venomwolfAvatar border
TS
venomwolf
Soal Propaganda Rusia, BPN: Jokowi Blunder Besar, Trump Pasti Marah
JawaPos.com - Pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) soal propaganda Rusia berbuntut panjang. Melalui akun Twitter resmi, kedubes Rusia membantah melakukan intervensi di pemilu 2019.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean mengatakan, Jokowi beserta tim kampanyenya telah menyebarkan hoaks dan fitnah kepada masyarakat. Kondisi ini juga menjadi bukti bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah dalam kondisi panik.

"Ini sungguh blunder. Mengapa Jokowi dan TKN berani hoaks dan fitnah, karena mereka sedang panik. Mereka panik melihat realitas bahwa Prabowo atas izin Allah akan memenangi Pilpres," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (5/2).

Kepanikan itu, kata dia, membuat Jokowi mengeluarkan pernyataan yang cenderung tanpa data valid yang bisa diuji keabsahannya. Bak penembak jitu, Jokowi dinilai telah melakukan tembakannya ke sembarang orang.

"Jokowi dan TKN panik luar biasa hingga menembak secara serampangan dan sialnya lagi mereka tidak tahu apakah mereka tembakkan adalah peluru hampa, peluru karet atau peluru tajam, yang penting sejatanya bunyi. Itulah kiasannya, dan ternyata yang ditembakkan adalah peluru hampa," katanya.

Atas dasar itu, Ferdinand menegaskan, ucapan Jokowi merupakan blunder besar bagi negara. Pernyataan itu dikhawatirkan akan meluas untuk hubungan bilateral kedua negara.

"Tudingan terkait strategi Trump ini yang selama ini dikait-kaitkan dengan Russia, justru menghina kecerdasan rakyat Amerika dan tuduhan serius kepada Trump telah memenangkan pilpres dengan cara menebar hoaks seperti yang disampaikan Jokowi soal propaganda Russia," jelasnya.

"Ini blunder besar, Trump tentu akan marah bila dituduh menang pilpres dengan cara yang tidak baik. Ini kecelakaan besar yang disengaja dalam hubungan diplomatik terhadap Amerika setelah sebelumnya dengan Rusia. Jokowi dan TKN sedang menambah musuh bagi dirinya," sambungnya.

Sebelumnya, ‎strategi dengan menerapkan propaganda ala Rusia belakangan menyeruak, setelah Presiden yang juga capres nomot urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkannya ke publik.

TKN Jokowi-Ma'ruf Amin juga kerap menyebut strategi ini digunakan oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Karena tanda-tandanya yakni menggunakan kebohongan dan data tidak valid ke publik.

Kehebohan ini rupanya ditanggapi oleh Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia. Lewat akun Twitter-nya @RusEmbJakarta menuliskan tentang propaganda ala Rusia.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis akun Twitter Kedubes Rusia untuk Indonesia, Senin (4/2).

Kedubes Rusia juga menambahkan, istilah tersebut tidak berdasarkan pada realitas yang ada. Namun, istilah itu pernah ramai untuk kepentingan Pilpres 2016 di Amerika Serikat.

"Sebagaimana diketahui istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulisnya.

Editor : Estu Suryowati
Reporter : Igman Ibrahim

https://m.jawapos.com/nasional/politik/05/02/2019/soal-propaganda-rusia-bpn-jokowi-blunder-besar-trump-pasti-marah/
0
3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
apiijoAvatar border
apiijo
#20
Yang bikin teks pak Jokowi perlu lebih hati-hati, gak perlu pake terminologi gak umum/terlalu sophisticated, akhirnya jadi bumerang.

Lagipula terminologi ini jarang sekali terdengar, media barat pun sangat jarang pake istilah ini. Saya kadang baca BBC, sesekali CNN, belum pernah dengar mereka pakai istilah ini

Di Google pun terminologi ini gak begitu popular tampaknya..

Atau mungkin juga Google menyensor istilah ini...

Yang jelas terminologi ini pasti gak disukai negara Rusia, meskipun diucapkan bukan merujuk ke negara Rusia...
0
Tutup