michellevwAvatar border
TS
michellevw
Fenomena Mengumbar " Aib " Orang Demi Konten Pribadinya, Pantas Gak Ya?


Di zaman sekarang ini, teknologi yang semakin canggih dapat memudahkan orang dalam mendapatkan informasi, baik itu informasi positif, negatif, hoax, ataupun informasi bukan hoax. Saking mudah dan cepatnya mendapatkan informasi, seringkali para pembaca terkecoh akan kebenaran berita tersebut.

Begitu juga hal nya dengan pembuat konten, baik berupa video, gambar dan tulisan. Seringkali kita melihat para pembuat konten lupa akan etika dalam membuat suatu konten yang akan dilihat oleh ribuan orang bahkan bisa mencapai jutaan orang.

Kita sering melihat para kreator dengan sengaja menyebarkan aib orang melalui kontennya demi mendapatkan banyak view tanpa melihat apa efek yang akan timbul pada orang yang sudah disebarkan aibnya. 

Tentunya yang kita bahas disini adalah orang yang disebarkan aibnya tanpa persetujuan dari dirinya ya. Kalau sudah ada persetujuan itu gak masalah.



Para Kreator Konten gak bisa sembarangan dalam membuat konten. Ada etikanya yang salah satunya adalah gak boleh menyebar luaskan informasi yang berhubungan dengan aib orang memakai video, gambar, ataupun tulisan, kecuali  orang tersebutlah yang membuka aib nya sendiri di media yang mengakibatkan cepatnya informasi berkembang.

Dengan kata lain bearti orang tersebut sudah mempunyai niat informasi mengenai dirinya boleh diketahui oleh orang lain.

Lalu bagaimana jika ternyata para kreator konten menyebarkan aib atau menyebarkan malu seseorang?? Misalnya konten kreator menampilkan gambar mengenai orang yang disebarkan aib nya tanpa ada persetujuan dari dia.




Mestinya sebuah kata REJECTED yang akan diterima oleh konten kreator yang menampilkan gambar orang dan video orang yang sedang dibuka aibnya. 

Untuk menampilkan informasi yang kita masih gak tau sudah dapat izin atau belumnya dalam memuat sebuah informasi tentang aib orang melalui media sosial baik gambar ataupun video, konten kreator harus dan wajib memblur wajah orang tersebut demi kenyamanan orang yang telah kita buka aibnya. Karena efek psikologis bisa terjadi selama hidupnya.

Dan perlu kita ingat akan UU ITE No 11 tahun 2008, Pasal 27 ayat (3) UU ITE menyebutkan: "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik, akan diancam pidana maksimal 4 tahun dan denda 750jt ."

Selain UU ITE tersebut, kita juga harus coba belajar berempati, gimana kalau kita menjadi dia, aib kita diumbar dan gambar kita terpampang di seluruh medsos tanpa sepengetahuan kita, pasti terkejutnya kita, apalagi medsos bisa secepat kilat dalam menyebarkan informasi.

Contohnya belum lama ini terjadi mengenai pembuatan konten oleh seorang youtuber di Instagramnya mengenai Audrey tanpa memblur wajah Audrey. Gak haruslah menampilkan wajah Audrey karena efek psikologis yang akan ditimbulkan oleh Audrey, even Audrey benar atau salah pasti akan menimbulkan malu untuk Audrey di kemudian harinya.

Oleh karena itu, Para Konten Kreator harus lebih bijak dalam mengangkat sebuah informasi. Lebih baik gambar di blur jika berkaitan dengan aib seseorang, kecuali kita memang mendapatkan informasi dirinya dari media sosial yang memang milik orang itu atau orang tersebut videoin dirinya sendiri untuk tujuan disebarkan.

Haruskah Hanya Untuk Hiburan Dan Demi Sebuah Konten,
Lalu Kita Harus Mengorbankan Orang Lain?


Terima Kasih dan Sampai Jumpa Lagi

emoticon-Imlek

Sumber : Pemikiran TS dan hukumonline
            Gambar  : Google                                                       








Diubah oleh michellevw 14-04-2019 09:40
smersh64
smersh64 memberi reputasi
13
8.7K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ikhsanikhlasAvatar border
ikhsanikhlas
#49
Sebar aib dari mulut saja berbahaya apa lagi di bantu media bahaya nya berkali-kali lipat gan

Gibah dan fitnah adalah perbuatan yang dapat menghanguskan amalan pahala kita gan.

Ibarat api yang membakar kayu bakar tak bersisa. Itulah gambaran nya.

Di era sekarang ini begitu mudah nya seseorang menebar fitnah, Gibah dll.
Apalagi di masa ini menjelang pemilu, orang tuh ga mikir mikir dulu untuk menyebarkan berita tanpa Tabayyun dahulu pada ujung ujungnya penyesalan (klo orang nya menyesal).

Berita faktual dan berita hoax sekarang campur aduk, sampai sampai kita ga bisa bedain terkecuali agan agan yang bener bener hati hati dalam menyikapi berita.

Tak sedikit orang di ciduk gara gara menyebarkan berita hoax seperti yang agan tau. Bahkan sampai ke elit partai pun termakan berita hoax, You know lah ya.

Sampai detik ini pun berita ga jelas masih berseliweran.

Mudah2an habis pilpres ga ada lagi berita fitnah dan Gibah.

Terlalu panjang ya gan hihi
0