stridsvagn.103Avatar border
TS
stridsvagn.103
F-35 DAN KAPAL SELAM MASA DEPAN PERLU LEBIH DISOSIALISASIKAN
F-35 DAN KAPAL SELAM MASA DEPAN ADALAH PILIHAN PINTAR YANG PERLU LEBIH DISOSIALISASIKAN
oleh: Peter Jennings.


Kolumnis Robert Gottliebsen telah menulis banyak artikel mengenai kemungkinan kelemahan pada pesawat tempur dan kapal selam masa depan, serta implikasi kelemahan ini yang membuat posisi kita (Australia -red) di wilayah ini menjadi tidak akurat.

Contohnya adalah pernyataan bahwa Indonesia "akan memiliki superioritas udara di atas Australia Utara"dalam beberapa tahun ke depan, karena mereka tengah "membeli pesawat tempur Rusia yang jauh lebih mematikan."



Kenyataannya adalah seperti ini: Angkatan Udara Indonesia kesulitan, bahkan untuk menerbangkan pesawat tempur mereka.Pembelian berkualitas rendah artinya Indonesia memiliki kurang dari, masing-masing, 12 pesawat tempur  F-5 dan F-16 buatan Amerika, beserta Hawk Inggris, T-50 Korea Selatan, dan Su-27 Rusia, yang berperan baik sebagai pesawat pemburu maupun serang darat, dan juga pesawat Super Tucano Brazil yang berperan sebagai pesawat serang darat.



Keenam jenis pesawat dari 5 negara berbeda ini menjadi mimpi buruk dalam hal sokongan logistik bagi sebuah negara dengan anggaran pertahanan hanya seperempat dari anggaran pertahanan Australia.Kini Indonesia akan membeli 11 pesawat tempur multiguna Su-35 dari Rusia, yang akan semakin menambah beban untuk mempertahankan armada campuran pesawat tempur yang masing-masing memiliki jalur suplai, persenjataan, dan sensor yang berbeda.



Indonesia juga tak memiliki pesawat tanker dan tak memiliki pesawat AEWC yang akan mengkoordinasikan kemampuan tempur berbagai pesawat yang berbeda.



Ini jelas jauh panggang dari klaim untuk mendominasi ruang udara Australia. Faktanya, Angkatan Udara Indonesia kesulitan untuk memelihara kemampuan memobilisasi pasukan di wilayah kepulauannya sendiri, padahal Australia telah membantu Jakarta dengan pengadaan dan pemeliharaan pesawat angkut C-130 Hercules.


Sebagian besar negara Asia Tenggara yang telah membeli pesawat tempur Rusia mendapati bahwa satu-satunya kegunaan jangka panjangnya hanyalah untuk dipamerkan di depan pangkalan. Perancangan angkatan udara yang masuk akal dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara rasional jelas tak akan menjatuhkan pilihan kepada pesawat Rusia.

Sepertinya tak ada yang lebih menarik untuk didengar audiens Australia ketimbang kabar bahwa pembelian alutsista kita semuanya sampah. Rata-rata kritikan soal ini hanyalah omong kosong belaka, contohnya adalah pernyataan dari seorang jenderal Amerika yang sering dikutip oleh Gottliebsen bahwa: "F-35 tak dibangun sebagai platform superioritas udara. Untuk itu diperlukan F-22."



Tak seperti adegan dogfight pada film Top Gun, F-35 tak akan pernah bermanuver mengejar jet Rusia. Bukan untuk itu desain bagi pesawat ini. F-35 adalah platform stealth yang didesain sebagai bagian dari kekuatan militer gabungan dengan berbagai macam kapabilitas di medan perang. Sebagian besar "korban" F-35 pada peperangan masa depan bahkan tak akan tahu bahwa mereka sudah menjadi sasaran. Kemampuan stealth pesawat ini 10-15 tahun lebih maju daripada pesawat Cina dan Rusia.



Seharusnya khalayak Australia menjadi lega bahwa pemerintah dan para menteri serta badan pertahanan di Amerika Serikat, Inggris, Israel, Jepang, Korea Selatan, dan banyak negara lain telah menyimpulkan bahwa F-35 jauh lebih superior daripada pesaing potensial mereka.



Menolak bukti itu, Gottliebsen mengumpulkan para pengkritik F-35 yang bahkan tak akan diindahkan oleh para jurnalis lain. Ya, memang terjadi keterlambatan dan biayanya membengkak karena proyek peralatannya yang rumit, tapi F-35 muncul sebagai pesawat yang digdaya.



Kini kita beralih ke kapal selam. Gottliebsen amat kagum bahwa Indonesia membeli tiga kapal selam 1.400 ton kelas Type-209 Chang Bogo dari Korea Selatan. Semenjak awal tahun 1980-an, Indonesia sudah kesulitan untuk menjaga tiga kapal selam kecil mereka supaya tetap operasional. Paling maksimal, Angkatan Laut Indonesia hanya bisa melakukan deployment pada jarak amat dekat.



Australia memiliki kepentingan untuk membantu Indonesia mengembangkan kapasitas untuk bisa mengoperasikan kapal selam di Laut Cina Selatan. Tiga kapal selam baru akan membantu Jakarta menegakkan kepentingan kedaulatan mereka. Australia akan sangat diuntungkan bila Indonesia bisa mengendalikan wilayah laut dan udara mereka, karena setiap kapal dan pesawat harus melalui wilayah mereka.



Akan tetapi, Australia tak akan dapatkan keuntungan ini dari kapal selam kecil yang hanya bisa berada di bawah air selama beberapa hari dengan senjata dan sensor yang semenjana.



Kapal selam masa depan Australia akan teramat mahal dan perlu waktu lama untuk dikirimkan, namun klaim bahwa desainnya cacat tidaklah benar. Begitu pula klaim Gottliebsen bahwa Australia akan mengalami jenjang dalam kapabilitas kapal selam. Kapal selam kelas Collins, yang merupakan alutsista hebat, akan terus di-upgrade sebagai perencanaan jangka panjang.



Sukar dimengerti kenapa Departemen Pertahanan Australia, yang mampu membuat keputusan rasional dalam pengadaan ternyata tak mampu menjelaskan alasannya. Tidak bagus bila investasi terbesar Australia dalam bidang pertahanan ini diperlakukan seperti proyek rahasia yang tak boleh didiskusikan atau dijelaskan.



Dengan tak adanya penjelasan tersebut, kita akan selalu menjadi korban dari komentar kritis yang bertubi-tubi mengenai F-35 dan kapal selam masa depan, mulai dari yang agak masuk akal, hingga ke teori konspirasi tak berdasar. Bila tidak dilawan, hal itu bisa merusak perencanaan pertahanan dan kepentingan strategis dalam jangka panjang.



Cerita mengenai kapal selam Collins memberi pelajaran penting. Kapal ini tak akan bisa lepas dari anggapan kosong sebagai sampah. Departemen Pertahanan seharusnya tak membiarkan kealpaan penjelasan ini menciptakan masalah serupa bagi F-35 dan kapal selam masa depan.



(Peter Jennings adalah direktur eksekutif dari ASPI dan mantan deputi menteri bidang strategi dalam Departemen Pertahanan Australia)




Ternyata masih belum sebagus yang sering didengungkan 5c7bc78f560c2



2
13.6K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gogolalaAvatar border
gogolala
#2
209 di bilang semenjana emoticon-Mademoticon-Mad
0
Tutup