Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

erina79purbaAvatar border
TS
erina79purba
Aku di Jodohkan Edisi Indonesia Tanpa Pacaran
Aku di Jodohkan Edisi Indonesia Tanpa Pacaran

Sumber gambar Pixabay



Waktu tak terasa cepat berlalu
Sekian detik tiba-tiba umur tak terasa sudah tua. Sudah kedaluwarsa tapi jodoh juga tak bertemu.

Beberapa kali pacaran tak pernah mulus, selalu putus di tengah jalan, seperti layangan putus. Akhirnya ada rasa malas untuk pacaran.

"Bonar umurmu sudah berapa sih," kata Pak De Iwan suatu pagi di ruang tamu rumahnya. Seperti biasa Aku pasti setiap malam minggu main ke rumah Pak De Iwan yang terletak di pinggir kota.

"Umurku sudah tak muda lagi Pak De, sudah menginjak kepala tiga. Tahun ini Aku berumur tiga puluh empat tahun,"ujarku sambil memandang akuarium di dalamnya ada ikan Louhan.

"Pacarmu sudah ada?"tanya Pak De Iwan. Masih memegang koran Kompas terbit hari ini. Mereka lagi ada di ruang tamu Pak De Iwan.

"Sekarang sudah malas pacaran Pak De, maunya langsung menikah saja. Cewek tidak ada sesuai seleraku. Pertama-tama cintaku menggebu-gebu sampai tiga bulan aku sudah malas melihat dia, akhirnya aku minta putus.

"Huss, kau ini mana ada cewek begitu kenal mau menikah satu di antara seribu mungkin ada," kata Pak De Iwan.

"Yah semoga sih ada, aku berdoa deh Pak De," pacaran aku sudah trauma, takut putus lagi tidak sampai ke pelaminan melulu.

"Padahal kamu ganteng lho Bonar seperti bintang film India tuh namanya siapa ya?
Sebentar Pak De ingat dulu. Oh iya tuh Amitha Baccan. Postur tubuhmu tinggi semampai, hidungmu mancung, kau seorang pengusaha muda. Nah kurang apalagi Pak De kira kau yang terlalu pemilih."

"Tolonglah Pak De carikan aku jodoh ya, pilihan Pak De pasti cocok untukku." Kataku memohon agar Pak De mau menjodohkan pada seorang gadis.

"Coba tanya Budemu kemarin dia mau menjodohkan gadis tetangganya di kampung untukmu." Kata Pak De Iwan.

"Bude memang lagi di mana Pak De, dari tadi aku tidak melihatnya."

"Budemu lagi ke pasar, paling sebentar lagi sampai, sudah tunggu saja!"

"Ok Pak De, siplah, aku ke kamar dulu ya."
"Pak De, Doni kemana dari tadi tidak kelihatan."

"Biasa mau malam mingguan, mulai dari subuh pergi, emang kamu jomblo ha...ha...ha...., Pak De menertawakan Aku."

"Huh Pak De, makanya cepatlah kenalin Aku cewek biar tidak jomblo," ujarku tidak mau kalah.

"Iya sudah sana ke kamar Doni taruh tasmu!" Pak De Iwan menyuruhku lagi untuk mengantar tas ke kamar.

***
Tak berapa lama kemudian Bude Yenni datang dari pasar membawa sekeranjang belanjaan.

"Pakne ada motor Bonar di depan, kapan sampainya?" Kata Bude Yenni.

"Tadi Bune, tak berapa lama Bune pergi," ujar Pak De Iwan.
"Sekarang anaknya kemana?" kata Bune Yenni.
"Tuh lagi di kamar Doni, Pak De Iwan menunjukkan kamar pakai kode dagunya."

"Pakne sudah bilang rencana Bune mau jodohin dia ke Tiara tetanggaku di kampung,"

"Sudah Bune, coba panggil anaknya," kata Pak De Iwan.
"Bonar...!"
"Iya Bude, terdengar suara sahutan Iwan dari kamar Doni.

"Kamu ke sini dulu Bude mau bicara sebentar."
"Ok, Bude siap 86," Aku langsung menghampiri Bude Yenni.

Kuhenyakkan pantatku duduk dekat Bude Yenni.
"Kau mau tidak Bude kenalin gadis cantik, anak tetangga di kampung masih perawan bekerja di kota tempat kau bekerja juga. Anaknya telaten, cantik, ramah, rajin beribadah, sopan lagi sama orang tua." Bude mempromosikan gadis yang mau dikenalkan ke Aku, persis seperti iklan Pepsodent tuh yang di televisi.

"Boleh Bude kenalkan siapa tahu jodoh," kataku lagi.

"Iya, orangtuanya sudah tua, jadi ingin anak bungsunya cepat menikah karena umurnya sudah pantas menikah."

"Berapa tahun umurnya Bude?"

"Dua puluh lima tahun sudah matang untuk berkeluarga. Dia mengajar di sekolah Internasional di kota tempatmu bekerja, mungkin kalian dekat-dekatan juga di kota."

"Ya udah Bude, punya nomor yang bisa dihubungi ada tidak?" kataku lagi.

"Ada ini nomornya catat di handphonemu,"kata Bude Yenni sambil membacakan nomor telepon sang gadis.
"Nanti Bude hubungi dia dulu agar tidak kaget dapat nomor handphone tak di kenal.
"Terima kasih ya Bude." Ujarku lagi dengan wajah riang.


Semoga inilah jodoh yang terbaik untukku, aku sudah jenuh menjomblo. Kadang iri lihat adik bungsuku sudah menimang bayi.

Tamat

Bekasi, 12 Maret 2019
Belajar Bersama Bisa

Clue #Indonesia Tanpa Pacaran Gigip Andreas

Jangan lupa cendolnya yaemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan agan/sista
Diubah oleh erina79purba 12-03-2019 15:41
dalledalminto
dalledalminto memberi reputasi
8
2.8K
57
Thread Digembok
Tampilkan semua post
erina79purbaAvatar border
TS
erina79purba
#37
Cinta Bersabarlah
Aku di Jodohkan Edisi Indonesia Tanpa Pacaran

Bersabarlah cinta
Seberapa lamakah daun itu mengering, membusuk. Saya kira tidak berapa lama. Bila ditunggu, dilihat setiap hari pasti terasa lama. Nah sambil dibawa berlalu saja tanpa tahu bahwa daun itu sudah berbaur ke tanah menjadi pupuk. Memupuk tanaman menjadi subur.

Hai kekasihku seperti itulah cintaku untukmu. Demi langit dan bumi aku memupuk kesabaran menunggu sang kekasih.


"Hai Maia sedang apa? Kenapa dari tadi bengong saja? Apakah ada kabar darinya?" Jumi memegang pundak Maia yang sedang melamun duduk di ruang tamu kost mereka.

"Ah Jumi kau mengagetkan aku saja, Aku tidak apa-apa kok," kata Maia.


"Dari tadi kamu melamun saja, ada apa, coba ceritakan masalahmu?" Kata Jumi sambil memegang pundak Maia.

"Iya Jumi aku sedang memikirkan si dia, belum ada kepastian dari orang tuanya kapan datang ke rumah untuk melamarku," Maia menceritakan masalahnya mengenai sang pacar.

"Kok kamu buru-buru amat ingin dilamar? Emang sudah siap jadi istri." Lanjut Jumi.

"Orang tuaku ingin aku cepat-cepat menikah, aku anak tunggal mereka sudah tua, ingin secepatnya menimang cucu," ujar Maia.

Kringg...krinng... terima bunyi handphone dari tas Maia.
"Dari Razzaq, sebentar ya!"

"Hallo Mas Razzaq, ada apa?"

"Mama masih pergi ke luar negeri mengurus perusahaannya yang di sana barusan dapat telepon katanya ada sesuatu masalah. Maaf ya sayang malam minggu ini tidak jadi lagi orang tuaku ke rumahmu."
"Dan Papa juga hari Sabtu ini mau ke luar kota. Halo sayang masih dengar aku kan." Kata Razzaq dari seberang sana.

"Iya sudahlah Mas Razzaq tidak apa-apa, jika sudah ada waktu datang saja ke rumah," kata Maia raut dan suaranya langsung berubah.

"Mas terima kasih infonya ya, aku mau mandi sudah sore nih," Maia sudah malas meladeni kekasihnya sudah sepuluh kali dengan berbagai alasan janji mau datang bersama orang tuanya mau melamar.

Janji hanya janji. Sampai kapankah janji itu ditepati? Aku sudah bosan dan malah jadi ilfil.

Apakah aku harus bersabar?
Apakah cinta harus bersabar?
Sampai kapan?
Sampai aku tua.

"Bekasi, 14032019

Clue Bersabarlah Cinta
Belajar Bersama Bisa
Pena Friends

Aku di Jodohkan Edisi Indonesia Tanpa Pacaran
Diubah oleh erina79purba 14-03-2019 12:15
5
Tutup