wismanganAvatar border
TS
wismangan
Habib Luthfi: Syekh Abdul Somad Mengalir Darah Nabi, Silsilah UAS Ternyata Kakek
TRIBUN-TIMUR.COM - Dai kondang Ustaz Abdul Somad kini punya panggilan resmi; Syekh Abdul Somad.
Tak tanggung-tanggung, panggilan Syekh Abdul Somad disampaikan langsung Maulana Habib Luthfi Bin Yahya.
Juga terungkap fakta ternyata UAS punya silsilah keturunan dari Rasulullah Muhammad SAW.

SILATURRAHIM KE HABIB LUTHFI BIN YAHYA
1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin
2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu
3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin
4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna
5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"
6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah


Ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Shomad atau yang akrab disapa UAS, berkunjung ke kediaman Maulana Habib Luthfi Bin Yahya, Jumat (8/2/2018).

Kunjungan UAS ke kediaman Habib Lutfi di Jalan Dr Wahidin, Noyontaan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, itu didampingi beberapa orang.
Satu di antaranya Ustadz Arif Chasanul Muna, rekannya semasa menuntut ilmu di Mesir.

UAS datang untuk berbaiat thariqah kepada Habib Luthfi yang merupakan Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Nahdlatul Ulama.

Arif menuturkan, Habib Luthfi memproklamirkan panggilan baru UAS dengan nama depan Syaikh.
“Penjelasan KH Fadlolan Musyaffa yang juga hadir dalam kunjungan, Habib Luthfi memanggil UAS dengan nama Syaikh Abdus Shomad,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (9/2/2019).

Ia menuturkan, Habib Luthfi meminta panggilan ustadz tidak lagi dipakai UAS dikarenakan tidak seperti ulama NU.
“Penjelasan Kyai Fadholan yang juga hadir di ruangan Habib bersama UAS, saya kira sudah cukup representatif,” paparnya.


Arif menjelaskan, UAS bersama Habib Luthfi dan beberapa ulama berkumpul di dalam ruangan.
Hampir sepanjang pembicaraan, para hadirin menggunakan bahasa Arab.
“Tapi saya mohon maaf sebesar-besarnya, terikat janji di ruangan Habib Luthfi. Jadi saya tidak bisa memberikan komentar,” tambahnya.

Dilansir dari situs resminya, Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah adalah organisasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mengamalkan thariqah.

JATMAN merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah, yang merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ala Ahlussunah Wal Jama’ah yang telah dirintis dan dikembangkan oleh para salafus shalihin, yang bersumber dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Malaikat Jibril Alaihi Salam atas petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanad yang muttasil.

JATMAN merupakan suatu sarana bagi para Mursyidin/Khalifah untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat sekaligus sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antar sesama penganut ajaran Thariqah dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan keihlasan didalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru Mursyid/Khalifah.

Thariqah ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Swt melalui tahapan-tahapan/maqamat.

Adapun JATMAN didirikan di Tegalrejo Magelang pada 16 Rabi’ul Awal 1377 H atau 10 Oktober 1957.
Sementara itu, penjelasan mengenai kunjungan UAS ke kediaman Habib Luthfi disampaikan secara gamblang oleh KH Fadlolan Musyaffa dalam akun Facebook-nya.

Berikut penjelasan pengasuh Ma'had Al-Jami'ah Walisongo Semarang tersebut:

Saya mendampingi UAS sowan Maulana Habib Lutfi, Pekalongan.
Tdk menduga ternyata Habib Lutfi, sangat senang dan memeluknya dg memanggilnya Syekh Abdus Samad.
Dari detik itulah Habib Lutfi, memproklamirkan harus memanggil dg panggilan Syekh Abdus Samad (tdk boleh dipanggil Ustad lagi, karena seperti tdk ulama NU, kata Habib Lutfi).

Satu jam lbh membanggakan Syekh Abdussamad. beliau sambil mengharap banget, pd syekh Abdus Samad, utk siap ikrar membesarkan NU, Kader NU yg sdh kapabel dan punya segalanya, bahkan tdk hanya ilmu yg mumpuni, tapi nasab yg tinggi dari kakeknya syekh Abdurrahman, ulama Riau, seorang mursyid Toreqoh Syatthoriyah di Sumatra.

Sekalipun Syekh Abdus Samad, sebelumnya telah baiat dua Thoreqoh Syatthoriyah dan Naqsabandiyah, namun Habib Lutfi, menyarankan mengamalkan wiridan thoreqoh naqsabandiyah dan membaiatnya lagi.

Syekh Abdus Samad jg didukung sepenuhnya dlm cara berdakwah yg bisa menjawab permasalahan salafi wahabi dg hujjah yg sangat bijak dan ilmiyah.

Habib sampai bilang : "saya beckup antum sepenuhnya, siapa yg berani menghalangi..."
Kita butuh persatuan ulama perekat umat, bukan malah cari perbedaan.
Sekalipun ada orang NU yg tdk sejalan dg antum, biarkan.

Kalau NU tdk mau antum, akan saya masukkan di struktur pengurus JATMANU (Jamiyah Toreqoh Mutabaroh Nahdlatul Ulama)... Antum siap kan..? " Dijawab: Hadir u'murni ya Maulana".
Habib Lutfi berkata, sambil menepuk paha syekh Abdus Samad: "Dah yajri dam min Rasulillah SAW" (nih Syekh Samad mengalir darah Rasulillah).

Itu mengisaratkan nasab yg tinggi sampai Rasulillah, sekalipun nasabnya terputus lewat nasab keturunan perempuan.
Ternyata Syekh Abdus Samad ini, dari rumah sdh bawa map yg isinya 4 lembar kertas HVS ditulis tangan silsilah sanad Thoreqoh dari buku karya kakeknya yg telah di tahqiq muqobalah dg beberapa kitab tasawuf.

Rupanya Syekh Abdus Samad ini nyocokkan nama2 sanad thoreqoh NU.
Habib Luthfi sangat hafal sanad sampai Rasulullah SAW.

Ziarah ini menjadikan Syekh Abdus Samad, seperti kembali pulang ke pangkuan Ulama Nahdliyin asli habitat ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyah, terbukti dirubahnya panggilan USTADZ menjadi SYEKH, baiat Thoreqoh dan diskusi Sanad Thoreqoh Mu'tabaroh An-Nahdliyah.

Bismillah moga ziarah masyikhoh NU ini berkah utk semua Allahumma amin.
Fadlolan Musyaffa


sumber

ternyata emoticon-Matabelo


7
10.7K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bimilAvatar border
bimil
#57
Quote:


Kalau tampang Melayu kayak UAS dkk nya saja bisa ngaku sebagai turunan rasul, apalagi di tanah Arab sana Bray...hahahaha seabrek abrek yang lebih besar peluangnya sbg turunan rasul emoticon-Embarrassment

Lu tanya tanya gih penguasa Timteng itu turunan rasul dari mana nya, bisa dimulai dari warna sorban yang dipakai. Antara orang Persia dan Arab beda ciri lho ya...ntar lu bingung pulak hahahaha

Tapi sekali lagi, itu adalah katanya mereka mereka sendiri yang percaya mrk sebagai turunan rasul.

Soal perang, gua gak peduli apa analisa orang. Faktanya orang Timteng seneng ribut sendiri kok hahaha...itu makanya nabi nabi diturunkannya disana semuanya, gak ada dari tanah Nusantara. Kenapa bisa begitu? Lu tanya tanya dan pakai nalar sendiri dah...ntar Nemu jawabannya kok emoticon-Malu (S)

Kembali ke hal mendasar, kalau gak cari keuntungan pribadi, terus kenapa pada suka ngaku ngaku turunan rasul?

Biar mudah bodohin orang gitu??

emoticon-Ngakak

Malaikat aja gua akan tampol kok kalau dia diskriminatif, apalagi cuman urusan "turunan rasul"

emoticon-Ngakak
1
Tutup