaan Tuhan nantinya dimana Rocky Gerung pun ambil posisi di setiap kampanye bapak. Bung Rocky adalah ahli bermain kata-kata, namun pemikirannya bertolak belakang dengan keimanan di dalam Islam.

Para ulama pun tersangkut dengan politik praktis hingga ada yang banyak bermimpi tentang sang ratu adil dialah "Prabowo" layaknya Bapak orang suci, inilah dilema yang dirasakan bila hasil akhir dari perhitungan KPU ternyata bapak Kalah.



Kecuali bapak dan timsesnya bisa membongkar kecurangan yang ada di seluruh negeri dengan ketentuan harus mengejar perolehan 8% suara, baik itu kecurangan di luar negeri atau daerah bahkan lembaga survey bayaran, maka saya akan bangga mempunyai "Presiden Yang Baru" bisa dilihat hasil survey bisa berubah di televisi dengan kemenangan Bapak.



Namun bila tidak maka "Sampai Jumpa Lagi Pak Prabowo" masih ada 5 tahun mendatang bapak akan berhadapan dengan orang baru yang jelas bukan Jokowi, maaf kan saya yang tak mendukung bapak di pemilu saat ini, mungkin lima tahun lagi itu juga kalau PDIP menjadikan Puan Maharani sebagai Capres atau Cawapresnya, kalau lawan bapak Bu Risma saya akan lantang memilih Bu Risma.



Salam hangat dari saya yang selalu bergoyang dua jari, ingat lagu lima tahun yang lalu "Salam dua jari jangan lupa pilih Jokowi" ahh nampaknya tak elok bila saya harus mengkritik bapak karena bapak belum ada yang bisa di kritik, bapak tak pernah berkuasa di negara ini sedangkan ketika bapak menjabat sebagai danjen kopasus positif semua hasilnya prestasinyapun bagus, lebih baik saya kembali mengkritik Jokowi yang terlalu superior untuk di cari titik lemahnya.



Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

c4punk@2019

Pendapat pribadi
Gambar google

GIF