babygani86Avatar border
TS
babygani86
Mengenal Penyakit Degeneratif, Beban dunia Kesehatan Indonesia
Selain kanker, di antara penyakit degeneratif lainnya adalah stroke, penyakit jantung, hipertensi, dan gagal ginjal. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2018, terjadi peningkatan angka diabetes, penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan gagal ginjal. Semuanya mengalami peningkatan luar biasa.

Hipertensi misalnya, yang pada Riskesdas 2013 angkanya 25,8% berkembang menjadi 34,1% lima tahun kemudian. Lantas stroke juga dilihat dari data memiliki angka kejadian tinggi.

Data juga menunjukkan jumlah penderita diabetes di Indonesia bisa terus membengkak. Dilihat dari hasil Riskesdas Kemenkes, angka penderita diabetes di Indonesia mencapai 5,37%.



Peningkatan ini terjadi karena pola hidup tak sehat. Itu terlihat dari meningkatnya angka obesitas. Pada 2007, angka obesitas sebesar 10,5%. Kemudian enam tahun berselang naik jadi l4,8%, dan membengkak jadi 21,8%.

Jumlah penyandang obesitas tidak hanya dari kalangan dewasa ke manula, tapi kini sudah menjurus ke anak-anak dan remaja. Padahal, obesitas berkaitan dan menjadi faktor risiko utama terhadap penyakit degeneratif lain, seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke, gagal ginjal, dan diabetes.

Potensi ke arah tersebut terbuka, karena obesitas membuat semua organ-organ tubuh bekerja lebih keras. Jantung, misalnya, harus mengerahkan lebih banyak tenaganya untuk memompa darah ke seluruh tubuh penyandang obesitas. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan berkolesterol berpotensi timbulnya penumpukan plak di pembuluh darah.

Penyakit jantung juga tak boleh disepelekan. Menurut data katastropik tahun 2016 sampai Desember 2018 yang dihimpun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, penyakit jantung menanggung jumlah pasien dan kasus paling banyak.

Pada 2016, jumlah pasien yang ada sebanyak 1.795.879 orang, memakan biaya sebesar Rp6,45 triliun. Setahun berikutnya, jumlah pasien bertambah jadi 2.436.928 orang dengan biaya Rp9,30 triliun. Sedangkan pada 2018, jumlah pasien penyakit jantung sebesar 2.895.099 orang dan biaya sebesar Rp10,5 triliun. Soal skema penjaminan jantung sesuai dengan regulasi yang berlaku, belum ada perubahan.

Penyakit jantung umumnya menyerang pada usia 60 tahun. Penyakit jantung dapat terjadi karena penyempitan pembuluh darah (jantung koroner), darah tinggi (hipertensi), gangguan listrik jantung (aritmia), dan gangguan katup jantung. Dan tidak sedikit pasien datang dalam keadaan lanjut dari fase tersebut. Bahkan sudah sampai pada tahapan gagaljantung.

Pada stadium awal, kalau seseorang sakit jantung cukup diberikan obat—obatan. Namun banyak di antara kita, ketaatan minum obatnya belum baik. Kesadaran untuk melakukan skrining pemeriksaan jantung juga belum tersosialisasi. Meski demikian, penderita penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner, terbantu oleh kemajuan teknologi. Teknologi ring sudah berkembang pesat.

Meningkatnya penyakit degeneratif. Salah satu factor pendorongnya karena pola hidup masyarakat. Masyarakat masih kurang memperhatikan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Terutama dalam hal masih minimnya melakukan aktivitas hsik dan pengaturan konsumsi makan.

Kemenkes terus melakukan berbagai upaya guna mengurangi penderita PTM. PTM sumbernya perilaku kita sendiri. Bukan oleh orang lain. Sehingga pencegahannya tergantung apa yang kita lakukan. Padahal penyakit seperti jantung. stroke, hipertensi, diabetes, dan kanker, sangat mudah dicegah.

Faktor yang paling berpengaruh adalah kebiasaan merokok. Perlu upaya lintas sektor dalam menerapkan kebijakan. Meskipun ujungnya ada pada kesadaran masyarakat. Misalnya, menghindari merokok dan rutin berolahraga minimal 30 menit dalam sehari, serta berjalan kaki minimal 10.000 langkah.

Kalau dari Kemenkes, upaya mendorong pemda untuk menerapkan perda kawasan tanpa rokok (KTR) sampai ke desa. Mendorong agar Kemenkeu mau menaikkan cukai rokok. Selain itu, didorong agar tercantum food Iabelling pada setiap produk.

Partisipasi masyarakat untuk mencegah penyakit ini tentu menjadi hal utama. Berbagai komunitas sehat kini sudah banyak terbentuk. Yayasan Jantung Indonesia, misalnya, telah lama melakukan aksi preventif dengan mendatangi sejumlah sekolah, cek kesehatan gratis.


Spoiler for SALING KETERKAITAN PENYAKIT DEGENERATIF SATU DENGAN YANG LAIN:




PROFIL PENYAKIT DEGENERATIF


Quote:



Quote:



Quote:



Quote:




Spoiler for Referensi:


9
8.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mozillafirefoxAvatar border
mozillafirefox
#14
intinya, banyakin olahraga, keluar keringet...

ubah pola hidup
0