Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
PENGHUNI VILLA PUTIH
PART 1

Sore itu langit terlihat sangat gelap, awan hitam memenuhi angkasa. Kilat sambar menyambar, membuat ciut nyali setiap yang mendengarnya. Ratih menghidupkan perapian untuk mengusir hawa dingin yang semakin terasa menggigit. Alunan suara Diana Ross terdengar menghentak dari gawai hp-nya. Tiba tiba matanya menangkap sekelebat sosok yang berjalan cepat.

"Bi Surti ....bi... belum tidur ?."

Tak terdengar jawaban. Beberapa menit kemudian terdengar suara pisau yang bersentuhan dengan talenan dari arah dapur. Ratih beringsut dari duduknya berjalan kearah dapur, ia heran sedang apa bi Surti selarut ini. Sebelum memasuki dapur, ia melintasi kamar bi Surti, dilihatnya bi Surti sedang tertidur dengan lelapnya. Desss....jantung Ratih berdetak cepat, tubuhnya mulai bergetar.

"Siapa yang ada didapur, malam malam gini?,"

Ratih sampai di dapur, dilihatnya ada sosok gadis tengah membelakanginya. Rambutnya dibiarkan tergerai.

"Eh...apa itu Tiwi ya. Tadi dia bilang dia terjebak macet, koq sudah sampai, lewat mana ia masuk?."

Belum lagi tanyanya terjawab, terdengar suara bel pintu dipencet orang. Bi Surti terlihat bangun dan merapikan pakaiannya.

"Eh..nyonya, sedang apa disitu?."
"Gak apa2 bi. Tolong lihat bi, siapa yang datang !."

Ratih menyusul bi Surti kearah pintu. Dari balik pintu terlihat Tiwi sedang merapikan rambut panjangnya yang basah oleh hujan. Ratih tak bisa menyembunyikan kebingungannya, dia hanya diam mematung melihat saudara sepupunya itu

"Haii..haii....halloo ..non ...!!." Tiwi menggoyang2kan tangannya didepan muka Ratih.
"Kamu kenapa sih, kayak lihat setan aja. Ini aku saudara sepupu kamu, Tiwi." lanjut Tiwi sambil menggerak2kan hidungnya. Tingkah yang selalu ia lakukan jika melihat saudara sepupunya ini bersedih, dan biasanya Ratih akan tertawa terbahak2, tapi kali ini ia tidak bergeming. Tiwi mencubit lengan Ratih, terdengar suara Ratih mengaduh.

"Aduuhhh...apa apaan sih kamu Tiwi. Sakit tau."
"Kamu yang apa apaan, dari tadi bengong aja." gerutu Tiwi.
"Ada apa sih Rat ? Koq lo sampe bengong gitu?" lanjut Tiwi.
"Ah..gak apa apa Wi. Yuk masuk!!.

Tiwi mengikuti Ratih berjalan ke ruang makan. Dan mereka terlihat makan dengan lahapnya. Sesekali terdengar tawa mereka memecahkan keheningan malam.

"Wi...lo tidur ama gue aja ya, mas Herman gak kesini. Jadwalnya lagi padet katanya."

"Jiaahh...pengantin baru, dianggurin." ledek Tiwi
"Apaan sih lo." ujar Ratih sambil mencubit pinggang Tiwi.

Malam mulai menyelimuti bumi, halimunpun mulai turun. Udara bertambah dingin, Ratih melirik sepupunya yang sudah sedari tadi tidur mendengkur. Sedang ia sendiri belum bisa memejamkan mata. Sudah ia coba untuk menutup mata, tetap saja ia tak bisa tidur. Pikirannya dihantui oleh bayang sosok gadis yang lihat didapur tadi sore. "Siapa gadis itu ya?," pertanyaan itu menghantui pikirannya. Tengah ia melamun tiba2 lampu kamar mendadak mati, dan perlahan dari balik tirai terlihat sesosok tubuh wanita, tidak begitu jelas terlihat, berdiri dan berjalan menghampirinya, wajahnya tertutup oleh rambut yang menjuntai, ketika tiba2 wajah itu ada dihadapannya dan tetes darah menerpa wajahnya, Ratih berteriak, tapi ia tidak dapat mengeluarkan suaranya, lehernya seperti kaku dan semua organ tubuhnya tak dapat digerakan. Ratih terus berteriak, hingga tiba2 tubuhnya terasa ada yang mengguncangnya.

"Rat...Ratih, Ratih bangun...bangun."

Ratih membuka matanya, dilihatnya Tiwi sudah duduk disampingnya, sambil memegang tangannya.

"Hey...lo kenapa sih, teriak2 gitu?, lo ngimpi apa?," Tiwi memberondongnya dengan pertanyaan.

"Nggak Wi." Ratih gak mau bercerita, karena ia tau sepupunya itu sangat penakut dan dia bakalan minta pulang kalau dengar cerita Ratih.

"Makanya kalo mau tidur tuh baca doa dulu, jangan baca komik," Tiwi meneruskan celotehnya.
"Nih..minum dulu," ujarnya sambil menyodorkan segelas air.

Ratih meneguk air itu dan mulai berbaring. Tiwi juga merebahkan tubuhnya dan dengkurnya kembali terdengar.
Diubah oleh agusmulyanti 08-02-2020 11:04
phyu.03
meydiariandi
nyils46
nyils46 dan 47 lainnya memberi reputasi
44
29.3K
159
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
agusmulyantiAvatar border
TS
agusmulyanti
#19
Lanjut ah...

Part - 10

Gemuruh petir seperti kejar kejaran dilangit. Anginpun bertiup dengan kencang. Meski hujan belum lagi turun, tapi suasana di Villa putih itu terasa begitu mencekam. Ratih terlihat mondar mandir membantu Herman menyalakan perapian, Tiwi terlihat sedang mencari cari, makanan apa yang bisa mereka santap malam ini. Ini sudah hari ke lima mereka terjebak di Villa Putih, sedangkan orang yang ditelpon Herman belum juga terlihat batang hidungnya. Malam ini bertepatan dengan malam jumat kliwon. Ah entah sudah termakan kisah2 sinetron atau cerita2 horor tentang malam jumat kliwon yang membuat Ratih dan Tiwi terlihat begitu ketakutan atau suasana Villa itu yang memang memancarkan aura magis.

"Tih....gue takut banget nih. Apalagi ini malam jum'at kliwon, kata orang banyak setan.....iiiihhhh," ujar Tiwi sambil merapatkan tubuhnya ke Ratih.

"Gue juga takut wi. Apalagi gensetnya udah gak nyala, jadi gelap banget. Nih lo pegang tangan gue, bulu kuduk gue berdiri semua." Ratih berujar tak kalah takutnya.

Herman melirik istri dan sepupunya. Lalu ia berjalan kearah mereka.

"Sayang kamu kenapa?,"
"Takut mas...aku takut banget."
"Iya man, apalagi tuh burung hantu, bunyi terus...hiyyy." Tiwi menimpali ucapan Ratih, sambil badannya terus merapat.
"Daripada gitu, mending kita dzikir dan baca doa, biar kita tenang."

Ratih dan Tiwi mengangguk bersamaan. Tiba2 netra mereka melihat sosok bi Surti di kegelapan malam, wajahnya terlihat jelas ketika cahaya petir menyinari tempatnya berdiri. Terdengar ia tertawa dengan lengkingan yang teramat tinggi dan menakutkan.

hihihi.....hihihihihiiiii

Sontak Tiwi dan Ratih memejamkan matanya sambil berteriak. Herman berusaha menenangkan keduanya, meski iapun merasa sangat takut. Dengan membawa sepotong bambu, Herman berjalan kearah datangnya suara, yang jujur saja, terasa begitu menyeramkan. Ketika ia sampai ditempat itu, wanita itu sudah tak ada lagi. Herman menoleh kearah Ratih dan Tiwi, ia mengangkat bahunya, memberi tanda bahwa gak ada seorangpun disana, mungkin yang mereka lihat dan dengar tadi cuma khayalan atau halusinasi. Tiba tiba, ia melihat Ratih dan Tiwi berteriak.

"Mas Herman awassss!!!, dibelakang kamu ."

Mendengar teriakan itu, Herman spontan berpaling. Alangkah terkejutnya ia, dihadapannya berdiri seorang wanita berkebaya, dengan senyum yang menyeringai dan tiba2..

Blammm

Tiba tiba saja wanita menghantam punggung Herman dengan sebuah balok kecil
Herman terhuyung sesaat, sebelum semuanya benar benar gelap. Ratih dan Tiwi berlari keluar ruangan sambil menjerit. Terdengar suara balok yang diseret perlahan, menaiki tangga.

"Keluarlah!!!!, keluar kalian," ujar si nenek sambil terus menyeret balok kayu.
"Aku akan masak daging bayi untuk kalian...hihihiihihi.....hihihihi."

Ratih dan Tiwi terus bersembunyi, hingga tiba tiba terdengar suara parau memanggil bi Surti.

"Surti!!!!....Surtiiii, dimana kamu???."

Bi Surti yang sekarang mereka temui bukanlah bi Surti yang mereka kenal kemarin. Wajahnya terlihat sangat menakutkan dan menyeramkan. Ia berjalan meninggalkan tempat persembunyian Ratih dan Tiwi.

Ratih dan Tiwi menarik nafas lega. Mereka berjalan perlahan membuntuti bi Surti. Mereka sangat khawatir dengan keselamatan Herman.

"Surtiii...sudah kau temui dua gadis itu?." Terlihat seorang kakek memanggil nama bi Surti.
"Belum. Aku belum bisa mendapatkan dua gadis itu."
"Ini malam Jumat Kliwon, saatnya kita menghidupkan Bella , dengan darah perawan gadis2 itu. Dan kita akan kimpoikan dengan laki2 ini. Cepatttt atau Bella tak dapat kita hidupkan lagi." laki2 itu berteriak keras.

Bi Surti melangkah menyusuri Villa dengan menyeret balok kayu. Tertawanya mulai terdengar lagi.

"Hiiihiii....hiihiiihii...hihihihi
Diubah oleh agusmulyanti 18-02-2019 17:28
a9r7a
69banditos
pulaukapok
pulaukapok dan 8 lainnya memberi reputasi
9