Oli Mesin Motor Matic Terbaik Menurut KasKuser

Beranda
Komunitas
Automotive
Kendaraan Roda 2
Oli Mesin Motor Matic Terbaik Menurut KasKuser

r3van80

04-03-2019 23:37

#8779

Quote:

Original Posted By curry30ua►

Hi Bro,

SAE 40 sebenarnya itu standard pabrikan. Bukan berarti paling kental. By performace based on daily ride harus menjadi pertimbangan. Kalau digeber terus pakai SAE 40, ya gak haruslah.
Kan by the time at drain interval kan kita bisa lihat penurunan kerja oli mesin. Makanya setiap kali di drain oli akan lebih cair dari saat kita baru menuangnya toh?.
Decreasing in motor oil pakcages termasuk viscosity adalah hasil dari pemakaian sehari-hari termasuk bagaimana cara kita berkendara. Makanya beberapa produsen motor oil memberikan beberapa SAE berbeda agar konsumen bisa memilih.
Boleh pakai SAE 40 tapi kalau digeber-geber tiap hari seperti agan diatas bagamana coba, hal paling sederhana adalah suara mesin pasti lebih cepat menggerung.
Mau pakai SAE 30, 40, 50, 60 disesuaikan dengan kebutuhan agan masing-masing lah, yang cocok yang mana dan gaya riding masing-masing lahh. Makanya saya bilang kalau mau nekat monggo pakai SAE 60.
Semoga membantu...
Just thoughts might be helpful. emoticon-shakehand

Bukannya ane menyerang posting ente gan. Cuma koreksi dikit. Intinya pendapat agan benar kok. Jangan marah ya. emoticon-Big Grin

Pertamina Fastron Pertamina Racing 10W-60, base oil PAO, Viskositas 40C 157 cP, Viskositas 100C 22,94 cP. VI 175. TBN 11.1. Harga Rp 270rb / liter online.
Amsoil Signature 5W-30, yg banyak dijual online, base oil juga PAO, Viskositas 40C 59.9 cP, 100C 10.4. VI 163. TBN 12.6. Harga Rp 180rb / quart (946mL).

Di suhu 40C, ketika mesin awal start, Amsoil 5W-30 (atau oli 5W-30 umumnya) bakalan 3X lebih mudah di start dibandingkan oli 10W-60. Enggak kasihan dinamo starter / ACG / SMG -nya?
Ketika suhu 100C, mesin sudah jalan, oli 5W-30 juga lebih ringan 2X dibandingkan oli 10W-60.
Oli 10W-60 tuh berat gan. Monggo di coba dah kalau gak percaya.

Viscosity Index = Kemampuan oli mempertahankan viskositasnya dari awal mesin start hingga suhu 200C. VI diatas 110 dianggap sudah tinggi sekali. Oli Sintetik bisa punya VI hingga 400. Oli buat mesin jet pesawat kayaknya, harganya mahal, makanya tiket pesawat mahal. emoticon-Big Grin

Gampangnya, oli VI rendah, akan semakin encer ketika panas, alias bakalan terasa lebih lemot, terasa logam saling beradu, menggerung. Itu karena VI rendah, oli menjadi terlalu encer jadi dia enggak bisa lagi melindungi.
Motor ane sering banget diatas 80 km/j, diatas 100 km/j, karena situasi jalan yang memang mendukung. Tukang parkir di warung saja, kemarin sampai bilang, laah ente pembalap gan, lewat ngebut terus. wkwkwkwkwk.... emoticon-Big Grin

Enggak ada gejala menggerung tuh. Karena ane selalu milih oli dengan VI tinggi.

Jadi oli 0W-20. dengan VI tinggi, di suhu tinggi pun dia akan tetap seperti oli 0W-20, relatif enggak tambah cair lagi.
Kalau olinya yg ekonomis, bakalan memble ketika suhu tinggi.
Begitu.
Itulah gunannya datasheet.
Dan itu kenapa ane menghindari oli2 yang tanpa datasheet. Niat bikin oli, tapi enggak boleh dilihat isinya apa. Aneh yg bikin.

Amsoil 0W-20, HTHS 2,7 cP. Alias diatas minimum standar 2,6 cP untuk oli 0W-20 SN/GF-5. HTHS, berarti tuh oli separah2nya ketika kondisi suhu tinggi 150C, dan gayanya shear (gesekan piston), dia bakalan tetap ngasih viskositas minimum 2,7 cP. Alias dia tetap ada lapisan seencer 2,7 cP diantara ring piston dan silinder. Semakin tinggi HTHS semakin baik. HTHS 3,5 cP tuh ideal banget, Amsoil Signature Series 0W-40 (jarang banget), Amsoil MCF.
Oli2 yang tidak percaya diri, gak bakalan ngasih tulisan HTHS di datasheetnya.
Gampangnya, HTHS = separah2nya tebal tipisnya tuh lapisan film oli.

Motul ester gak pernah ngasih HTHS, ya karena itu Ester, yang memang bakalan nempel ke permukaan mesin. Jadi agak percuma ngasih HTHS untuk ester. Walaupun bisa sih kalau Motul mau.

Sekian, semoga menambah wawasan agan2 semua. emoticon-shakehand

Diubah oleh r3van80 05-03-2019 00:08

Kutip

Balas

Tutup