Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mbakyulifAvatar border
TS
mbakyulif
Capres yang Abai akan "Engine of Growth"


Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku Statistik Indonesia 2017, merilis jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 sebesar 258 Juta jiwa. Sementara tahun 2017 BPS merilis jumlah penduduk Indonesia mencapai 261 Juta jiwa. Angka kelahiran penduduk mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,47 persen per tahun. Pusat konsentrasi penduduk masih menumpuk di Pulau Jawa. Terutama di 3 provinisi yakni Jawa Barat 43 juta jiwa, Jawa Timur 39 juta jiwa dan Jawa Tengah berpenduduk 34 juta jiwa.

Hal terpenting dalam kajian kependudukan adalah komposisi penduduk  berdasarkan pengelompokan  usia. Komposisi penduduk ini erat kaitannya dengan proyeksi perekonomian sebuah negara.

Sebab usia produktif dan kualitas sumber daya manusia (SDM) turut memengaruhi kinerja perekonomian sebuah bangsa.

Populasi besar dan kelimpahan usia produktif menjadi faktor penting dalam meningkatkan kapasitas ekonomi nasional. Untuk itulah penting memahami potret demografi sebuah negara.

Berdasarkan proyeksi BPS jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 mencapai 265 juta jiwa. Indonesia menempati urutan keempat jumlah penduduk terbesar di tingkat global. Posisi pertama masih ditempati China, diikuti India, Amerika, dan posisi keempat Indonesia.

Dari proyeksi BPS tersebut, penduduk kategori milenial mendominasi komposisi demografi Indonesia. Mengacu pada proyeksi BPS tentang penduduk tahun 2018 maka jumlah generasi milenial sebesar 62 juta jiwa.

Generasi X berjumlah 56 juta jiwa dan generasi Z sebesar 45 juta jiwa. Komposisi penduduk nasional didominasi oleh kelompok milenial dan alfa.

Dengan komposisi tersebut maka Indonesia berlimpah SMD  produktif.  Mereka ini yang akan mendominasi wajah Indonesia beberapa tahun ke depan. Model dan karakter manusia milenial yang akan memimpin dan mengelola segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam konteks kepentingan nasional, generasi milenial merupakan pelanjut perjuangan generasi X. Selama orde baru berkuasa sebagian generasi X sudah terlibat dalam membangun negeri. Mereka terlibat dalam agenda proyek orde baru, pembangunan dan stabilitas politik.

Pada saat yang sama generasi X juga yang menumbangkan rezim otoritarian orde baru. Masterpiece mereka dalam politik nasional adalah proses demokratisasi. Berkat generasi X bangsa ini bisa menikmati demokrasi. Setiap warga negara memiliki hak dalam mengemukakan pendapat dan aspirasinya. Demokrasi adalah kemewahan yang di miliki bangsa ini.

Sebagai generasi yang akan menggantikan generasi baby boomers dan generasi X, generasi milenial memiliki nilai strategis dalam membangun nusa dan bangsa. Sebagai generasi pelanjut estafet pembangunan bangsa, generasi X harus menjadi perhatian semua stakeholder bangsa ini. Jumlah mereka signifikan dalam populasi kependudukan nasional.

thread SBO

Di sinilah letak urgensi para calon presiden memberikan perhatian serius terhadap generasi pewaris negeri ini. Menyajikan tawaran agenda bagaimana membangun generasi milenial hingga mereka siap sebagai pelanjut pejuang cita-cita kemerdekaan.

Generasi yang akan mengemban misi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan membanggakan. Bangsa yang punya wibawa di mata bangsa-bangsa lainnya. Indonesia yang disegani dalam percaturan politik global.

Tentu amat kita sayangkan selama masa kampanye calon presiden ini jarang terdengar gagasan bagaimana membangun generasi Indonesia yang tangguh.

Sumber daya manusia yang memiliki daya kompetisi dengan bangsa-bangsa lain. Jauh dari perbincangan publik soal pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing.

Publik pun dininabobokkan oleh pertengkaran yang remeh temeh dalam kampanye calon presiden. Perdebatan yang sesungguhnya bukan menyentuh persoalan utama.

Padahal bangsa ini perlu narasi dan langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia. Memasuki era industri 4.0 faktor paling menentukan kita bisa bersaing atau terpinggirkan adalah kualitas sumber daya manusia.

Sudahkah kita memiliki sumber daya manusia yang bisa bersaing pada era industry 4.0.....? Bagaimana grand strategy memiliki sumber daya manusia yang handal dalam menghadapi persaingan di era industry 4.0 ......?

Diubah oleh mbakyulif 15-04-2019 09:09
1
1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jhonnyenglish99Avatar border
jhonnyenglish99
#8
Quote:


Kebanyakan kartu ribet.
Jadinya gajalan.

KTP gue aja baru jadi h+5 taun.

Ini lagi buat Kartu Nikah, KIP dll.
Potongan gaji gue buat hal2 ga guna.
Anjinglah.
0
Tutup